Sensory Play, Bukan Sekadar Bermain

Sejak lahir hingga masa kanak-kanak, anak-anak menggunakan panca indranya untuk menjelajahi dan mencoba memahami dunia di sekitar mereka.

Fase ini adalah bagian penting dari perkembangan otak anak usia dini. Tak hanya itu pada fase ini, diharapkan anak-anak secara aktif menggunakan panca indra mereka melalui ‘sensory play’ (permainan sensori). Mengapa demikian?

Pentingnya Bermain Sensori

Sejak hari pertama lahir, anak-anak dirancang untuk menjelajahi dunia melalui indra mereka. Itulah mengapa bayi dan balita menyentuh segala sesuatu dan memasukkan sesuatu ke dalam mulut mereka. Hal ini juga menjelaskan mengapa anak-anak membuat suara-suara lucu dengan mulut mereka. Pun, saat anak-anak juga suka berputar-putar sampai pusing sekali, jatuh, lalu bangun dan melakukannya lagi, sambil tertawa dan bersemangat.

Namun sayangnya, ada kelompok anak-anak tertentu, seperti anak yang mengalami autisme atau mereka yang memiliki gangguan disfungsi integrasi sensori, memiliki kesulitan khusus untuk memahami dan mengatur semua rangsangan yang datang melalui indera mereka. Contoh lain terjadi pada anak “fussy eater”, yang menolak makan makanan dengan tekstur basah seperti spageti.

Nah, bagi anak-anak yang memiliki kebutuhan kesusu seperti ini, permainan sensori (sensory play) sangat dibutuhkan.

Penggunaan permainan sensori dapat membantu anak dengan sentuhan, penciuman dan bermain dengan tekstur. 

Melalui permainan ini pula, anak mulai mengembangkan kepercayaan dan pemahaman tentang tekstur. Hal tersebut membantu membangun jalur positif di otak anak untuk mengatakan “aman”, pada  makanan atau benda dengan tekstur yang basah, atau tekstur lain yang tak disukai anak.

Bermain sensori Tidak Selalu Tentang Sentuhan

Beberapa orang, seringkali langsung membayangkan meja pasir dan air, tanah liat, atau adonan mainan saat berpikir tentang permainan sensori. Padahal, sensory play tidak selalu tentang sentuhan; tetapi juga tentang indra lainnya.

Misalnya, aroma tajam cuka yang terlibat dalam eksperimen sains, warna air selama eksperimen pencampuran warna, atau tekstur dan bau lukisan — dan mengendus adalah bagian yang menarik bagi indra anak Anda.

Eksplorasi sensori adalah cara anak memeriksa, menemukan, mengkategorikan, dan memahami dunia.

Permainan sensori mencakup aktivitas apa pun yang merangsang indera peraba, penciuman, pengecap, penglihatan dan pendengaran anak kecil, serta segala sesuatu yang melibatkan gerakan dan keseimbangan.

macam sensory play sesuai usia anak dan manfaatnya

Contoh Permainan Sensori 

Untuk Bayi :

  • Menyaksikan gelembung mengapung dan merasakan gelembung mendarat di kulitnya,
  • Meremas kertas berwarna untuk mendengar suara, merasakan konturnya, dan melihat bentuknya berubah.

Untuk Balita :

  • Mengamati cahaya dan bayangan yang diciptakan oleh senter pada objek dengan berbagai bentuk atau ukuran.
  • Mengamati perpaduan warna dan pola yang terbentuk dengan lukisan jari atau spons (dengan cat yang aman untuk anak).

Untuk Anak-Anak Usia Prasekolah :

  • Membuat bentuk dan bermain dengan pasir kinetik.
  • Bermain dengan alat musik dan mendengarkan nada saat mereka memukul atau meniup instrumen dengan lembut atau kuat. Mungkin cara paling sederhana untuk membantu anak melibatkan indra mereka adalah dengan bermain di luar ruangan dengan alam, penuh warna, gerakan, tekstur, suara, dan bau

Manfaat Bermain Sensori 

Kegiatan sensori, selain menyenangkan dan menarik bagi bayi dan anak usia dini juga dapat mendorong anak untuk mengeksplorasi dan mencari tahu. 

Sensory play juga mendukung sejumlah keterampilan lain yang penting dalam perkembangan anak. Apa saja ? 

  • Meningkatkan Keterampilan Berbahasa

Bermain dengan berbagai jenis tekstur, rasa, dan objek membantu anak Anda membangun cara baru untuk berbicara tentang dunia. Tiba-tiba, pohon itu lebih dari sekadar pohon, ia adalah anak pohon dengan kulit kayunya halus, atau pohon pinus dengan kulit kayunya yang kasar dan aroma pinus yang tajam. Air tidak hanya basah, bisa juga kasar (bergelombang), licin dengan gelembung, atau dingin dan tembus cahaya saat membeku.

Selera juga dapat membangun basis bahasa anak Anda. Dia tidak lagi menginginkan hot dog untuk makan malam, tetapi dia menginginkan sesuatu yang tajam atau asin atau manis, tetapi jelas tidak hambar atau pahit.

  • Sensori Membantu Keterampilan Motorik Halus

Ada dua jenis keterampilan motorik yang dikembangkan anak Anda; keterampilan motorik halus dan keterampilan motorik kasar. Keterampilan motorik kasar berhubungan dengan koordinasi kelompok otot besar dan bertanggung jawab untuk aktivitas seperti berlari, berjalan, dll.

Keterampilan motorik halus adalah keterampilan yang membutuhkan kemampuan untuk menggunakan dan mengoordinasikan kelompok otot kecil dan penting untuk menulis, mengikat sepatu, mengancingkan, dan membuat ritsleting, antara lain. Permainan sensori sering kali melibatkan penggunaan dan pengembangan keterampilan motorik halus dengan menjelajahi berbagai hal menggunakan gerakan mencubit, menuangkan, dan mengikat tali.

  • Permainan Sensori Menenangkan

Parents mungkin telah memperhatikan bahwa anak Anda lebih tenang setelah waktu mandi atau  setelah sesi yang sangat berat seperti melompat-lompat di kamar, membenturkan furnitur, menabrak tempat tidurnya atau ke bantal, anak Anda tampak lebih rileks. 

Jenis permainan sensori ini menenangkan anak-anak, karena membantu mereka mengatur ketidaknyamanan internal mereka, seperti kebosanan, kegelisahan, atau jenis emosi yang lainnya.

Baca Juga:

  1. Aktivitas yang Perlu Anda Lakukan, dengan Anak Usia 1 Tahun Setiap Hari
  2. Quality Time Activity : Sensory Board untuk Latih Ketajaman Inderawi Anak
Bagaimana Menurut Anda?
+1
4
+1
1
+1
1
Share with love
Member Premium SOP Member Premium SOP

Gabung Member Premium

Mulai perjalanan memahami emosi diri dan keluarga

Nikmati akses Kelas Video Belajar kapanpun & dimanapun

Gabung Sekarang

Sudah Member Premium? Masuk Di Sini

Contact Us School of Parenting
×

Info Masa Keanggotaan

Perpanjang Paket