Lebih Siap Jadi “Bapak Rumah Tangga”

14 Maret 2019

Menjalani peran sebagai “bapak rumah tangga” nyatanya bukan masalah yang sepele dan bisa dipandang remeh. Pasalnya peran mulia ini bisa dipastikan sebagai peran sulit sehingga tidak semua suami berani menerima tantangan menjalani peran sebagai “bapak rumah tangga”.

Bagaimana tidak? Jika biasanya sebagai seorang ayah dan suami lebih banyak mengurus pekerjaan kantor, sebagai “bapak rumah tangga”, ia juga harus memikirkan hal lainnya. Misalnya, memikirkan menu untuk sarapan bagi buah hati, membagi waktu antara mempersiapkan meeting dengan klien serta waktu untuk menjemput buah hati di sekolah, hingga yang paling berat adalah menyiapkan mental menjalani peran sebagai “bapak rumah tangga.”

Untuk mempersiapkan diri menjalani peran sebagai “bapak rumah tangga”, berikut ini beberapa pertanyaan yang harus Anda jawab, sebelum menjalani peran tersebut.

Pertanyaan Penting Sebelum Menjadi “Bapak Rumah Tangga”:

👨 Apakah Anda Siap Menjalani Beberapa Perubahan Tugas Rumah Tangga?

Menjadi “bapak rumah tangga”, sama dengan mengerjakan sebagian tugas istri sehari-hari. Untuk itu, sebelum memutuskan mengambil peran ini, sebaiknya tanyakan pada diri Anda apakah sudah siap menjalani perubahan tugas rumah tangga?

Pasalnya, perubahan tugas ini akan sedikit membuat Anda kebingungan karena banyak tugas baru yang sama sekali belum bisa Anda kuasai. Misal tugas mencuci baju, membuat sarapan bagi anak sebelum berangkat sekolah, atau pekerjaan rumah tangga lainnya. Meskipun pada awalnya sulit, namun jika Anda bisa bertahan lebih lama sambil mempelajari segala semua tugas baru dalam rumah tangga, maka lambat waktu Anda akan mulai ahli

👨 Apakah Keluarga Mendukung Keputusan Ini?

Menjadi “bapak rumah tangga” tentu akan mempengaruhi semua anggota keluarga. Sehingga sebelum mantap mengambil peran ini, sebaiknya pastikan terlebih dahulu tentang dukungan keluarga. Kira-kira apakah keluarga mendukung keputusan Anda ini?

Jika Anda masih ragu tentang dukungan keluarga, maka sebaiknya diskusikan lebih lanjut tentang rencana Anda menjalani peran menjadi “bapak rumah tangga” ini. Gunakan berbagai kesempatan untuk berdiskusi dengan istri atau anak yang sudah cukup umur terkait rencana Anda.

Sebaiknya tanyakan apakah pasangan tidak masalah jika Anda mengambil sebagian perannya dalam mengasuh anak serta menyelesaikan pekerjaan rumah? Diskusikan juga, tentang kemungkinan perubahan pendapatan bulanan keluarga jika Anda mengambil peran sebagai “bapak rumah tangga”. Jangan lupa diskusikan tentang perbedaan pola asuh yang mungkin terjadi, serta kesepakatan pembagian tugas rumah tangga dengan istri.

Jika semua hal sudah didiskusikan dengan anggota keluarga lain, dan ternyata Anda mendapat dukungan penuh dari mereka, maka rencana Anda bisa diteruskan. Namun, jika rencana Anda menjadi “bapak rumah tangga” tidak mendapatkan dukungan penuh dari anggota keluarga, maka sebaiknya kaji kembali niat Anda.

👨 Apakah Anda Siap Secara Mental?

Menjadi “bapak rumah tangga” bisa menjadi perubahan besar dalam kehidupan Anda. Untuk itu, sangat penting dalam mempersiapkan mental sebelum Anda menjalani peran tersebut. Sebaiknya tanyakan pada diri sendiri seberapa besar kesiapan mental yang Anda miliki? Karena, kemungkinan besar Anda akan lebih kelelahan ketika menjalani peran sebagai “bapak rumah tangga”.

Belum lagi, saat anda harus berurusan dengan sindiran, bahkan komentar negatif dari orang sekitar. Maka dari itu, jika memang mental Anda belum siap, tidak perlu terlalu dipaksa mengambil peran sebagai “bapak rumah tangga.”

Setelah beberapa pertanyaan di atas bisa Anda jawab dengan baik, dan pada akhirnya mendorong Anda untuk mantap menjadi “bapak rumah tangga”, maka ada beberapa hal lainnya yang harus dilakukan sebagai “bapak rumah tangga”. Beberapa hal tersebut adalah sebagai berikut:

Hal Penting Menjadi “Bapak Rumah Tangga”

  • Bangga Atas Pilihan Anda

Tidak semua suami di luar sana berani menerima tantangan menjadi “bapak rumah tangga”. Namun, jika Anda adalah salah seorang suami yang memilih peran tersebut, maka Anda harus bangga dengan keputusan ini.

Tidak perlu memikirkan tanggapan orang lain tentang keputusan Anda ini. Apalagi jika tanggapan orang lain di sekitar Anda adalah tanggapan negatif. Apapun alasan Anda mengambil peran menjadi “bapak rumah tangga”, yang paling penting adalah antara Anda, istri dan anak-anak tetap bahagia dalam menjalani kehidupan rumah tangga.

  • Bagi Peran dengan Istri

Penting bagi seorang suami untuk berbagi peran dengan istri, apalagi jika saat ini Anda memilih menjadi “bapak rumah tangga”. Sebaiknya mulai catat pekerjaan rumah mana saja yang menjadi tanggung jawab Anda dan mana saja yang menjadi tanggung jawab istri.

Misalnya jika pagi hari Anda harus menyiapkan anak-anak berangkat sekolah dan segala keperluannya termasuk tentang bekal-anak-anak. Lalu, istri bisa membantu anak-anak untuk belajar di malam harinya. Beberapa tugas rumah tangga lainnya juga bisa Anda bagi, misalnya siapa yang bertugas untuk mencuci atau menyetrika.

  • Diskusikan tentang Pola Asuh Anak

Yang paling penting saat menjalankan peran sebagai “bapak rumah tangga” adalah selalu mendiskusikan pola asuh yang diterapkan pada anak. Anda dan istri mungkin memiliki perbedaan mendasar saat merawat anak.

Misal jika istri lebih suka saat anak-anak mengerjakan PR setelah pulang sekolah, Anda mungkin lebih suka anak-anak mengerjakan PR setelah tidur siang atau di malam hari. Nah, daripada bersitegang di depan anak terkait masalah ini, sebaiknya diskusikan terlebih dahulu secara pribadi dengan pasangan.

  • Bangun Sistem Pendukung

Karena peran sebagai “bapak rumah tangga” adalah peran baru bagi Anda maka akan banyak hal yang membuat Anda bingung. Inilah gunanya sistem pendukung.

Sebaiknya mulai bangun sistem pendukung, seperti akses untuk bertanya pada anggota keluarga lain, teman-teman atau sesama “bapak rumah tangga” lainnya. Cara ini dimaksudkan agar Anda bisa menghadapi berbagai masalah yang bisa muncul saat Anda berusaha menyelesaikan tugas tertentu sebagai “bapak rumah tangga”.

  • Mulai Berteman dengan Ibu-Ibu Lain

Mungkin akan sangat tidak nyaman ketika Anda adalah satu-satunya Ayah saat menjemput anak sekolah atau ketika di area bermain anak di lingkungan rumah. Namun, bagaimanapun juga anak-anak dan Anda perlu bersosialisasi, untuk itu penting bagi Anda mulai berteman dengan Ibu-Ibu lainnya. Pada mulanya, Anda bisa memperkenalkan diri Anda. namun tetap ingat untuk menjaga sopan santun, dan sebaiknya jangan terlalu mencampuri urusan Ibu-Ibu lainnya.

  • Luangkan Waktu “Me Time”

Sama seperti Ibu, “bapak rumah tangga” juga butuh waktu “me time”. Gunanya agar Anda tidak terlalu jenuh dengan peran sebagai “bapak rumah tangga”. Sebaiknya luangkan waktu sejenak untuk “me time”, khususnya saat anak-anak sedang tidur siang. Anda bisa melakukan hobi, seperti membaca, main game sejenak atau sekedar menyeduh teh.

  • Minta Bantuan

Tidak perlu malu untuk meminta bantuan istri atau anggota keluarga lain jika Anda memang tidak bisa melakukan hal tertentu. Misalnya saat Anda tidak sempat mencuci baju karena sibuk dengan anak-anak serta pekerjaan freelance, maka gunakan jasa laundry untuk menyelesaikannya.

Menjadi “bapak rumah tangga” memang sulit dan berat, sehingga tidak banyak suami yang mau mengambil peran tersebut. Namun jika Anda adalah salah satunya, maka gunakan beberapa persiapan diatas agar Anda siap menjadi “bapak rumah tangga”.

Baca juga:

  1. Jadi Bapak Rumah Tangga, Masih Tabu Gak Sih?
  2. Anak-Anak Juga Butuh Diasuh oleh Ayah
Bagaimana Menurut Anda?
+1
0
+1
0
+1
0
Share with love
Member Premium SOP Member Premium SOP

Gabung Member Premium

Mulai perjalanan memahami emosi diri dan keluarga

Nikmati akses Kelas Video Belajar kapanpun & dimanapun

Gabung Sekarang

Sudah Member Premium? Masuk Di Sini

Contact Us School of Parenting
×

Info Masa Keanggotaan

Perpanjang Paket