A: “Anak itu jangan dibelikan mainan terus, nanti manja loh!”
B: “tidak memanjakan kok, cuma bantu anak tenang dan tidak merengek terus minta mainan.”
Apakah membelikan mainan untuk anak termasuk memanjakan, sedangkan orangtua hanya berusaha membuatnya tenang dan tidak tantrum?
Nah, beberapa pertanyaan berikut ini bisa membuka mata kita sebagai orang tua, mana perilaku yang cenderung berpotensi memanjakan anak dan mana contoh perilaku yang cenderung membuat anak lebih mandiri.
Memakaikan baju seragam anak agar anak cepat bergegas ke sekolah sebenarnya termasuk memanjakan anak bukan sih?
Memakaikan baju seragam anak dengan tujuan agar anak bergegas ke sekolah, cenderung berpotensi memanjakan anak. Pasalnya, jika hal ini terus Anda lakukan setiap hari, anak akan cenderung bergantung pada Anda dan kurang bisa mandiri.
Memberikan anak kelonggaran menonton TV dan bermain gadget dengan batasan tertentu, kira-kira termasuk memanjakan anak bukan sih?
Meskipun banyak yang berpendapat bahwa membiarkan anak bermain gadget dan menonton TV termasuk salah satu perilaku memanjakan anak, namun sebenarnya perilaku ini tidak terlalu berpotensi memanjakan anak loh. Asalkan, orangtua memberikan batasan waktu saat anak menonton TV atau bermain gadget. Misalnya, menonton TV tidak boleh sampai larut malam atau hanya boleh bermain gadget setengah jam per hari.
Memberikan semua hal yang diinginkan anak saat ulang tahunnya, termasuk memanjakan anak bukan sih?
Meskipun Anda berdalih bahwa anak hanya diberi semua hadiah yang diinginkan saat ulang tahun, perilaku ini cenderung memanjakan anak loh. Terlebih jika hadiah yang Anda berikan memiliki nilai mahal dan cenderung tidak sesuai dengan kebutuhan dan usia anak. Misalnya, memberikan anak hadiah mobil mewah padahal anak masih berusia balita.
Membelikan anak mainan karena anak terus menangis dan merengek di toko mainan, kira-kira termasuk memanjakan anak bukan ya?
Membelikan anak mainan dengan alasan agar anak tidak rewel dan tidak merengek saat di toko mainan cenderung berpotensi memanjakan anak. Dalam hal ini, tujuan orangtua bukan karena ingin membelikan mainan, tapi hanya karena ingin agar anak tidak merengek. Padahal, orangtua bisa menggunakan cara lain, (selain membelikan mainan) agar anak tidak merengek.
Pada suatu saat, Anda meminta si kakak untuk mengalah pada adik agar mainan kakak bisa dimainkan oleh adik, kira-kira, perilaku ini termasuk memanjakan si adik bukan sih?
Contoh perilaku di atas cenderung berpotensi memanjakan anak. Untuk menghadapi situasi seperti ini seharusnya, orangtua mendampingi si adik dan meminta adik untuk belajar menunggu, meskipun pada akhirnya adik akan merasa marah, jengkel dan tantrum.
Share your Results:
Nah, setelah menjawab kuis di atas, apakah pola asuh kita selama ini cenderung berpotensi memanjakan anak atau sebaliknya? Jika hasil yang diperoleh mengacu pada pola asuh yang cenderung memanjakan anak, sebaiknya mulai kita rubah yuk, sejak saat ini agar anak tumbuh menjadi individu yang lebih mandiri!
Baca juga:
- Kuis Ini Mengukur Seberapa Banyak Pengetahuan Anda tentang Dunia Parenting
- Kuis: Anak Sudah Kecanduan Gadget? Cek Di Sini Yuk!
Tag: kuis
Gabung Member Premium
Mulai perjalanan memahami emosi diri dan keluarga
Nikmati akses Kelas Video Belajar kapanpun & dimanapun
Gabung SekarangSudah Member Premium? Masuk Di Sini