Adi (6 tahun) telah berjanji pada ayahnya kalau ia akan berpuasa penuh Ramadhan ini.
Namun, Ibunya menemukan beberapa bungkus camilan yang disembunyikan anaknya dibawah bantal dan kolong tempat tidur kamarnya.
Sang Ibu tahu, anaknya diam-diam mengambil camilan dan memakannya di kamar.
Saat sore waktu berbuka tiba,Adi dengan bangga bilang bahwa ia berhasil puasa penuh.
Ayah yang diberitahu ibu hendak memarahi Adi, tapi urung karena khawatir Adi akan ngambek atau malah makin pandai berbohong.
Apakah yang seharusnya orangtua lakukan menyikapi anak yang ketahuan berbohong saat puasa?
Moral dan etika tidak lahir begitu saja dalam diri anak, ini hal yang harus diajarkan terus menerus. Belajar etika harus dimulai sedini mungkin. Saat anak sudah bisa berinteraksi dengan orang lain, ia harus mulai diajarkan cinta, empati, dan pelajaran etika lainnya.
Bagaimana dengan pelajaran agama?
Bulan Ramadhan menjadi moment yang tepat untuk mengenalkan anak pada ajaran-ajaran dasar Islam. Orangtua juga bisa langsung mengajak anak menjalankan salah satu kewajiban bagi seorang Muslim, yaitu berpuasa. Masalahnya, bagaimana jika anak berbohong ketika berpuasa seperti yang dilakukan Adi? Bagaimana cara menghadapinya?
Dampak Anak Sering Berbohong
Kita semua pasti setuju bahwa berbohong adalah perbuatan tercela yang sebaiknya tidak dilakukan oleh si kecil. Apa saja dampak negatif anak yang sering berbohong?
1. Mengantarkan Pada Perbuatan Buruk Lainnya
Jika anak sering berbohong, orangtua harus lebih waspada karena bisa jadi anak akan melakukan perbuatan buruk lainnya. Apalagi jika Anda tidak pernah menasihati anak ketika ketahuan berbohong, ia mungkin akan terdorong melakukan perbuatan buruk lainnya.
2. Berbohong Membuat Anak Merasa Gelisah
Berbohong bisa membuat anak merasa gelisah, terutama anak yang sebelumnya tidak pernah berbohong. Ia akan merasa bersalah kepada orang-orang yang telah ia bohongi.
3. Berbohong Membentuk Kepribadian buruk
Jika masih anak-anak saja sudah berani berbohong dan tidak merasa bersalah, perilaku seperti ini akan dibawanya sampai dewasa. Pribadi anak pun akan melenceng dari etika dan moral yang berlaku secara umum.
Mengapa Anak-Anak Berbohong?
Untuk mengetahui alasan mengapa anak berbohong, orangtua harus menghadapinya dengan kepala dingin. Dibutuhkan kesabaran yang luar biasa untuk menasihati anak agar tidak lagi berbohong, terlebih di bulan suci Ramadhan.
Namun perlu dianalisa alasan mengapa anak sampai berbohong.
1. Mencontoh Perilaku Orangtua
Anda harus ingat bahwa anak-anak adalah peniru yang baik. Mereka mudah sekali menirukan perbuatan orang dewasa yang ada di sekitarnya, termasuk dalam hal berbonng. Apabila selama ini Anda sering berbohong, jangan heran jika anak melakukan hal yang sama.
2. Takut di Hukum
Banyak studi telah membuktikan bahwa hukuman justru akan membuat anak-anak sulit untuk berkata jujur. Demi menghindari hukuman atau hal-hal yang merugikan anak, anak akan memilih untuk berbohong.
Kekhawatiran tersebut sangat wajar karena biasanya orangtua selalu memberi hukuman bahkan saat anak sudah beranj jujur mengakui kesalahannya.
Sebenarnya, hukuman yang diberikan kepada anak adalah karena kesalahannya, bukan karena kejujurannya. Akan tetapi, banyak anak salah paham dan menganggap bahwa apabila ia berkata jujur, ia akan dihukum.
3. Kebohongan Putih
Kebohongan putih atau bohong untuk kebaikan, apakah itu boleh? Sebagai orangtua, rasanya kita juga sering melakukan kebohongan putih dengan alasan demi kebaikan anak. Meski kita menganggap bahwa jenis kebohongan ini baik, nyatanya perilaku ini juga membawa dampak buruk bagi anak karena anak akan menirunya.
Bagaimana Jika Anak Berbohong saat Puasa?
Siapa pun pasti sepakat bahwa tidak ada agama yang membenarkan kebohongan, termasuk dalam Islam. Saat berpuasa, kita diharuskan untuk memperbanyak berbuat baik dan memperbanyak ibadah. Lalu, bagaimana jika anak ketahuan berbohong?
Jelaskan kembali pada anak kita bahwa berbohong adalah perilaku yang tidak disukai Allah. Berbohong memang tidak membatalkan puasa, akan tetapi akan mengurangi berkah berpuasa. Buat anak mengerti bahwa tidak ada kebohongan yang baik.
Cara Menghadapi Anak yang Berbohong telah dibahas lengkap pada artikel sebelumnya. Pastikan Anda tidak ketinggalan beritanya ya, Parents.
Artikel penting lainnya:
- Ketika Orangtua Sering Berbohong kepada Anak
- Anak Manipulatif, Apa Alasannya?
- Single Parents: Tidak Mudah, tetapi Wajib Bahagia
Gabung Member Premium
Mulai perjalanan memahami emosi diri dan keluarga
Nikmati akses Kelas Video Belajar kapanpun & dimanapun
Gabung SekarangSudah Member Premium? Masuk Di Sini