Emosi memang bukan hanya perasaan marah. Banyak bentuk emosi yang dirasakan oleh seseorang. Terlebih setelah mengalami pengalaman traumatis seperti keguguran.
Emosi apa yang mungkin dirasakan setelah keguguran?
Beberapa perempuan bahkan mengalami gejala fisik akibat tekanan emosional mereka. Gejala-gejala tersebut meliputi:
- Kelelahan
- Kesulitan tidur
- Kesulitan berkonsentrasi
- Kehilangan selera makan
- Sering menangis
- Memutus hubungan dengan keluarga atau teman
- Upaya atau tindakan menyakiti diri sendiri / bunuh diri
*Perubahan hormonal yang terjadi setelah keguguran dapat memperparah gejala ini.
Setelah seorang Ibu mengalami keguguran, ada 3 proses duka yang akan terjadi padanya, yaitu:
Proses Duka Keguguran:
1. Proses Duka 1: Shock / Denial
“Ini benar-benar tidak terjadi; Saya telah menjaga diri saya dengan baik. “Mungkin dokternya salah … mungkin aku masih hamil.”
Proses duka pertama ini pasti sulit diterima oleh seorang Ibu. Untuk itu, bicarakan dengan dokter tentang bagaimana kondisi Anda secara fisik.
- Kapan kadar hormon Anda kembali normal?
- 2. Berapa lama Anda masih memiliki gejala tertentu?
Dengan begitu, Anda memiliki lebih banyak panduan tentang apa yang akan terjadi pada fisik Anda kedepannya.
2. Proses Duka 2: Kemarahan / Rasa Bersalah / Depresi
“Mengapa saya? ” Aku selalu menginginkan bayi, ini tidak adil! ” “Saya merasakan kesedihan dalam hidup saya sekarang lebih dari sebelumnya.”
Anda mungkin merasa marah – marah pada dokter Anda, pasangan Anda, diri Anda sendiri, Mungkin Anda mengira para dokter bisa berbuat lebih banyak, atau Anda marah karena pasangan tidak menghibur Anda dengan cara yang benar. Anda mungkin juga akan meneriaki Tuhan atau marah karena “Dia membiarkan ini terjadi.”
Tetapi seringkali, Anda marah pada diri sendiri. Kemungkinan Anda merasa bersalah dan mempertanyakan apakah itu salah Anda, seolah-olah Anda bisa berbuat lebih banyak. Hal yang sangat penting yang perlu diketahui adalah bahwa keguguran, itu bukan salah Anda. Meskipun sulit untuk didengar, keguguran adalah kejadian yang wajar, dan bahkan jika Anda melakukan semua hal yang benar, hal itu mungkin masih bisa terjadi jika Tuhan berkehendak.
Ketika ada yang tidak beres, kita semua berusaha mencari seseorang atau sesuatu untuk disalahkan. Sebenarnya tidak ada yang bisa disalahkan dari keguguran. Terus merasa emosi dan meluapkan kesedihan dan kekesalan Anda pada orang lain atau benda di sekitar Anda justru bisa menyebabkan depresi.
Satu hal yang dapat kami sampaikan kepada Anda adalah meminta bantuan. Bicarakan tentang apa yang terjadi dengan pasangan Anda, teman terpercaya, konselor, atau pemimpin spiritual atau mentor. Jika Anda belum siap untuk berbicara, tuliskan. Jika Anda marah, tulis surat dan keluarkan dari sistem Anda. Dengarkan musik, menangis di kamar mandi, berjalan-jalan dengan anjing Anda (jika ada). Temukan cara untuk mengatasi emosi yang kuat ini tetapi dengan cara yang aman.
3. Proses Duka 3: Penerimaan
“Saya harus menghadapinya, saya bukan satu-satunya yang mengalami ini. Wanita lain berhasil melewati ini, mungkin saya harus mendapatkan bantuan. “
Inilah yang menyebabkan roller coaster emosi pasca keguguran menjadi nyata, bukan? Begitu Anda sampai pada titik ini, Anda siap untuk melihat secara langsung dan mencari cara untuk hidup dengan kehilangan buah hati. Penerimaan tidak berarti Anda setuju dengan apa yang terjadi, itu hanya berarti Anda mengkonfirmasi dalam pikiran, bahwa ini nyata.
Penerimaan memang sulit pada awalnya, artinya Anda harus memahami apa yang dihadapi. Berkonsultasi dengan ahli, terhubung dengan teman, dan keluarga dekat adalah obat mujarab yang bisa Anda coba lakukan untuk menghadapi semua ini.
Setiap langkah yang Anda tempuh dalam proses penerimaan, mungkin membutuhkan waktu lebih lama — dan itu tidak apa. Pada perjalanan Anda dalam menerima situasi ini, mungkin ada pemicu-pemicu kecil yang mengingatkan Anda pada mendiang buah hati. Misalnya, acara baby shower, cerita pengalaman melahirkan, bayi baru lahir, kunjungan kantor OB / GYN, ibu menyusui, komentar sembrono, liburan, dan reuni keluarga. Mengambil waktu sejenak untuk diri sendiri, bisa Anda lakukan jika mulai merasa terpicu emosi.
Terakhir, banyak dari Anda yang mungkin bertanya, “Bagaimana saya bisa melalui dan menerima keguguran yang saya alami?”
Jawabannya adalah, “jangkau orang-orang terdekat Anda. Mintalah pengertian, kenyamanan, dan dukungan.”
Carilah konseling untuk membantu diri sendiri dan pasangan Anda. Anda tidak harus menghadapi ini sendirian. Beri diri Anda banyak waktu untuk berduka dan kesempatan untuk mengingat.
Baca Juga:
Gabung Member Premium
Mulai perjalanan memahami emosi diri dan keluarga
Nikmati akses Kelas Video Belajar kapanpun & dimanapun
Gabung SekarangSudah Member Premium? Masuk Di Sini