Janji-Janji yang Kubuat untuk Anakku

20 Maret 2020

Michelle Horton tak pernah percaya pada guna janji pernikahan, ia mengira itu hanya sebuah janji yang dibuat berdasarkan tradisi selama ratusan tahun. 

Sampai kemudian, sebuah peristiwa buruk dalam kehidupan perkawinannya menyadarkan ia bahwa janji-janji yang telah ia ucapkan untuk tetap bersama suaminya di saat baik maupun buruk membuat ia punya kekuatan untuk bertahan dari badai dalam rumah tangganya.

Menyadari kekuatan janji yang diucapkan dengan sungguh-sungguh, ia memutuskan untuk membuat daftar janjinya kepada sang anak, agar ia tahu bahwa ada prioritas-prioritas yang harus ia penuhi untuk melewati saat-saat sulit sebagai orangtua. 

Berikut janji-janji yang menyentuh itu:

  1. Aku Berjanji untuk Mendengar 

Dan lebih dari hanya mendengar, aku berjanji untuk mendengarkanmu. 

Aku berjanji untuk memperhatikan perasaan dan pengalamanmu, daripada meremehkan hal-hal ini itu. Dan bahkan ketika aku mendapatkan dorongan untuk “berceramah” atau melompat dan “memperbaiki” masalah, aku berjanji bahwa aku yang pertama kali akan mendengarkan dan memahami bahwa kadang-kadang itulah yang kau butuhkan.

  1. Aku Berjanji untuk Mengingat Bagaimana Rasanya  

Aku harap aku tidak pernah lupa bagaimana rasanya menjadi pemalu dan tidak nyaman di kelas 1, (atau merasa hanya ingin berada di rumah bersama ibuku). Aku harap aku tidak pernah lupa bagaimana rasanya menjadi seorang remaja patah hati, atau seorang mahasiswa yang bingung. Aku berjanji untuk melakukan yang terbaik untuk mengingat bagaimana rasanya menjadi anak-anak, untuk bisa lebih berempati dan membimbingmu. Karena perasaan itu penting dan nyata.

  1. Aku Berjanji untuk Menerimamu Apa Adanya

Aku mengenalmu sejak sebelum kau bisa mengingatnya, dan aku melihat cahaya terang dalam dirimu. Aku berjanji untuk melihat  identifikasi dan label sebagai hal yang sudah lewat, dan aku berjanji untuk menerimamu sebagaimana adanya kau, tak peduli apapun.

  1. Aku Berjanji untuk Selalu Bahagia Bisa Melihat Wajahmu

Bagian favoritku hari ini ketika pertama kali melihat wajahmu. Kau tenang berjalan-jalan keluar dari kamar tidurmu dengan wajah mengantuk dan mata bengkak, memberikan gelombang dengan senyum lebar, dan aku menyambutmu dengan kegembiraan. (Yay! Selamat pagi!) Aku bahkan mulai men-setting alarmku dan bekerja selama satu jam atau lebih sebelum kau bangun, hanya untuk menjaga agar awal pagi kita seperti itu.

Aku berjanji untuk selalu senang melihat wajahmu, dan tidak pernah membiarkan kau lupa hal itu

  1. Aku Berjanji untuk Membiarkan Kau Menjelajah dan Mendapatkan Pengalaman

Sangat mudah (secara insting) untuk membuat kau dekat dan melindungimu, tapi aku juga tahu bahwa kau adalah dirimu sendiri. Dalam rangka untuk tumbuh dan matang, kau perlu mengeksplorasi baik dan yang buruk, dan pengalaman hidup jauh dariku. Bahkan ketika aku takut, aku berjanji untuk mendorongmu mendapatkan pengalaman-pengalaman.

janji untuk anakku

6.Aku Berjanji untuk Membuatmu “Aman dan Sehat”

Ini menjadi semacam mantra di antara kita: “Mengapa Ibu membuat aturan ini?” Aku bertanya. “Untuk menjaga agar aku aman dan sehat,” kau membalas dengan mencibir. 

Kau tahu bahwa aku tidak membuat aturan yang sewenang-wenang atau seenaknya – semua memiliki tujuan. Dan aku berjanji akan terus melakukan semua yang ku bisa untuk membuat kau aman dan sehat, bahkan ketika cara itu tidak disukai.

  1. Aku Berjanji untuk Percaya pada Semangat dan Impianmu

Aku berjanji untuk tidak pernah bersikeras menuntutmu mengikuti jalan hidup tertentu hanya untuk uang atau kekuasaan, atau bahkan untuk kehidupan idealis yang “aman dan nyaman”. Aku berjanji untuk mendukung impian dan membantu menyemangati, dan percaya padamu sebanyak kau mempercayai dirimu sendiri.

  1. Aku Berjanji untuk Membiarkan Kau Melakukan Kesalahan

Ini mungkin menjadi tantangan tersulit ku sebagai orangtua. Secara sadar aku mengerti bahwa penting bagimu untuk jatuh dan gagal, karena saat itulah kita belajar batas-batas kita dan membangun karakter. 

Tapi, aahh.. pikiran bahwa kau akan tersakiti tak tertahankan. Tidak heran ada begitu banyak “orangtua protektif” di luar sana – aku paham sudut pandang mereka. Namun aku berjanji untuk mengesampingkan emosiku dan membiarkanmu belajar dari kesalahanmu.

  1. Aku Berjanji untuk Pertama-tama, Menjadi ibumu, baru Kemudian Jadi Temanmu

Aku berjanji untuk menjadi orangtua dengan “gambaran besar” dalam pikiran, yang berarti kau tidak selalu harus seperti apa yang ku katakan. Aku akan membiarkan ruang ‘persahabatan’ untuk diisi oleh teman-temanmu – apa yang kau perlukan adalah seorang ibu yang melihat jauh ke depan untuk kepentingan terbaikmu dibanding kesenangan sesaatmu.

  1. Aku Berjanji akan Melakukan yang Terbaik dan Meminta Maaf saat Aku Tak Bisa Memenuhinya

Aku tahu aku tidak sempurna, aku mungkin stress dan kadang jengkel saat aku lelah. Aku tahu aku berusaha untuk membuat pilihan yang terbaik dan kadang aku gagal. Aku tahu aku adalah manusia. Dan seperti halnya manusia lain, saat aku mengacaukan sesuatu aku akan meminta maaf.

  1. Aku Berjanji untuk Menghormati Maskulinitasmu dan Mempersiapkanmu untuk Kedewasaan, bahkan Ketika Aku Tidak bisa Mengerti (karena anakku laki-laki)

Aku tidak tahu bagaimana rasanya merasa lonjakan testosteron, atau harus membela diri dari rekan-rekanku, atau secara fisik lebih kuat dari lawan jenis. Aku tidak paham tentang obsesimu pada superhero atau memahami seluruh rasa sayangmu kepada helikopter remote control. Aku memahami perspektif perempuan karena itulah satu-satunya perspektif yang aku mungkin bisa tahu, namun aku berjanji untuk menghormatimu sebagaimana adanya kamu. Aku akan menerima sifat kasar dan kekasaranmu, dan melakukan yang terbaik untuk mempersiapkanmu untuk kedewasaan.

  1. Aku Berjanji Aku akan Jujur

Aku berjanji untuk berbagi pengalaman dan pendapatku dengan jujur. Dan menjawab “Aku tidak tahu”, saat aku memang tak tahu.

  1. Aku Berjanji akan Baik kepada Siapapun yang Kau Cintai

Aku berharap aku membesarkanmu dengan harga diri dan kesadaran diri yang cukup untuk memilih seseorang yang tepat untukmu. Bila kau bahagia, aku bahagia.

  1. Aku Berjanji akan Mencintaimu tanpa Syarat.

Kau akan selalu memiliki cintaku, apapun yang kau lakukan, katakan, atau kau jadi seperti apa. Ini tanpa syarat.

  1. Aku Berjanji untuk Melepaskan.

Baris puisi dari Kahlil Gibran tentang anak-anak menamparku: “Kau mungkin rumah bagi tubuh mereka tapi tidak jiwa mereka.”

Aku pernah berbagi tubuh denganmu. Jantungmu pernah berdetak dalam diriku, bersama dengan jantungku sendiri – yang mungkin terdengar menyeramkan dan aneh, tapi itu adalah pengalaman yang sangat luar biasa. Proses melepaskan tak terduga bagiku, tapi aku berjanji bahwa aku akan melepaskan. Aku berjanji bahwa aku akan membiarkan kau pergi, mengetahui bahwa kita melakukan yang terbaik untuk mempersiapkan kau untuk apapun yang kau akan alami.

Tapi aku tidak bisa berjanji bahwa aku tidak akan menangis.

–Michelle Horton

sumber:

http://www.babble.com/kid/15-promises-to-my-son/

Baca juga:

  1. Apa yang Kau Takutkan Bu? Menjadi Ibu adalah Menjadi Berani!
  2. “Aku INgin Kau Mengingat Hal ini, Nak!”
Bagaimana Menurut Anda?
+1
3
+1
0
+1
0
Share with love
Member Premium SOP Member Premium SOP

Gabung Member Premium

Mulai perjalanan memahami emosi diri dan keluarga

Nikmati akses Kelas Video Belajar kapanpun & dimanapun

Gabung Sekarang

Sudah Member Premium? Masuk Di Sini

Contact Us School of Parenting
×

Info Masa Keanggotaan

Perpanjang Paket