Kelola Emosi Negatif dengan cara positif

20 November 2020

Perasaan sedih, marah, kecewa dan rasa takut adalah emosi negatif yang selalu kita rasakan dalam hidup ini. Bisa dibilang, emosi negatif ini merupakan hal mendasar yang dirasakan hampir setiap hari. Saat merasakan emosi negatif, seringkali kita berperilaku sesuai apa yang dirasakan. Misalnya, saat sedang merasa sangat sedih, seseorang mungkin akan menyakiti diri sendiri atau minum-minuman keras bahkan mengkonsumsi obat penenang agar tidak merasa sedih lagi. 

Penyelesaian ini bukanlah sebuah solusi. Beberapa orang mungkin berpendapat bahwa dengan mengkonsumsi obat penenang, rasa sedih akan hilang. Tapi sebenarnya bukan hilang, melainkan terkubur sebentar. Artinya, rasa sedih masih saja ada, ia hanya bersembunyi karena obat-obatan atau minuman yang dikonsumsi dan akan muncul kembali jika kita tidak mengkonsumsinya. 

Tak hanya itu, masih banyak lagi hal negatif dalam mengelola emosi yang tanpa disadari justru memperparah emosi negatif kita selama ini. Beberapa hal negatif berikut ini mungkin tanpa disadari pernah kita lakukan dalam mengelola emosi negatif :

Cara NEGATIF Kelola Emosi :

  1. Menyangkal

Penyangkalan adalah saat seseorang menolak untuk menerima bahwa ada sesuatu yang salah pada dirinya, dan bahwa ia menolak untuk menerima bantuan dari seseorang. Menyangkal mungkin hal termudah yang pernah kita lakukan saat emosi negatif melanda. Menyangkal sedang merasa sedih, kecewa, atau menyangkal bahwa kita sedang marah. Jika kondisi ini terus terjadi, bisa jadi kita akan ‘meledak’ karena emosi negatif yang dirasakan. Akibatnya, tindakan berbahaya bisa dilakukan karena hal ini. 

2. Menarik Diri

Pernah merasa tidak ingin berada di sekitar keluarga atau teman saat sedang emosi? Jika pernah, artinya kita sedang menarik diri. Penarikan diri juga berarti menolak berpartisipasi dalam aktivitas bersama orang lain dan memilih untuk menyendiri dari waktu ke waktu. Beberapa orang menarik diri karena merasa kewalahan menghabiskan banyak energi berada di sekitar banyak orang. Sedangkan mereka sedang berkutat dengan emosi dalam diri sendiri.  

Namun, penarikan diri ini menimbulkan masalah lain. Kesepian berkepanjangan, salah paham, kemarahan hingga pemikiran yang menyimpang sangat mungkin terjadi jika kita terus menarik diri. Pada dasarnya, kita perlu berinteraksi dengan orang lain agar tetap sehat mental.

3. Bullying

Bullying seperti mengancam, menggunakan kekerasan, ancaman atau mengejek orang lain biasanya digunakan seseorang untuk menunjukkan kekuasaan atas orang lain. Seseorang biasa melakukan bullying karena tidak merasa nyaman dengan diri sendiri dan membuat orang lain merasa buruk. Dengan demikian pelaku bullying merasa tidak sendirian karena emosi negatif yang dirasakannya. Sebab, orang lain juga merasakan emosi negatif yang sama akibat bullying yang dilakukan pelaku bullying.

4. Menyakiti Diri Sendiri

Menyakiti diri sendiri (self-harm) bisa terjadi dalam berbagai bentuk perilaku. Misalnya, membuat diri sendiri kelaparan, makan berlebihan, menggunakan benda tajam untuk menyakiti diri sendiri dan lain sebagainya. Seseorang yang melakukan self-harm biasanya merasa puas dan lega dan merasa mereka bisa memiliki kendali penuh atas dirinya. Perilaku ini tentunya wajib dihindari karena bisa menimbulkan efek ketagihan dan dapat membuat seseorang lepas kendali serta mengalami rasa sakit yang lebih hebat dari sebelumnya. 

5. Penggunaan Zat Adiktif 

Penggunaan zat adiktif berbahaya seperti alkohol, atau obat-obatan terlarang bisa saja dilakukan bagi seseorang yang sedang mengalami emosi negatif. Zat adiktif ini memang membuat seseorang mati rasa atau melupakan tentang situasi yang menyakitkan. Namun, bukanlah solusi dari emosi negatif.

Alih-alih menggunakan cara negatif dalam mengelola emosi di atas, menggunakan cara positif dalam mengelola emosi negatif. Metode PATH bisa kita gunakan dalam menghadapi emosi negatif.

mengelola emosi negatif caranya

Apa itu Metode PATH?

Langkah 1: Pause (Berhenti Sejenak)

Step pertama yang perlu kita lakukan dalam metode PATH adalah pause atau berhenti sejenak. Alih-alih bertindak berdasarkan emosi yang sedang dirasakan, lebih baik berhenti sejenak dan berusaha menenangkan diri. Kita bisa mencoba berhitung dari 1 sampai 10 atau mengucapkan alfabet secara mundur sebagai usaha menenangkan diri. 

Langkah 2: Acknowledge (Mengakui)

Langkah kedua yang perlu ditempuh adalah acknowledge atau mengakui bahwa kita sedang mengalami emosi negatif tertentu. Misalnya, apakah kita sedang marah karena perilaku seseorang? Atau apakah kita sedang merasa sedih karena apa yang direncanakan tidak berjalan dengan maksimal? Tidak apa-apa merasa sedih, marah dan kecewa. Kita hanya perlu mengakui semua emosi negatif ini.

Langkah 3: Think (Berpikir)

Langkah selanjutnya adalah think atau berpikir tentang langkah selanjutnya yang bisa dilakukan untuk membuat diri kita merasa lebih baik. Mengobrol bersama teman atau keluarga, melakukan hobi yang pernah tertunda seperti berbelanja, memasak, berkebun, menjahit, dsb adalah beberapa hal yang bisa kita lakukan untuk merasa lebih baik.

Langkah 4: Help (Meminta Bantuan)

Langkah terakhir yang perlu kita tempuh untuk mengelola emosi negatif adalah dengan meminta bantuan atau help. Jika kita merasa kesulitan memikirkan bantuan seperti apa yang bisa digunakan untuk mengelola emosi negatif, beberapa cara berikut ini bisa dicoba

  1. Melakukan Hal yang Membangkitkan Kebahagiaan (Mood Boosters)
  • Membaca buku
  • Menonton video/film  lucu
  • Menata ulang kamar tidur

2. Mencukupi Kebutuhan Pribadi

  • Makan camilan sehat
  • Minum air mineral
  • Tidur siang
  • Mandi dan berendam

3. Memproses Perasaan

  • Menggambar perasaan saat ini
  • Membuat daftar hal yang disyukuri dalam hidup
  • Berteriak
  • Memukul bantal/boneka
  • Menangis
  • Menyobek kertas menjadi sobekan kecil
  • Curhat pada teman/keluarga

4. Membuat Daftar Pertolongan

  • Membuat daftar pertolongan yang bisa membuat kita merasa lebih baik
  • Buat daftar kekuatan dalam diri. Terkait hal-hal yang paling bisa kita lakukan dalam hidup dan menjadi kekuatan (strength) kita

5. Melakukan Hal Baik (Menjadi Relawan)

  • Lakukan satu hal baik untuk seseorang yang kita kenal
  • Menolong orang asing
  • Menjadi relawan untuk kegiatan tertentu

6. Melakukan Hobi/ Mengurangi Stres

  • Belajar hal baru
  • Membuat kerajinan tangan, dan undang teman untuk melakukannya bersama
  • Lakukan aktivitas fisik seperti olahraga, menari, menyanyi, dsb
  • Bermain game
  • Berkebun

7. Bersantai

  • Lakukan olah napas
  • Melakukan yoga
  • Bermain play-doh
  • Berjalan kaki santai
  • Meditasi
  • Mendengarkan musik
  • Matikan smartphone atau gadget sejenak

8. Minta Pertolongan pada Orang Lain

  • Berkirim pesan pada teman
  • Minta teman untuk menemani 
  • Menelpon teman atau keluarga
  • Minta bantuan profesional

Apabila semua hal di atas tidak bekerja, mungkin kita sedang mengalami tanda awal kecemasan atau depresi. Jangan ragu segera menghubungi profesional untuk berkonsultasi tentang apa yang sedang kita rasakan secara pribadi.  Sesi #TanyaAhli dari school of parenting bisa menjadi pilihan dalam berkonsultasi secara pribadi terkait masalah kesehatan mental yang sedang dialami. 

Baca Juga:

  1. Jangan Lawan Stres!
  2. Benarkah Sedih itu Tidak Sehat?
Bagaimana Menurut Anda?
+1
25
+1
4
+1
0
Share with love
Member Premium SOP Member Premium SOP

Gabung Member Premium

Mulai perjalanan memahami emosi diri dan keluarga

Nikmati akses Kelas Video Belajar kapanpun & dimanapun

Gabung Sekarang

Sudah Member Premium? Masuk Di Sini

Contact Us School of Parenting
×

Info Masa Keanggotaan

Perpanjang Paket