Siapkan Mental Anak Menyambut Adik Baru

Menambah momongan memang menjadi hal yang cukup banyak dinanti bagi Anda dan keluarga setelah memiliki anak pertama. Segala persiapan pun sudah banyak dilakukan. Mulai dari mencari baju-baju si kakak yang sudah lama ada di lemari hingga mulai membersihkan stroller untuk si adik yang sudah hampir lahir. Banyak dari Anda yang sudah mempersiapkan mental menjadi new mom untuk kedua kalinya. Namun, sudahkah Anda mempersiapkan si Kakak memiliki saudara baru?

Sebagian dari Anda mungkin berpikir, “Ah, nanti saja sambil jalan”, “Ah, gampang itu, nanti kan si kakak paham sendiri.”  Tunggu dulu Parents, sebaiknya jangan meremehkan hal ini. Punya bayi tidaklah mudah, terutama bagi anak-anak yang belum pernah mengalami sebelumnya. Dan kakak yang cemburu dapat menimbulkan masalah big sibling blues.  Mempersiapkan anak-anak yang lebih besar sebelumnya dan membantu mereka merasa terlibat dalam proses tersebut dapat sangat membantu kehidupan keluarga. Bagaimanapun juga si kakak perlu tahu bahwa Ia akan memiliki saudara baru. Hal ini untuk mengurangi rasa iri atau kecemburuan pada si adek nantinya.

Kira-kira bagaimana menjelaskan pada si Kakak ya?

Jelaskan Alasannya

Ya, anak sebagian mungkin bertanya-tanya “Kenapa sih harus ada adik?” Ini karena mereka tidak ingin kasih sayang orang tuanya terbagi. Untuk itu, Anda perlu menjelaskan pada anak bahwa, tujuan Anda memiliki anak lagi bukan karena ingin menggantikan keberadaan si kakak. Anda bisa mengatakan pada si sulung, “Mama dan Papa ingin adik ada agar Kakak tidak sendirian lagi”. Jelaskan juga pada anak bahwa dia tidak akan sendirian lagi jika pulang dari sekolah nanti. Sudah ada adik yang menunggu kakak di rumah.

Jangan lupa untuk menjelaskan bahwa keberadaan saudara baru tidak akan pernah mengambil cinta Anda kepada si kakak. Katakan pada si kakak, “Kakak akan selalu menjadi kesayangan Papa dan Mama, dan Papa dan Mama memiliki cukup banyak cinta untuk kakak dan adik.”

Ceritakan Tentang Persaudaraan Anggota Keluarga

Anda juga bisa menceritakan kisah persaudaraan dari anggota keluarga yang lain. Misalnya, “Papa dan adik papa, tante Sarah adalah teman yang baik. Waktu kecil, kami bahkan sering pergi menonton bioskop bersama.” Kisah tentang persaudaraan ini bisa menginspirasi anak untuk memiliki cerita yang sama dengan adiknya kelak.

Tunjukkan Foto Masa Kecil Anak

Tunjukkan foto masa kecil anak. Katakan padanya bahwa pada mulanya Anda harus memberi si Kakak susu setiap 3 jam sekali, memandikan kakak, bahkan membawa kakak jalan-jalan. Jangan lupa untuk menjelaskan bahwa adiknya nanti juga akan memiliki pengalaman yang sama dengan kakak. Cara ini akan membantu anak untuk memahami bahwa perlakuan orang tua ke masing-masing anak adalah sama.

Beri Informasi Kepada Anak

Anak-anak juga perlu mengetahui informasi tentang si adik lainnya. Informasi ini bisa Anda ajarkan saat mengunjungi teman atau saudara lainnya yang memiliki bayi. Katakan pada anak bahwa bayi akan cukup sering menangis dan tertidur, jadi kakak belum bisa main dengan adik hingga adik tumbuh sedikit lebih besar.

Ajarkan juga pada anak bahwa, bayi membutuhkan sentuhan yang lembut agar tidak menyakiti tubuh mungilnya. Praktekkan sentuhan lembut tersebut dengan menggunakan boneka yang ada di rumah. Anda juga bisa mengajarkan si kecil untuk menyanyikan lagu lembut pada adiknya nanti.

Perlu diingat bahwa informasi ini diperlukan bagi anak agar saat memiliki saudara baru nanti bisa lebih hati-hati ketika bermain. Informasi ini juga tidak digunakan agar si kakak menjadi pengasuh kecil bagi adiknya,ya. Sebaiknya hindari memperlakukan si kakak menjadi anak yang lebih besar, karena mereka tidak suka diperlakukan lebih besar jika cinta orang tuanya terbagi.

Bicarakan Tentang Emosi Anak

Sebaik-baiknya Anda menjaga perasaan kakak, pasti ada satu situasi dimana kakak memang merasa iri dengan adik. Nah, sebelum hal ini terjadi coba jelaskan pada si kakak tentang emosi yang mungkin akan dialami nantinya. Katakan pada kakak bahwa, “Kakak boleh saja iri atau marah, tapi bilang sama mama kalau kakak merasa begitu,ya.”  . Tujukkan kepada anak bahwa apa yang ia rasakan adalah valid, dan ia boleh mengungkapkannya. 

Siapkan mental anak punya adik baru

Katakan Pada Anak Situasi Yang Mungkin Terjadi

Anak juga perlu tahu beberapa situasi yang mungkin terjadi saat adik nanti lahir. Misalnya, adik butuh waktu lebih lama untuk menyusu, dan melakukan hal lainnya. Nah, katakan juga pada si kakak bahwa saat adik sedang membutuhkan mama, kakak juga bisa ikut menemani adik sambil bermain dengannya atau membaca buku cerita di samping mama dan adik.

Bangun Ikatan si Kakak dengan Adik

Sebagai salah satu cara untuk menjelaskan keberadaan saudara baru bagi anak, Anda bisa mulai membangun ikatan antara kakak dan adik sejak dini bahkan saat si adik masih dalam kandungan. Ajak si kakak saat periksa kandungan Anda khususnya saat proses USG. Anda bisa sambil bisa menunjukkan pada si kakak bahwa adiknya sedang sangat aktif di dalam kandungan.  

Kegiatan lainnya juga bisa Anda lakukan untuk membangun ikatan antara si kakak dan adik, misalnya memilihkan baju bayi bagi adik, mengecat kamar adik, bahkan memilihkan nama yang bagus untuk adiknya. Anda juga bisa lho meminta anak untuk mengusap perut Anda saat mengandung atau meminta si kakak menyanyikan lagu yang dia suka untuk adiknya.

Kapan Anak Merasa Iri dengan Saudaranya?

Karakter anak memang berbeda-beda satu sama lainnya. Untuk itu Anda perlu memahami dan mengobservasi sendiri saat anak merasa iri. Bisa jadi anak bahkan sudah iri sejak saudaranya masih berada di dalam kandungan. Ada juga yang iri sesaat setelah saudaranya lahir. Namun, ada juga yang baru iri setelah adiknya sedikit lebih aktif.

Kapan Harus Menjelaskan Pada Anak?

Beberapa dari Parents mungkin bertanya kira-kira kapan waktu terbaik menjelaskan pada anak bahwa Ia akan memiliki adik? Semakin banyak waktu yang dimiliki anak Anda untuk terbiasa dengan pemikiran bahwa ia akan memiliki adik, semakin baik. Para ahli sepakat sebaiknya memberi tahu anak saat ibu menunjukkan tanda kehamilan. Misalnya ibu yang jadi kerap muntah saat pagi hari, mudah lelah, atau ketika anak tidak lagi boleh melompat ke atas perut ibunya.  “Jujur selalu yang terbaik untuk menghindari membuat anak-anak cemas tentang apa yang terjadi,” kata Mandi Silverman, PsyD, seorang psikolog klinis. “Jadi jangan menunggu terlalu lama untuk memberi tahu anak Anda.”

Anak-anak,berapapun usianya akan bereaksi ketika tahu ia akan memiliki saudara baru. Dr. Silverman menyarankan, orang tua perlu menunjukkan bahwa ini adalah hal yang positif bagi sebuah keluarga.  “Ini adalah perubahan, dan perubahan adalah sesuatu yang membutuhkan waktu untuk membiasakan diri.”  

Perlu juga memperhatikan bahasa yang Anda gunakan untuk menjelaskan perubahan ini kepada anak Anda, karena sebaiknya sesuai dengan perkembangan dan usianya.Anda bisa mempersiapkan anak memiliki saudara baru dengan berbagai macam cerita persaudaraan dari anggota keluarga lainnya. Jelaskan pada anak tentang kebutuhan adik yang memiliki kesamaan dengannya saat masih kecil. Namun hindari membebani anak dengan ekspektasi, misalnya “ Nanti kakak harus belajar jagain adik ya.” atau “Kalau sudah ada adik nggak boleh lari-lari lagi di rumah ya!” Ini akan membuat anak jadi lebih cemas dan merasa terancam. Beberapa hal ini dilakukan sebagai langkah mengurangi rasa iri yang bisa timbul dari keberadaan saudara baru.

Baca Juga :

  1. Mengenal “Big Sibling Blues” : Langkah Kurangi Iri Pada Anak
  2. Ingin Menambah Momongan? Pahamin Dulu Jarak Kelahiran Ideal
  3. Bagaimana Mengatasi Kecemburuan antar Saudara (Sibling Rivalry) ?
Bagaimana Menurut Anda?
+1
1
+1
0
+1
0
Share with love
Member Premium SOP Member Premium SOP

Gabung Member Premium

Mulai perjalanan memahami emosi diri dan keluarga

Nikmati akses Kelas Video Belajar kapanpun & dimanapun

Gabung Sekarang

Sudah Member Premium? Masuk Di Sini

Contact Us School of Parenting
×

Info Masa Keanggotaan

Perpanjang Paket