Begini Cara Menyembuhkan Inner Child yang Terluka

17 Januari 2022

Banyak orang yang ingin kembali ke masa kanak-kanak. Masa kanak-kanak adalah masa kehidupan yang cenderung  diingat sebagai masa yang indah. Sebab umumnya, penuh dengan antusiasme, bermain dan bersenang-senang.

Seiring waktu kita beranjak dewasa, antusiasme digantikan dengan stres, waktu untuk bermain digantikan deadline pekerjaan yang menumpuk. Kita sudah lupa bagaimana rasanya bersenang-senang, dan yang lebih buruk lagi, kita lupa bagaimana rasanya bahagia. 

Kita hidup di masyarakat yang menganggap bermain adalah hal yang hanya cocok dilakukan anak-anak. Orang dewasa tidak diharap melakukan itu. Terlalu banyak main dianggap malas, dan jika Anda tidak stres, berarti Anda tidak cukup keras dalam bekerja. Dan jika Anda belum mampu membeli benda-benda seperti mobil, rumah, berarti Anda belum bisa bahagia. 

Namun, kebalikan dari anggapan yang selama ini ada, penelitian dari  San Francisco State University, misalnya, menunjukkan bahwa membeli pengalaman, bukan kepemilikan benda, mengarah pada kebahagiaan yang lebih besar. Studi lain dari Michigan State University membuktikan bahwa senyum yang tulus memiliki kekuatan untuk memperbaiki suasana hati kita.

Beberapa penelitian  juga menunjukkan bahwa menghabiskan waktu untuk kegiatan dari masa kanak-kanak kita, yang tidak melibatkan tanggung jawab atau daya saing berhubungan dengan tingkat kebahagiaan yang lebih tinggi dan tingkat stres yang lebih rendah. Ini juga berarti membantu kita terhubung kembali dengan inner child yang ada dalam diri kita. 

Mengapa perlu “bermain” dengan inner child kita ? 

Inner child kita adalah representasi diri kita sendiri di berbagai titik di masa kecil kita, dan kita dapat memiliki inner child dari berbagai usia. Inner child adalah bagian dari diri kita yang sangat terkait dengan antusiasme, rasa ingin tahu, dan kreativitas alami kita.

Bermain dengan inner child juga adalah bagian dari cara kita sekarang, sebagai orang dewasa untuk menyembuhkan inner child kita yang terluka. 

Sebagai anak-anak, kita sangat mudah dipengaruhi, dengan mudah menyerap apa yang diajarkan oleh lingkungan dan pengasuh kita dan bagaimana mereka memperlakukan kita. Nah, ada hal-hal yang melukai kita di masa lalu, baik oleh orang tua maupun lingkungan terdekat saat kita menjadi anak-anak, ini membuat inner child kita terluka dan kerap tak tersembuhkan saat itu. 

Baca juga: 

1. Inner Child : Masa Kecil yang Terbawa hingga Dewasa

2. Mother Wound, Luka yang Diwariskan Ibu

Bagaimana cara bermain dengan inner child kita?

1. Menari

Menarilah, di kamar sendiri, lewat TikTok, ataupun di depan umum, adalah cara yang pasti dapat meningkatkan semangat dan ini adalah salah satu cara bermain dengan inner child Anda. Jadi silakan pilih lagu favorit dan siap-siap berjoget mengikuti iramanya! 

2. Melukis /Menggambar/ Mewarnai 

Banyak dari kita mungkin ragu untuk melukis, menggambar atau mewarnai karena menganggap diri sendiri tidak kreatif. Apalagi jika saat sekolah kerap mendapat komentar “Wah, mewarnainya kok nggak rapi sih?” ,”Gambarnya kurang bagus, nih! “

Komentar-komentar yang melukai inner child kita, terbawa hingga kita dewasa. 

Namun, kali ini cobalah untuk melupakan semua komentar itu dan mulailah berkreasi dengan kertas, pensil warna, cat, crayon, atau apapun yang bisa Anda gunakan untuk memulai bersenang-senang dengan seni! 

3. Aktivitas Luar Ruangan

Anak-anak menyukai aktivitas di ruang terbuka, berlari, melompat, dan memanjat, melakukan semua yang mereka temui. Namun, kita sebagai orang dewasa lebih banyak berada di dalam ruangan saat bekerja, maka mulailah untuk melakukan aktivitas di luar ruangan seperti berjalan di taman atau hutan kota, bersepeda, atau pergi ke sungai. 

4. Berkontemplasi

Anak kecil sangat suka berdiam diri seperti sedang melakukan self talk. Ini adalah cara meluangkan waktu untuk diri kita sendiri, tanpa melakukan apa-apa, dan membiarkan pikiran mengembara.

Cobalah berbaring di taman sambil menatap awan, mandi atau hanya duduk di sofa di rumah sambil memandang ke luar jendela.

Tak perlu merasa bersalah karena “membuang-buang waktu”.Melamun tidak hanya memberi kita istirahat, tetapi juga cara yang baik untuk meningkatkan kreativitas. 

5. Tidur Siang 

Kapan terakhir kali Anda tidur siang? Tidur siang hanya untuk anak-anak ? Ini adalah anggapan yang keliru. 

Tidur siang, dan tidur nyenyak secara umum membaca dampak yang positif pada kesehatan mental dan fisik kita. Terkadang kita mengorbankan waktu tidur untuk melakukan semua aktivitas yang telah terjadwal, tetapi ketika kita tidur, sel tubuh beregenerasi, dan itu cara untuk mencapai energi yang optimal. 

Jadi jangan berpikir bahwa ketika Anda tidur, Anda membuang-buang waktu. Anda sebenarnya berinvestasi pada diri sendiri.

5. Berpelukan 

Banyak dari kita yang tidak dibesarkan dengan pelukan orang tua, atau bahkan mengalami trauma dan menghindari pelukan. 

Seiring bertambahnya usia, kita menempatkan lebih banyak penghalang fisik antara diri kita dan orang lain.

Namun berpelukan atau bergandengan tangan, berarti menunjukkan kasih sayang kepada orang yang kita cintai melalui kontak fisik dan ini adalah sumber kebahagiaan.

Memeluk memperkuat ikatan emosional antar pribadi, membantu menciptakan suasana intim dan, ketika menghadapi perasaan atau emosi sulit, ini adalah cara yang baik untuk melelehkan suasana. 

Jadi sudah belajar cara bermain dengan inner child Anda?

Jika Anda masih merasa bingung bagaimana memulai perjalanan menyapa kembali dan bermain dengan inner child, kami siap membantu mendampingi dalam prosesnya melalui sesi tanya ahli bersama psikolog. Klik di sini untuk berkonsultasi.

Bagaimana Menurut Anda?
+1
46
+1
13
+1
0

Tag: , ,

Share with love
Member Premium SOP Member Premium SOP

Gabung Member Premium

Mulai perjalanan memahami emosi diri dan keluarga

Nikmati akses Kelas Video Belajar kapanpun & dimanapun

Gabung Sekarang

Sudah Member Premium? Masuk Di Sini

Contact Us School of Parenting
×

Info Masa Keanggotaan

Perpanjang Paket