Bolehkah Anak Belajar Berhitung Saat Masih TK?

12 Februari 2019

Pertanyaan:

Ibu Berlian,

Hallo SOP,

Saya Ibu dari anak berusia 6 tahun. Saat ini anak saya sekolah TK B, dan sudah diajarkan berhitung – tambah dan pengurangan model ke bawah dengan angka di atas 20 (contoh 34+65 atau 80-45, dalam susunan ke bawah). Anak saya termasuk yang paling menonjol dalam hal berhitung. Cuma saya khawatir, pelajaran tersebut setau saya adalah pelajaran SD kelas 1-2. Dan saya sering dengar tentang anak-anak yang mendapat pengajaran melebihi usianya jadi malah drop ketika mereka masuk usia wajib belajar, terutama pada anak laki-laki.

Saya tanyakan kepada gurunya masalah ini, mereka jawab “Hal ini dimaksudkan agar anak tidak kaget saat masuk SD dan ketika SD jadi lebih mudah.” Dan mereka juga katakan “anak-anak juga enjoy, belajar tanpa paksaan (walaupun ada PR setiap hari) dan yang penting anak-anak tidak tertekan”

Menurut SOP bagaimana ya?

Jawaban:

Hallo Parents,

Terima kasih untuk pertanyaannya.

Pengalaman belajar di usia dini (early learning experiences), secara garis besar, bermanfaat bagi anak. Berbagai penelitian bahkan telah menunjukkan bahwa kompetensi yang diperoleh di masa pra-sekolah, termasuk kompetensi matematika, mempengaruhi prestasi akademis yang anak capai kedepannya.

Meskipun demikian, terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan orang tua, pengasuh maupun pendidik untuk mengoptimalkan manfaat yang anak terima dari pengalaman belajar di usia dini, termasuk:

1.Developmentally-Appropriate Learning Experiences

Orang tua, pengasuh dan pendidik perlu mengidentifikasi tahap perkembangan serta kemampuan yang dimiliki anak. Kedua hal ini kemudian perlu dijadikan sebagai standar dalam menentukan materi dan pengalaman belajar yang sesuai untuk anak. Materi ataupun pengalaman belajar yang tidak sesuai dapat membuat anak menjadi tertekan dan stress (apabila terlalu menantang dan/atau dalam jumlah yang terlalu berlebihan) ataupun menjadi bosan dan tidak antusias (apabila tidak menantang sama sekali).

‘Earlier is not (necessarily) better; and likewise, more isn’t necessarily better if it’s too much’ (Stixrud & Johnson, 2018).

2.Holistic-Competency Development

Orang tua, pengasuh dan pendidik juga perlu memiliki pengetahuan mengenai berbagai komponen dari suatu kompetensi. Materi dan pengalaman belajar yang diberikan perlu mendukung perkembangan dari setiap komponen tersebut. Misalnya, selain melatih kemampuan number transformation (penambahan dan pengurangan), materi dan pengalaman belajar juga perlu memastikan bahwa aspek lain dari kompetensi matematika, seperti kemampuan estimasi, number knowledge (ordinalitas), dan number patterns (pola angka) berkembang dengan sesuai.

Dengan kata lain, selama pelajaran berhitung yang anak dapatkan di sekolah sesuai dengan tahap perkembangan serta kemampuan anak, tidak membuatnya menjadi tertekan ataupun jenuh, dan disertai oleh materi serta pengalaman belajar yang mendukung perkembangan komponen lain dari kompetensi matematika, maka kemampuan berhitung yang dimiliki anak akan bermanfaat untuk mereka kedepannya.  Semoga bisa banyak membantu.

Salam Parenting!

Grace Eugenia Sameve, S.Psi, B.A, M.A, M.Psi

Artikel terkait:

  1. Tahapan Mengenal Angka dan Berhitung pada Anak Usia Dini
  2. Mengehnal Jenis Kecerdasan Anak
Bagaimana Menurut Anda?
+1
0
+1
0
+1
0

Tag:

Share with love
Member Premium SOP Member Premium SOP

Gabung Member Premium

Mulai perjalanan memahami emosi diri dan keluarga

Nikmati akses Kelas Video Belajar kapanpun & dimanapun

Gabung Sekarang

Sudah Member Premium? Masuk Di Sini

Contact Us School of Parenting
×

Info Masa Keanggotaan

Perpanjang Paket