Atasi Stress saat Menanti Kehamilan

27 Maret 2021

Berapa lama Anda menantikan kehamilan? 1 tahun? 4 tahun, atau bahkan lebih?

Menanti kehamilan memang seolah-olah mengambil alih hidup Anda — terutama jika penantian memakan waktu lebih lama dari yang diharapkan. 

Kehamilan datang dengan pengalaman emosional bagi pasangan terutama bila ada masalah yang hadir, misalnya dengan keguguran dan masalah biologis lainnya. Maka tidak jarang mengusahakan kehamilan dapat berpengaruh terhadap kesehatan mental pasangan. 

Kita tidak selalu bisa mengubah keadaan. Apa yang bisa dikendalikan, adalah bagaimana kita mengatasi tantangan. Kita harus menyadari bahwa kehamilan bukan sesuatu yang bisa dipaksakan. Tetapi ketika kita memprosesnya seperti sebuah beban, maka stress dan frustasi tak bisa dihindarkan. Sebelum menanti kehamilan malah jadi masalah kesehatan mental, hal-hal berikut ini perlu kita ingat. 

1. Jangan Biarkan “Penantian Dua Minggu” Mengambil alih kita

“Penantian dua minggu” adalah masa stres tinggi ketika Anda sedang menanti kehamilan. Setiap hari antara ovulasi dan periode berikutnya yang tertunda bisa terasa seperti setahun. Selama waktu ini, Anda mungkin merasa cemas terus-menerus. Cobalah untuk fokus pada hal dan orang lain. Berikut beberapa hal yang dapat mengalihkan pikiran Anda dari penantian.

  • Berkencan dengan pasangan Anda
  • Nonton film yang selalu ingin Anda tonton, ambil buku yang ingin Anda baca, atau berbelanja bahan untuk resep masakan yang ingin Anda coba
  • Bersenang-senang dengan teman-teman Anda (jika tidak bisa bertemu secara langsung, mengobrol di grup atau lewat video call )
  • Mulailah mengerjakan sebuah project berkebun atau membuat kerajinan.

Kekhawatiran menunggu selama dua minggu mungkin masih tertinggal di benak Anda, namun cobalah untuk mengalihkan fokus dengan hal-hal menyenangkan lainnya. 

2. Jangan Melakukan Tes Kehamilan Secara Berlebihan

Saat Anda mencoba untuk hamil, salah satu fokus utama Anda adalah tes kehamilan. Ada yang menyimpan banyak testpack atau melakukan test di waktu-waktu yang berbeda dan mengharapkan hasil yang berbeda. 

Meskipun Anda mungkin ragu-ragu untuk mengurangi tes saat Anda mencoba untuk hamil, hal itu dapat dengan mudah menjadi fiksasi — dan sesuatu yang akan membuat Anda merasa lebih stres.

3. Menstruasi Bukan Akhir Dunia 

Banyak orang yang kecewa ketika mengalami menstruasi, terutama saat mencoba untuk hamil.

Jika Anda pernah mengalami keguguran, menstruasi Anda tidak hanya pertanda siklus gagal, tetapi juga mengingatkan Anda akan kehilangan sebelumnya. 

Bagi beberapa orang yang pernah mengalami keguguran atau janin yang meninggal dalam kandungan, menstruasi dapat menjadi pengingat yang kuat tentang gagalnya mempertahankan kehamilan. 

Cobalah untuk tidak menganggap menstruasi sebagai sebuah momok. Jika Anda stres pada masa menstruasi, ini akan mengganggu siklus Anda, dan mungkin bisa berpengaruh kepada tingkat kesuburan. 

Cara Menghadapi stress saat Menanti kehamilan

4. Prioritaskan Perawatan Diri

Merawat diri sendiri tidak hanya berarti makan dengan benar dan memeriksakan diri ke dokter. Ini juga berarti menyediakan waktu untuk relaksasi dan menemukan cara yang sehat untuk mengelola stres.

Manajemen stres bisa berbeda untuk setiap orang. Anda bisa saja menyukai mendengarkan musik, sementara pasangan Anda mungkin menyukai menggambar. 

Kondisi mental, fisik yang sehat dan rileks akan meningkatkan peluang kehamilan lebih daripada yang berada dalam stress.

5. Pahami Perasaan dan Emosi Anda  

Mencoba mengurangi stress ketika menanti kehamilan , bukan berarti berpura-pura bahwa hal tersebut tidak punya pengaruh dalam kehidupan kita.  Sebenarnya, mengakui perasaan takut, cemas ataupun khawatir saat menanti kehamilan adalah hal yang sehat bagi mental kita. 

Anda bisa mengakui perasaan dan emosi yang dirasakan pada orang yang Anda percaya. 

Nyatanya, mengakui semua perasaan Anda tentang infertilitas — terutama yang sulit — itu sehat. Temukan tempat dan waktu yang aman untuk mengungkapkan perasaan ini (yang akan terlihat berbeda untuk setiap orang).

Jika Anda merasa sulit untuk membicarakan perasaan Anda, Anda bisa mencoba menulis. Anda dapat merahasiakan kata-kata Anda atau membagikannya dengan pasangan, teman, keluarga, atau bahkan dunia yang lebih luas jika Anda mau.

6. Dapatkan Bantuan Profesional

Teman bisa menjadi tempat yang baik untuk bercerita, tetapi Anda mungkin masih merasa dalam kondisi mental yang tidak sehat.

Pasangan yang menanti kehamilan dalam jangka waktu lama sering kali mengalami depresi, kecemasan, dan serangan panik. Sekalipun Anda merasa mampu mengatasi masalah ini dengan baik, menemui psikolog dan mendapatkan sesi konseling bisa meringankan beban mental Anda. 

Konseling juga dapat berguna untuk pasangan, terutama jika menantikan kehamilan kemudian menimbulkan konflik diantara pasangan.

Dengan konseling, pasangan jadi punya kesempatan untuk berbicara secara terbuka tentang apa yang mereka alami dan mendapatkan solusinya. Di sesi Tanya Ahli school of parenting, Anda dan pasangan bisa berkonsultasi secara aman dan nyaman, karena waktu yang digunakan untuk konsultasi bisa dipilih sesuai dengan kebutuhan anda.

Baca Juga:

  1. Hamil Saat Pandemi, Apa yang Harus Diperhatikan?
  2. Posisi Aman dan Nyaman saat Hamil
Bagaimana Menurut Anda?
+1
0
+1
0
+1
0
Share with love
Member Premium SOP Member Premium SOP

Gabung Member Premium

Mulai perjalanan memahami emosi diri dan keluarga

Nikmati akses Kelas Video Belajar kapanpun & dimanapun

Gabung Sekarang

Sudah Member Premium? Masuk Di Sini

Contact Us School of Parenting
×

Info Masa Keanggotaan

Perpanjang Paket