Tak Kenal Maka Tak Sayang : Mengenal Kemarahan Lebih Dalam

10 Agustus 2021

Semua orang bisa merasa marah. Ini adalah salah satu emosi dasar manusia, sama mendasarnya dengan kebahagiaan, kesedihan, kecemasan, atau jijik. Kemarahan adalah respons yang sangat normal terhadap situasi yang membuat frustrasi atau sulit. Hal ini biasanya ditandai dengan perasaan stres, frustrasi, dan terganggu. 

Kemarahan jadi masalah ketika ditampilkan secara berlebihan dan mulai mempengaruhi fungsi harian Anda dan cara Anda berhubungan dengan orang lain, termasuk cara terhubung dengan diri sendiri. 

Kemarahan punya beberapa intensitas, dari sedikit jengkel hingga marah. Terkadang bisa berlebihan atau tidak rasional.  Ketika emosi sudah tidak bisa dikendalikan, maka bisa saja Anda berperilaku dengan cara yang tidak biasa. 

Kemarahan yang muncul terlalu sering dapat merusak hubungan dengan orang lain bahkan merusak kesehatan fisik jika terjadi dalam jangka panjang. Pasalnya, ketika kita marah, tubuh kita mengalami perubahan biologis dan fisiologis tertentu. Contoh perubahan biologis yang mungkin dialami tubuh Anda meliputi:

  • Tekanan darah meningkat
  • Lonjakan hormon seperti adrenalin dan noradrenalin
  • Peningkatan suhu tubuh
  • Peningkatan ketegangan otot

Pelepasan hormon stres yang berkepanjangan yang menyertai kemarahan dapat menghancurkan neuron di area otak yang terkait dengan penilaian dan memori jangka pendek serta melemahkan sistem kekebalan tubuh. 

Mengenali Kemarahan

Kemarahan muncul dengan wujud ekspresi yang berbeda. Bagi sebagian orang, berteriak mungkin menjadi pelampiasan kemarahan mereka, sementara yang lain mungkin mengungkapkannya dengan memukul benda atau bahkan orang lain secara fisik. Dan menurut penelitian bahwa laki-laki lebih mudah marah daripada wanita tidak sepenuhnya benar. 

memahami jenis kemarahan diri

Apa yang menyebabkan kemarahan?

Pertanyaan mengapa beberapa orang bisa dengan mudah mengabaikan gangguan sementara yang lain meledak dalam kemarahan adalah pertanyaan yang menarik. Psikolog Jerry Deffenbacher, menyatakan bahwa kemarahan dihasilkan dari kombinasi peristiwa pemicu, kualitas individu, dan penilaian individu terhadap situasi.

 

Baca Juga:

1. Mau Marah? Coba Cara ini agar Tidak Darah Tinggi

2. Gak Mau Sering Marahi Anak? Atur Waktu Anda!

 

Terkadang kita menggunakan kemarahan untuk menggantikan emosi lain yang tidak ingin kita atasi, seperti rasa sakit emosional, ketakutan, kesepian, atau kehilangan. Kemarahan bisa juga sebagai reaksi terhadap rasa sakit fisik, respon terhadap rasa takut, untuk melindungi diri dari serangan yang dirasakan, atau sebagai respons terhadap situasi yang membuat frustasi.

Jenis Kemarahan

Ada tiga jenis utama kemarahan.

1. Kemarahan Pasif-Agresif

Ini adalah saat seseorang mencoba untuk menekan kemarahan mereka dengan tujuan  menghindari menghadapinya tetapi biasanya berakhir dengan mengekspresikannya melalui cara yang tidak sehat dan merusak.

2. Kemarahan Agresif Secara Terbuka 

Jenis kemarahan ini mungkin disertai dengan tindakan agresif secara fisik atau verbal seperti berteriak atau memukul sesuatu. Tujuan dari jenis kemarahan ini biasanya untuk menyakiti orang yang menjadi sasaran kemarahan secara emosional maupun fisik.

3. Kemarahan Asertif

Ini adalah mengekspresikan kemarahan yang paling ideal. Seseorang yang mengalami kemarahan asertif, biasanya menggunakan cara terkendali, menggunakan kata-kata untuk menjelaskan dengan tenang dan mencoba meredakan situasi. Di sini, kemarahan diekspresikan dengan cara yang tidak mengancam.

Ciri-ciri Orang dengan kemarahan yang sehat:

  • Jujur tentang perasaan mereka
  • Tidak mengancam, menghina atau mengintimidasi
  • Tidak menyalahkan orang lain
  • Bicara pada orang lain tetap dengan hormat
  • Mencoba untuk menyelesaikan konflik

Memang tidak mudah untuk mengubah jenis kemarahan menjadi kemarahan yang lebih sehat. Untuk mengontrol kemarahan pun juga bukan hal yang mudah. Ada beberapa hal yang perlu dilakukan untuk belajar mengendalikan kemarahan ataupun mengubahnya. 

Salah satunya adalah berkonsultasi dengan psikolog ahli yang dapat memberikan saran maupun rekomendasi sesi terapi. Maupun mengikuti sesi khusus untuk belajar mengendalikan kemarahan kita.

Mau belajar tentang STEAM lebih lanjut? Klik di sini.

Bagaimana Menurut Anda?
+1
5
+1
3
+1
0
Share with love
Member Premium SOP Member Premium SOP

Gabung Member Premium

Mulai perjalanan memahami emosi diri dan keluarga

Nikmati akses Kelas Video Belajar kapanpun & dimanapun

Gabung Sekarang

Sudah Member Premium? Masuk Di Sini

Contact Us School of Parenting
×

Info Masa Keanggotaan

Perpanjang Paket