Anak Belajar Tentang Uang Sejak Dini , Bakal Jadi Materialistis?

08 Oktober 2018

Apa saja yang sudah Parents ajarkan kepada anak? Mungkin anda sudah mengajarkan anak makan sendiri dengan metode BLW (Baby Lead Weaning), lalu mengajarkan anak potty training, tak lupa Parents juga sudah melatih motorik halus anak dengan permainan memindahkan kancing,menempel biji-bijian dll.

Namun, bagaimana dengan belajar mengenal uang? Sudahkah Parents mengajarkannya pada si kecil? Benarkah mengajarkan anak tentang uang bakal membuat mereka jadi matre?

Para ahli mengatakan bahwa konsep tentang uang seharusnya mulai dikenalkan pada anak sejak usia 3-7 tahun. Sehingga saat memasuki usia 7 tahun, pola pikir anak tentang uang mulai terbentuk. Pola pikir ini berkaitan dengan bagaimana anak memperlakukan uang tersebut:

√ Disimpan (ditabung)

√ Dibagi dengan orang lain

√ Dibelanjakan

√ Ketiganya (sebagian ditabung, dibagi dan dibelanjakan)

Beth Kobliner, salah satu Dewan Penasehat Keuangan Presiden Obama menjelaskan bahwa anak usia dini harus paham tentang konsep uang. Bukan hanya tentang seberapa banyak uang yang mereka miliki. Namun, tentang apa yang harus mereka lakukan dengan uang tersebut.

anak belajar tentang uang

Bagaimana Langkah Mengenalkan Konsep Uang?

  • Anak Usia 3-5 tahun

√ Tanamkan Pada Anak Bahwa Uang itu Penting

Pelajaran tentang uang yang paling sering dilakukan oleh orangtua adalah dengan mengajak anak memahami bahwa salah satu tujuan bekerja adalah untuk mendapatkan uang. Misalnya, Parents sering mengatakan pada anak saat mereka melihat Ayah berangkat kerja “Ayah mau kerja dulu ya Dek, buat cari uang, nah uangnya nanti untuk beli susu adek”.

Cara seperti ini adalah langkah awal yang cukup baik dalam mengenalkan anak tentang konsep uang. Dengan cara ini diharapkan anak mulai memahami bahwa uang itu penting untuk membeli kebutuhan seperti susu dan cara memperolehnya adalah dengan bekerja.

√ Mulailah Dengan Nilai Mata Uang Kecil

Hal yang penting dalam mengenalkan uang pada anak adalah mengenalkan nilai mata uang. Mulailah dengan nilai mata uang kecil. Misalnya Rp. 500, Rp. 1000, Rp. 2000 dst. Kenalkan mata uang ini dengan cara bermain yang melibatkan transaksi keuangan.

Misalnya bermain pasar-pasaran atau belanja. Parents bisa berpura-pura sebagai pedagang yang menjual sayur atau buah-buahan dan anak bisa berperan sebagai pembelinya.

  • Anak Usia 6-9 Tahun

√ Latih Anak Menggunakan Uang dengan Baik

Nah, setelah anak mulai memahami bahwa uang itu penting dan nilai dari tiap mata uang. Sekarang saatnya Parents melatih anak menggunakan uang tersebut.

Untuk langkah awal gunakan cara sederhana dengan mengajak anak berbelanja bersama. Misalnya, orangtua bisa membawa anak saat membeli permen, coklat, atau es krim. Biarkan anak melakukan transaksi sendiri dengan penjual. Tentu saja dengan pendampingan orangtua.

Mintalah pada anak untuk menanyakan berapa harga permen, coklat atau es krim tersebut pada penjual. Berilah uang yang cukup sesuai dengan harga barang. Jika memang ada kembalian dari penjual, katakan pada anak berapa uang kembalian yang seharusnya diterima.

√ Latih Anak Menabung

Mengajarkan konsep uang pada anak juga harus mengajarkan konsep menabung. Hal ini agar anak tidak hanya membelanjakan uang yang dimilikinya. Beri anak pengertian untuk apa menabung itu.  Hal-hal sederhana yang bisa Parents katakan misalnya “Dek uangnya ditabung ya buat beli buku atau beli tas sekolah”.

Agar anak semangat menabung, Parents juga bisa lho memberi anak celengan dengan bentuk-bentuk yang lucu. Anak pasti semangat untuk memasukan uang ke dalam celengan tersebut. Baru setelah anak semakin rajin menabung, Parents bisa lho membuka rekening untuk mereka. Karena membuka rekening tabungan untuk anak adalah salah satu hal yang penting.

√ Latih Anak Berbagi

Bagaimana orangtua bersikap tentang penggunaan uang itulah yang akan membentuk sudut pandang anak tentang uang.

Jika orangtua mengajar dan mencotohkan bahwa uang yang dimiliki bisa digunakan untuk berbagi atau beramal, inilah yang akan menghindarkan anak dari sikap matre,bahkan setelah ia tahu bahwa ia punya cukup banyak uang.

Melatih anak berbagi juga melatih anak untuk menggunakan uang dengan bijak. Diharapkan anak mulai mengerti bahwa uang yang dimilikinya tidak hanya untuk dirinya. Namun, juga untuk orang lain yang lebih membutuhkan. Misalnya untuk berbagi dengan korban bencana alam, untuk anak yatim piatu dll.

Tips Untuk Parents

  • Tanamkan pada anak bahwa uang itu penting untuk memenuhi kebutuhan pokok.
  • Ajarkan anak tentang nilai mata uang dari nominal kecil
  • Latih anak menggunakan uang dengan baik dan bijak
  • Ajarkan anak menabung dan berbagi dengan orang lain

Mengajarkan anak tentang konsep uang harus secara bertahap sesuai dengan usia anak. Sebaiknya ajarkan anak secara terus menerus melalui kegiatan sehari-hari. Misalnya dengan bermain.

Orangtua juga bisa memberi anak 3 celengan atau toples bekas. Beri ketiga celengan atau toples dengan label “Belanja, Ditabung, dan Dibagi”. Biarkan anak membagi uang yang dimiliki di tiga wadah yang berbeda. Dengan begitu anak bisa selalu ingat untuk menggunakan uang dengan bijak sampai dewasa nanti.

Artikel Terkait :

  1. Remaja Makin konsumtif? Bagaimana Solusinya?
  2. Membuka Tabungan Untuk Anak, Seberapa Penting?
Bagaimana Menurut Anda?
+1
2
+1
0
+1
0
Share with love
Member Premium SOP Member Premium SOP

Gabung Member Premium

Mulai perjalanan memahami emosi diri dan keluarga

Nikmati akses Kelas Video Belajar kapanpun & dimanapun

Gabung Sekarang

Sudah Member Premium? Masuk Di Sini

Contact Us School of Parenting
×

Info Masa Keanggotaan

Perpanjang Paket