Play Therapy : Bukan Sekadar Bermain untuk Senang-Senang

04 September 2021

Rasanya hampir setiap hari kita menghadapi anak yang menangis, marah, ngambek atau emosi lainnya sebagai orang tua. Langkah pertama yang dilakukan adalah menenangkan anak dengan mengalihkan perhatian seperti menunjukkan sesuatu pada anak atau mengajaknya keluar dari situasi yang memicu emosi.

Tapi, beberapa orang tua mungkin menghadapi situasi yang jauh lebih sulit. Anda mungkin sudah melakukan berbagai macam cara untuk membantu anak mengatasi emosi, namun nyatanya tidak efektif. Akhirnya bukan hanya anak, tapi Anda pun ikut emosi. 

Nah, untuk mengatasi situasi tersebut Anda bisa mencoba play therapy.

Apa itu Play Therapy?

Play therapy atau terapi bermain adalah bentuk terapi yang digunakan terutama untuk anak-anak. Ini mungkin karena anak-anak seringkali merasa kesulitan memproses emosi mereka sendiri atau mengartikulasikan masalah kepada orang tua atau orang dewasa di sekitarnya. 

Meskipun terlihat seperti waktu bermain biasa, play therapy bisa lebih dari itu.

Seorang terapis terlatih dapat menggunakan waktu bermain untuk mengamati dan mendapatkan wawasan tentang masalah anak. Terapis kemudian dapat membantu anak mengeksplorasi emosi dan menangani trauma yang belum terselesaikan. Melalui bermain, anak-anak dapat mempelajari mekanisme koping baru dan bagaimana mengarahkan perilaku yang tidak pantas.

Terapi bermain dipraktekkan oleh berbagai profesional kesehatan mental berlisensi, seperti psikolog dan psikiater. Tak hanya itu, play therapy juga dipraktikkan oleh terapis perilaku dan okupasi, terapis fisik, dan pekerja sosial.

Selain itu, Association for Play Therapy menawarkan program pelatihan khusus dan kredensial lanjutan untuk profesional kesehatan mental berlisensi, konselor sekolah, dan psikolog sekolah.

play therapy untuk menjaga kesehatan mental

Manfaat Play Therapy 

Beberapa manfaat potensial dari terapi bermain adalah:

  • Mengembangkan strategi koping dan keterampilan pemecahan masalah yang kreatif
  • Meningkatkan empati dan rasa menghargai orang lain
  • Mengurangi kecemasan
  • Belajar untuk sepenuhnya mengalami dan mengekspresikan perasaan
  • Mendorong keterampilan sosial yang lebih kuat
  • Meningkatkan hubungan keluarga yang lebih kuat

Terapi bermain juga dapat mendorong pengembangan bahasa atau meningkatkan keterampilan motorik halus dan kasar.

Jika anak Anda didiagnosa memiliki penyakit mental atau fisik, terapi bermain tidak menggantikan obat-obatan atau perawatan lain yang diperlukan. Terapi bermain dapat digunakan sendiri atau bersamaan dengan terapi lainnya 

Kapan play therapy digunakan?

Meskipun terapi bermain bisa digunakan oleh siapa saja, namun biasanya terapi ini digunakan pada anak-anak usia 3-12 tahun. Namun, play therapy juga membantu anak-anak yang mengalami kondisi sebagai berikut :

  • Menghadapi prosedur medis, penyakit kronis, atau perawatan paliatif
  • Mengalami keterlambatan perkembangan atau ketidakmampuan belajar
  • Adanya masalah perilaku di sekolah
  • Berperilaku agresif atau marah
  • Adanya masalah keluarga, seperti perceraian, perpisahan, atau kematian anggota keluarga dekat
  • Bencana alam atau peristiwa traumatis
  • KDRT, pelecehan, atau penelantaran
  • Kecemasan, depresi, kesedihan
  • Gangguan makan dan toileting
  • Gangguan perhatian defisit hiperaktif (ADHD)
  • Gangguan spektrum autisme (ASD)

Play Therapy untuk Dewasa

Ya, terapi bermain tidak hanya untuk anak-anak, akan tetapi juga bisa digunakan bagi orang dewasa. Beberapa kondisi berikut ini seringkali  menggunakan play therapy sebagai salah satu metode treatment 

  • Keterbelakangan ntelektual
  • Demensia
  • penyakit kronis, perawatan paliatif, dan perawatan rumah sakit
  • penggunaan zat
  • trauma dan kekerasan fisik
  • masalah manajemen kemarahan
  • gangguan stres pascatrauma (PTSD)
  • masalah masa kecil yang belum terselesaikan

Pendekatan dalam Play Therapy 

Terapi bermain datang dalam dua bentuk pendekatan: Non-directive (pendekatan tak langsung) dan Directive (pendekatan langsung )  

  • Non -Directive (Pendekatan tak langsung)

Dalam terapi bermain khusus anak, mereka diberikan mainan dan alat-alat kreatif dan mereka diizinkan untuk memilih bagaimana akan memainkannya. Anak-anak tidak diberi arahan atau bimbingan tentang apa yang harus mereka lakukan atau bagaimana mereka harus menyelesaikan masalah.

Pendekatan non-direktif adalah jenis terapi psikodinamik. Dasarnya adalah bahwa ketika dibiarkan, anak-anak akan menemukan solusi untuk masalah mereka.

Sesi play therapy non-direktif umumnya tidak terstruktur. Terapis dapat mengamati anak dengan tenang atau mungkin mengomentari apa yang dilakukan anak dan dapat terlibat dalam permainan jika anak memintanya untuk ikut bermain. Namun terapis tidak diijinkan untuk mengintervensi apa yang dilakukan anak. 

  • Directive (pendekatan langsung )

Untuk beberapa kasus, terapis akan menggunakan pendekatan langsung. Setiap sesi mungkin memiliki topik atau tujuan tertentu untuk ditangani. Misalnya, seorang anak diberi tahu, “Hari ini kita akan bermain dengan boneka. Ini akan menjadi boneka kamu,” atau terapis dapat memilih permainan tertentu untuk mereka mainkan.

Terapis juga dapat terlibat dalam permainan untuk mengarahkan cerita. Misalnya, jika seorang anak menggunakan boneka untuk menggambarkan seorang anak yang dibully, terapis dapat campur tangan untuk membantu “si boneka” menemukan cara untuk melawan pembully atau mencari bantuan.

Bagaimana Proses Play Therapy?

Bagi anak-anak, play therapy berfungsi sebagai media yang membantu mereka mengkomunikasikan apapun yang tidak bisa diungkapkan melalui bahasa verbal. Melalui tahap bermain, terapis akan berusaha bergabung dan memahami dalam level anak-anak. Sedangkan, anak-anak akan belajar memahami dunia tempat tinggal mereka melalui bermain. Sebab, disinilah tempat anak-anak bisa bebas memerankan perasan batin dan emosi terdalam.

Terapi bermain antar satu anak dengan anak lainnya akan berbeda. Semua bergantung pada terapis dan kebutuhan anak. Beberapa anak mungkin akan menjawab beberapa pertanyaan dari terapis terlebih dahulu sebagai langkah awal observasi. Pada satu titik kemudian, terapis juga akan melibatkan orang tua, saudara, atau anggota keluarga lain di dalam play therapy

Tahap ini disebut dengan filial therapy, yang berfungsi untuk membantu penyelesaian konflik, meningkatkan ketenangan dan mendorong hubungan positif dengan keluarga. Sedangkan untuk orang dewasa, play therapy seringkali menggunakan permainan peran untuk mendalami perasaan. 

Tak hanya itu, permainan peran pada play therapy orang dewasa berfungsi untuk membantu mereka dalam menghadapi berbagai skenario kehidupan.

Baca Juga:

  1. Sensory Play Bukan Sekadar Bermain
  2.  Tak Selalu Ingin Main Bersama! Ini Tahapan Bermain Anak
Bagaimana Menurut Anda?
+1
0
+1
4
+1
0
Share with love
Member Premium SOP Member Premium SOP

Gabung Member Premium

Mulai perjalanan memahami emosi diri dan keluarga

Nikmati akses Kelas Video Belajar kapanpun & dimanapun

Gabung Sekarang

Sudah Member Premium? Masuk Di Sini

Contact Us School of Parenting
×

Info Masa Keanggotaan

Perpanjang Paket