New Normal Artinya …

28 Mei 2020

Belakangan ini kita sering mendengar istilah “the new normal” saat pandemi COVID-19. “New normal” diartikan sebagai perubahan perilaku untuk tetap menjalankan aktivitas normal sembari menjalankan protokol kesehatan guna mencegah penularan COVID-19.

Nah saat new normal ini, adakah yang berbeda dengan pola kehidupan kita?

Meskipun dianggap “Normal”, namun tentu ada beberapa aspek yang berbeda dalam kehidupan kita. Berikut contoh aktivitas new normal secara sederhana yang wajib kita pahami bersama:

Tetap beraktivitas seperti biasa, namun tetap menjaga jarak saat berada di tempat publik.
Menjadikan masker, hand sanitizer, dan kegiatan mencuci tangan sebagai “sahabat” kita.
Tempat ibadah kembali dibuka, namun membatasi jumlah umat yang beribadah.
Mulai belajar di sekolah, tapi tak menghapus kegiatan belajar di rumah (School from Home).
Mulai belajar di sekolah, meskipun membatasi jumlah siswa dalam 1 kelas (atau menerapkan sistem shifting bagi para siswa).

Apa itu new normal saat pandemi?

Mulai bekerja di kantor, meskipun ada kalanya mengambil waktu untuk bekerja dari rumah (Work from Home).
Tidak menyerah dengan keadaan dan terus berupaya mencegah penularan COVID-19.
Pusat perbelanjaan masih tetap buka, namun wajib menyediakan tempat cuci tangan dan hand sanitizer serta mewajibkan pemakaian masker dan pemeriksaan suhu bagi setiap pengunjung.
Perjalanan dinas ke luar kota / luar negeri tidak dilarang, namun wajib dibatasi dan hanya pada keadaan yang sangat penting.
Transportasi publik kembali berjalan, namun akan ada batasan jumlah penumpang.

New normal yang perlahan mulai kita jalani saat ini perlu dipahami oleh semua orang, bahkan oleh anak-anak kita. Maka, wajib bagi orang tua memberikan pemahaman terkait perubahan-perubahan kecil dari new normal yang kita jalani bersama.

Semua dimulai dari penerapan standar kebersihan di dalam keluarga, yaitu rajin mencuci tangan dan menggunakan masker saat pergi ke luar rumah.