Ingin Mencoba Metode’ Time Out’ ? Ini Rambu-rambunya!

Masih bingung bagaimana menggunakan metode Time-Out positif pada anak? Jangan bingung dulu, Parents. Sebelum belajar bagaimana menggunakan Time-Out positif pada anak, Parents perlu tahu sejak usia berapa sih metode Time-Out efektif bagi anak?

Time-Out pada anak memang harus dilakukan dengan cara yang benar dan positif. Nah, Time-Out ternyata tidak bisa dilakukan pada berbagai usia anak lho. Dengan kata lain, Time-Out harus dimulai pada anak dengan usia tertentu, yaitu saat anak memasuki usia pra-sekolah. Bukan pada bayi dan batita ya,Parents.

Nah berikut ini Positive Time-Out pada anak yang tepat sesuai dengan usia anak

Anak Usia Pra Sekolah (5 – < 6 Tahun)

  • Tidur Siang

Time-Out dengan cara tidur siang bisa cukup membantu untuk menenangkan anak lho Parents. Cara ini bisa dipilih jika Parents tidak ingin menempatkan anak di sudut ruangan.

  • Pilih Tempat yang Nyaman

Gunakan tempat atau sudut yang nyaman saat Parents menerapkan Time-Out pada anak. Misalnya ajak anak untuk berada di tempat yang terdapat boneka kesayangannya, selimut, buku, atau mainan kesukaanNya. Tempat seperti ini bisa membuat anak nyaman dan mulai melupakan emosinya. Anak juga bisa melakukan aktivitas positif lainnya.

  • Beri Anak Pilihan

Sebelum Anda memberi anak Time-Out, sebaiknya jelaskan pada anak tentang perilaku buruknya. Kemudian beri anak pilihan untuk melakukan Time-Out atau mulai merubah perilakunya. Misalnya, katakan pada anak “ tadi mama lihat kakak melempar balok mainan ke arah adik kan? Tahu tidak kalau itu bahaya? Sekarang kakak mau pergi ke sudut nyaman itu atau memilih tetap disini tapi tidak melempar mainan lagi?”

Jika anak memilih untuk tetap tinggal, maka saat itu anak sedang belajar pengendalian diri. Namun, jika anak belum bisa merubah perilakunya dan tetap melempar balok mainan tersebut. Lakukan Time-Out. Katakan pada anak, bahwa Anda melihat anak lebih memilih sudut yang nyaman itu. Lakukanlah dengan tenang dan sabar.

  • Beri Anak Pilihan untuk Sendiri Melakukan Time-Out atau Ditemani

Saat anak memilih Time-Out atau saat Anda terpaksa memberikan Time-Out pada anak, sebaiknya beri mereka pilihan. Katakan pada anak ingin ditemani untuk berada di sudut nyaman itu atau memilih sendiri saja.

  • Akhiri Time Out Saat Anak Mulai Tenang

Akhiri Time-Out saat Anak mulai tenang bukan saat waktu menunjukkan beberapa menit. Time-Out bukan dilakukan berdasarkan berapa menit yang telah dijalani anak, namun seberapa tenang anak. Jika anak memang sulit untuk tenang dan mengendalikan diri, maka Anda ada di sana untuk membantu.

  • Hindari Time-Out bersama Saudara

Jika memang memungkinkan sebaiknya Time-Out dilakukan satu per satu anak. Hindari melakukan Time-Out bersama dengan saudara (kakak atau adik).

  • Jadilah Bagian dalam Time-Out

Usahakan untuk terlibat dalam Time-Out. Walaupun pada awalnya banyak anak usia pra sekolah yang memilih untuk sendiri

cara menerapkan time out yang tepat

Usia Anak Sekolah (6 – < 18 Tahun)

  • Gunakan Sudut yang Nyaman

Penggunaan sudut atau ruangan yang nyaman masih berlaku bagi Time-Out anak usia sekolah. Bedanya, anak usia sekolah mungkin lebih ingin menulis atau menggambar saat mereka melakukan Time-Out. Jadi, sediakan pensil warna dan buku gambar di ruangan/sudut Time-Out.

Menulis atau menggambar bisa menjadi salah satu cara yang baik untuk meluapkan emosi anak-anak. Dengan begitu pikiran anak akan mulai teralih sehingga anak bisa tenang secara perlahan.

  • Beri Anak Pemahaman Tentang Time-Out

Tujuan Time-Out adalah sebagai waktu untuk membuat anak tenang. Anak usia sekolah harus mulai diberi pemahaman bahwa mereka boleh keluar dari sesi Time-Out sampai mereka tenang, bukan dengan ukuran seberapa lama mereka berada di sana untuk Time-Out. Dengan begitu, anak akan fokus untuk menenangkan diri mereka sendiri, dan bukan berfokus pada waktu.

  • Beri Anak Pilihan

Pilihan untuk melakukan Time-Out atau tidak harus tetap ada untuk anak. Walaupun anak Parents sudah memasuki usia pra-remaja. Katakan pada anak bahwa, “Mama tahu kakak sedang sedih dan marah. Jadi kakak ingin istirahat sebentar di sudut itu atau tetap di sini tapi dengan mengendalikan diri.”

Kemudian selalu akhiri dengan, “Kapanpun saat kakak sudah merasa tenang dan tidak marah lagi, silakan bergabung lagi dengan adik dan mama di sini.”

  • Beri Anak Time-Out Jika Anak Memilih Time-Out

Beri anak Time-Out jika anak memang memilih Time-Out. Namun jika anak hanya diam saja dan tetap melakukan hal buruk, bawa anak ke sudut ruangan untuk Time-Out.

  • Hindari Konflik jika Anak Tidak mau Melakukan Time-Out

Saat anak menolak, usahakan untuk tidak berkonflik dengan anak. Alih-alih emosi, bawa semua barang atau aktivitas yang bisa mengalihkan perhatiannya. Tawarkan pada anak aktivitas tertentu, misalnya membaca buku, menggambar, mewarnai atau menulis sesuatu. Segera setelah anak tenang, izinkan anak untuk kembali bermain.

  • Berbicara Setelah Time-Out Usai

Tugas orangtua belum selesai hanya dengan Time-Out. Ajak anak untuk berbicara secara pribadi setelah Time-Out usai. Ini berarti setelah anak merasa tenang. Bersikaplah suportif, jangan menyalahkan atau menyudutkan anak. Tanyakan apa yang sebenarnya terjadi, carilah pemicu kemarahan anak.

Orangtua juga bisa mengajarkan anak untuk berpikir kreatif dengan menanyakan solusi apa yang terbaik. Diskusikan segala solusi terbaik dengan anak. Jika suasana terlalu tegang, sisipkan humor di tengah percakapan.

Jika anak anda tetap tidak bisa menenangkan diri, walaupun segala sesuatu sudah Anda lakukan. Mungkin terjadi sesuatu dalam dirinya. Pertimbangkan untuk segera berkonsultasi dengan psikolog terkait perilaku negatif anak. Psikolog atau ahli kesehatan mental akan memberi solusi terbaik untuk Anda.

Time-Out adalah salah satu cara untuk mengendalikan diri melalui sebuah proses. Seberapa cepat seorang anak bisa tenang tergantung pada anak itu sendiri. Tujuan dari Time-Out adalah membantu anak belajar mengendalikan diri.

Hal ini berarti, sebagai orang tua juga harus mendampingi anak dalam melakukan Time-Out. Orang tua bisa memberikan pilihan sebelum memberi anak Time-Out.

Baca Juga :

  1. Memahami Pro dan Kontra Time Out
  2. Anak Berbuat Salah? Ini Yang Harus Parents Lakukan
Bagaimana Menurut Anda?
+1
3
+1
0
+1
0
Share with love
Member Premium SOP Member Premium SOP

Gabung Member Premium

Mulai perjalanan memahami emosi diri dan keluarga

Nikmati akses Kelas Video Belajar kapanpun & dimanapun

Gabung Sekarang

Sudah Member Premium? Masuk Di Sini

Contact Us School of Parenting
×

Info Masa Keanggotaan

Perpanjang Paket