Validasi Emosi Membuat Anak Manja?

20 Desember 2022

Ketika anak sedih, menangis atau jengkel karena satu hal, orang tua mungkin berkata; “Jangan menangis, kamu tuh baik-baik saja.” Tetapi anak mungkin akan berpikir, “ Benarkah? Jika aku baik-baik saja, aku tidak akan menangis sekarang, kan?”

Atau ketika anak-anak sangat mempercayai orang tua mereka. Mereka mungkin berpikir, “Ada apa denganku? Mengapa aku terus menangisi hal-hal yang tidak penting? Aku seharusnya berhenti menangis dan tidak bilang apa-apa. ”

Malu. Takut. Bingung.Cemas. Terluka. Itulah perasaan yang dialami banyak anak-anak ketika orang tua mereka secara tidak sengaja “mempersalahkan” mereka atas emosi yang mereka rasakan. 

Banyak yang keliru dan salah paham menganggap bahwa memvalidasi perasaan seorang anak, akan menjadikan anak-anak yang cengeng, clingy, dan selalu merasa benar. Itu semestinya tidak terjadi. Validasi bukan berarti permisif, dan bukan berarti tidak ada batasan.

Orang juga sering menganggap bahwa anak-anak  menangis sebagai bentuk manipulasi untuk mendapatkan perhatian. Ini membuat orang tua kerap meminta anak-anak untuk “tidak menangis” atau menunjukkan emosi negatif lainnya. 

 

Padahal, bayi dan anak-anak tidak memiliki kemampuan kognitif untuk memanipulasi secara sadar

Merespon tangisan anak tidak akan membuat mereka menjadi manja. Seorang anak kecil yang kebutuhannya dipenuhi secara teratur dengan cinta, empati, dan kasih sayang akan terus mencari pemenuhan ini.

Ini adalah bentuk secure attachment (keterikatan yang aman) . Secure attachment  dikembangkan dengan bersikap responsif terhadap kebutuhan tersebut dan berusaha untuk tidak memaksakan kebutuhan emosional Anda sendiri kepada anak.

Di mata orang lain ini akan terlihat seperti  anak yang kerap menangis, clingy, atau menempel erat ke pengasuhnya. Namun, orang tua bisa mengajarkan anak untuk memiliki batasan, atau mengembangkan kemandirian secara fisik maupun emosional seiring dengan usia anak. 

 

Bagaimana memvalidasi emosi anak tanpa memanjakan?

Anak-anak pada dasarnya bisa dengan mudah menunjukkan emosi secara berlebihan. Bagi orang dewasa, emosi mereka tampak tidak rasional, misalnya menangis keras atau sangat marah karena pensilnya patah. Atau tidak mendapat roti kesukaannya di pagi hari. 

Tapi biarkan anak merasakan emosi itu, meskipun tidak berarti mereka bisa berperilaku sesuka hatinya. 

Namun, ketika anak melanggar aturan, menyakiti orang lain, atau berperilaku tidak pantas secara sosial. Jangan ragu untuk memberi tahu bahwa apa yang ia lakukan itu keliru. Bagaimana langkahnya ? 

  • Hindari Meminta Anak Meredam Emosi

Ketika anak-anak percaya bahwa mereka tidak boleh sedih, tidak boleh marah, atau dilarang menangis mereka akan menghindari menunjukkan emosi-emosi tersebut, tapi itu bukan hal yang sehat untuk perkembangan emosinya.

Pada kenyataannya, kesedihan ataupun kemarahan tidaklah buruk. Tujuan orang tua seharusnya bukan untuk mengubah emosi anak, namun untuk mengajarkan kepada mereka hal-hal yang lebih sehat untuk menunjukkan emosinya. 

  • Pisahkan Emosi Dari Perilaku

Bedakan antara apa yang anak lakukan dan emosi yang mereka rasakan. Kemarahan adalah emosinya dan memukul adalah perilaku. Kesedihan adalah perasaan dan berteriak adalah perilaku.

Alih-alih memaksa anak untuk tidak merasakan emosi tertentu, ajarkan ia cara mengatasi emosi yang tidak nyaman. 

Misalnya ketika ia merasa marah, ia boleh menarik napas atau melompat-lompat 10x di dalam kamar, atau memeluk bantal saat merasa sedih. 

Tekankan bahwa marah itu wajar, tetapi membanting mainan saat marah itu tidak sehat. Memahami emosi mereka dan merespons dengan tepat adalah bagian penting dari perkembangan kognitif anak Anda. 

  • Tunjukkan Cara Menangani Emosi

Terkadang orang tua berpikir bahwa mengendalikan emosi atau manajemen emosi adalah bagaimana agar anak tidak marah atau anak dengan mental yang kuat adalah yang tidak pernah sedih dan menangis. Tapi itu keliru. Anak-anak dengan manajemen emosi yang baik artinya ia mengenali emosi mereka kemudian memilih cara yang sehat untuk mengatasi emosi itu.

Sebuah penelitian yang melibatkan anak-anak prasekolah menemukan bahwa membicarakan emosi anak secara teratur dan melabelinya, meningkatkan kemampuan anak untuk memahami istilah yang terkait dengan emosinya.

 

Baca Juga :

  1. Pentingnya Memvalidasi Perasaan Anak
  2. Bantu Anak Melabeli Emosi, Ini Caranya!

 


Ajari anak Anda bahwa mereka dapat menangani perasaan tidak nyaman, seperti kecemasan. Ketika mereka takut atau cemas ketika tampil menyanyi di depan kelas, mereka akan bersedia mencobanya jika Anda telah memberi mereka keterampilan untuk menghadapi emosi tersebut. Namun, jika Anda mengirimkan pesan bahwa kecemasan adalah hal buruk yang tidak boleh dirasakan, mereka mungkin menghindari melakukan hal-hal yang menyebabkan mereka merasa cemas.

  • Tunjukkan Bahwa Emosi Bukanlah Alasan 

Tunjukkan pula pada anak bahwa emosi yang tidak nyaman adalah bagian dari kehidupan. Dan terkadang, ada hal yang harus dilakukan sekalipun itu bertentangan dengan perasaan kita.

Misalnya, tunjukkan pada anak Anda bahwa pada hari-hari di mana Anda merasa sedih, Anda tetap pergi bekerja. Jelaskan bahwa kadang-kadang ada hal yang harus diselesaikan, meskipun kita tidak suka. Jadi, ia tidak bisa menghindari tidak mengerjakan PR karena merasa sedih. 

Saat anak Anda tumbuh dewasa, mereka akan punya kendali yang lebih baik atas emosi mereka. Tapi mengenali dan mengendalikan emosi bukan hal yang bisa didapat dengan mudah, namun ini adalah hal yang perlu dilatih sejak dini

Carilah saat yang sesuai untuk mengajarkan anak tentang mengenali emosinya. Namun orang tua juga perlu bersiap untuk berupaya mengelola emosi Anda sendiri dengan lebih baik, karena anak-anak akan belajar banyak tentang emosi melalui cara orang tuanya menanggapi emosi yang sulit.

Mau belajar lebih banyak tentang emosi anak? Pelajari lebih jauh di Buku Ada Apa di Balik Emosi Balita.

Bagaimana Menurut Anda?
+1
15
+1
1
+1
0
Share with love
Member Premium SOP Member Premium SOP

Gabung Member Premium

Mulai perjalanan memahami emosi diri dan keluarga

Nikmati akses Kelas Video Belajar kapanpun & dimanapun

Gabung Sekarang

Sudah Member Premium? Masuk Di Sini

Contact Us School of Parenting
×

Info Masa Keanggotaan

Perpanjang Paket