Perkembangan zaman yang begitu pesat sebenarnya cukup mengkhawatirkan bagi anak karena mereka belum memiliki kontrol terhadap diri sendiri. Ditambah, kontrol orang tua yang terbatas membuat anak yang tidak memiliki pengendalian diri (self-control), lebih mudah terkena dampak negatif dari lingkungan sekitar seperti teman dan internet. Apalagi, saat ini anak-anak sedang menjalani proses belajar di rumah menggunakan berbagai aplikasi belajar online untuk menghindari COVID-19.
Meskipun anak-anak menggunakan sarana internet dan gadget sebagai media belajar. Namun, tak bisa dipungkiri banyak yang menyelewengkan tujuan tersebut. Alhasil bukannya belajar, justru menggunakan sarana tersebut untuk hal lainnya. Misalnya saja bermain TikTok di tengah proses belajar.
Memang tak ada yang salah dengan bermain TikTok, namun TikTok sendiri sempat diblokir karena ditengarai mengandung banyak konten negatif. Lalu, benarkah blokir adalah solusi tepat untuk permasalahan ini?
Bisa jadi, blokir sebenarnya tidak akan terlalu membawa perubahan, karena pesatnya arus perkembangan akan selalu membawa inovasi-inovasi baru, dan hal-hal negatif akan selalu bisa menyusup ke dalamnya. Apalagi konten seperti pornografi yang sepertinya selalu “abadi” menjadi bagian dari masalah remaja.
Alih-alih blokir maupun pembatasan yang berlebihan hingga bisa menghambat pengembangan diri dan psikologi anak, ada cara lain yang sebenarnya bisa diambil oleh orangtua. Yaitu dengan mengajarkan pengendalian diri (self-control).
Self-control dapat membantu remaja yang sedang dalam masa pubertas untuk menyeimbangkan emosinya sendiri. Nah, self-control akan lebih efektif jika orangtua mengajarkan dan melatihnya sejak dini.
Berikut cara yang bisa Parents gunakan dalam mengajarkan self-control pada anak:
1. Ajarkan Anak Datang Saat Dipanggil
Saat parents memanggil buah hati, pastikan mereka tidak menjawabnya dari kejauhan seperti dari tempat bermain atau area lain di luar rumah. Ajarkan mereka untuk datang menghampiri Parents sehingga terjalin komunikasi yang baik.
Kebiasaan ini membantu anak belajar pengendalian diri, karena anak diajarkan harus berhenti sejenak melakukan hal yang diinginkan untuk melakukan hal lain yang lebih penting.
2. Ajarkan Anak Merespon Positif Saat Diberi Nasehat
Biasanya anak tidak suka jika diberi nasehat dan merespon dengan marah atau sikap buruk lainya. Gunakan kesempatan ini untuk mengajarkan pengendalian diri. Ajarkan anak untuk tidak harus dengan marah atau jengkel bila dikoreksi atau diminta taat aturan.
Ajarkan bahwa dalam hidup seseorang sering harus mengikuti aturan yang tidak mereka sukai, namun aturan itu perlu ada agar tidak kacau. Respon yang positif kadang memang sulit diajarkan namun dengan mengajarkannya pada anak, namun pelajaran ini akan membantu mereka sepanjang hidup.
3. Sejumlah Keterampilan Sosial Butuh Pengendalian Diri (Self – Control)
Kemauan mendengar, tahu kapan menyela, mengendalikan amarah, melaporkan kembali saat tugas selesai, semua ini adalah keterampilan sosial yang butuh pengendalian diri yang harus Parents puji (apresiasi).
4. Beri Dorongan Pada Anak Untuk Beraktivitas Yang Membangun Disiplin Diri (Self – Discipline)
Dorong anak Parents untuk melakukan aktivitas yang membangun disiplin diri seperti berolahraga, bermain musik, menjaga hewan peliharaan, membersihkan kamar, dan sebagainya.
5. Disiplinkan Diri Anak Saat Memperoleh Hadiah Karena Pekerjaan Tertentu
Bicarakan tentang disiplin diri saat Parents memberi anak hadiah karena sudah menyelesaikan tugas (pekerjaan) tertentu. Pastikan anak paham bahwa yang penting bukanlah hadiah tapi kedisiplinan dalam mengerjakan tugas itu sendiri.
6. Ajarkan Disiplin Diri (Self – Discipline) Saat Tidur
Biasanya anak memang susah tidur ya,Parents. Justru inilah kesempatan yang baik untuk mengajarkan kedisiplinan. Caranya, dengan menentukan jam tidur untuk buah hati Parents, buatlah rutinitas sebelum tidur, lalu usahakan anak tetap di tempat tidur masing-masing tanpa perlu selalu dijaga atau diawasi orangtua. Memang butuh tenaga ekstra tapi hasilnya sangat sepadan.
7. Gunakan Waktu Rutinitas Pagi, Pekerjaan Rumah dan Jadwal Keluarga Untuk Mengajarkan Tanggung Jawab dan Disiplin Diri Pada Anak
Tanggung jawab berarti melakukan suatu hal dengan baik walaupun tidak ada yang memperhatikan. Imbalan dari tanggung jawab adalah “hak istimewa” (privileges).
Contohnya, Parents bisa membolehkan anak tidur cukup larut–sampai jam 9 malam di hari Sabtu– jika dia bisa bangun pagi dan ikut sarapan jam 7.00 pagi. Parents juga bisa memberi “hak istimewa” memilih baju sendiri apabila si kecil bisa bersiap untuk mandi sebelum waktu tertentu.
Mengajarkan anak mengendalikan diri bisa dilakukan sejak dini. Beberapa aktivitas di atas bisa kita coba terapkan pada anak-anak di rumah.
- Lima Penyebab Anak Tidak Percaya Diri
- Cara Membesarkan Anak yang Bisa Mencintai Dirinya Sendiri
- Anak Disleksia Sukses? Bisa
Tag: self control
Gabung Member Premium
Mulai perjalanan memahami emosi diri dan keluarga
Nikmati akses Kelas Video Belajar kapanpun & dimanapun
Gabung SekarangSudah Member Premium? Masuk Di Sini