
Hidup di tengah hiruk pikuk dunia memang membuat orang tua merasa tertantang untuk mendorong anak-anak bergaul, bersosialisasi dan memiliki banyak teman. Alasan sederhananya agar anak-anak mampu mengikuti perkembangan zaman yang semakin maju dan tentunya tidak hidup sendiri.
Lalu, bagaimana dengan anak-anak yang memiliki jiwa introvert? Bagaimana nasib anak-anak yang dianggap “kurang mampu bergaul”? Apakah mereka harus memaksakan diri bergaul dan seolah-olah menjadi seorang ekstrovert hanya agar dicap sebagai anak “normal”?
Sebuah studi mengenai anak introvert dan ekstrovert telah dilakukan. Menurut studi tersebut semakin banyak anak ekstrovert bergaul dengan teman-teman maka ia akan semakin bahagia. Sama halnya dengan anak introvert, saat ia sedang sendiri, saat itu pula ia sedang mengisi energi kebahagiaan dalam jiwanya.