Emotional Sponge, “Masalahmu tapi Aku yang Kepikiran”

16 Oktober 2021

Apakah Anda termasuk orang yang sangat sensitif, sehingga kadangkala saat memasuki ruangan tertentu tak ada satupun yang luput dari radar Anda? Mulai dari bau pengharum ruangan, detail furnitur yang halus, nuansa emosional dan sinyal antar pribadi yang dikirim orang lain tanpa bahasa verbal. Atau Anda tiba-tiba merasakan suasana menjadi tegang saat seseorang sedang marah. Bahkan, Anda masih sangat sedih selama beberapa hari setelah membaca novel favorit atau film kesukaan Anda? 

Jika beberapa situasi di atas pernah atau sering Anda rasakan, maka Anda seorang Emotional Sponge (Penyerap Emosi)

Apa itu  Emotional Sponge ?

Emotional Sponge / empath seringkali disebut sebagai penyerap emosi adalah seseorang yang memahami perasaan orang di sekitar dan meluas hingga benar-benar merasakan yang orang lain rasakan pada tingkat emosional yang dalam. 

Apakah Anda Termasuk Emotional Sponge (Penyerap Emosi)?

Jawab beberapa pertanyaan berikut untuk mengetahuinya:

  • Saat teman putus asa, apakah Anda juga merasakannya?
  • Apakah orang lain melabeli Anda sebagai “terlalu emosional/sensitif”?
  • Apakah perasaan Anda mudah terluka?
  • Apakah Anda terkuras secara emosional oleh orang banyak dan membutuhkan waktu sendiri untuk bangkit kembali?
  • Apakah Anda terganggu dengan kebisingan, bau tertentu, atau pembicaraan yang berlebihan?
  • Apakah Anda makan berlebihan untuk mengatasi stres emosional?

Jika jawaban Anda adalah “ya” untuk hampir sebagian besar pertanyaan di atas, maka Anda adalah bagian dari seorang penyerap emosi atau emotional sponge

Bagaimana Emotional Sponge Mempengaruhi Anda

Mempengaruhi Secara Positif

1. Merasa puas saat membantu orang lain 

Menjadi seseorang yang dapat dipercaya adalah suatu kehormatan dan hak istimewa. Bagi penyerap emosi, ini adalah hal yang membuatnya puas dan bahagia serta meningkatkan harga dirinya.

2. Mampu menumbuhkan identitas diri

Sebagai “penolong/pemberi” dan bukan penerima, memberikan cerminan pada diri bahwa ternyata kita mampu mendengarkan, memvalidasi dan berbelas kasih kepada orang lain.

3. Membantu Kita Berpikir Lebih Dalam tentang kesehatan mental

Meluangkan waktu untuk terlibat dalam membantu orang lain memberikan kita kesempatan tidak hanya belajar tentang mereka, tapi juga belajar tentang diri sendiri. Hasilnya adalah peningkatan kesadaran sosial emosional yang menumbuhkan ketahanan

Mempengaruhi Secara Negatif

1. Merasa terbebani 

Bagi seorang penyerap emosi, mendengar cerita teman atau orang sekitar tentang tantangan yang dihadapi bisa menjadi beban tersendiri — sebab mereka mungkin tidak dilatih untuk mengelola   

2. Merasa bersalah saat sedang di zona nyaman

Saat orang di sekitar sedang berusaha keras keluar dari masalah, sedangkan si penyerap emosi dalam zona nyaman, maka ia akan merasa bersalah. Rasa bersalah ini pun bisa berkembang hingga mengganggu kesehatan mentalnya. 

3. Stres karena ikut merasakan masalah orang lain

Meski ini adalah masalah orang lain, namun karena seorang emotional sponge memiliki perasaan yang sensitif, maka ia pun akan merasa stres memikirkan masalah orang lain. Terlebih jika ia merasa ini adalah tanggung jawabnya sebagai teman atau saudara untuk membantu. 

apa itu emotional sponge ?

Bagaimana menyeimbangkan emosi bagi si emotional sponge untuk menjaga kesehatan mental?

Tetapkan Peran, Tujuan dan Batasan Diri Anda

Penting untuk mengetahui batasan atau limitation dalam diri Anda, pun demikian dengan tujuan dan peran Anda di dalam suatu hubungan. Misalnya dalam hubungan Anda dengan teman. Saat teman menghadapi masalah, Anda bisa menetapkan batasan bahwa Anda mampu memvalidasi perasaannya dan mendengarkan ceritanya, namun teman Anda juga perlu tahu beberapa hal bahwa :

  • Anda bukanlah ahli kesehatan mental, sehingga tidak bisa memberi saran untuk situasi yang membutuhkan pelatihan bertahun-tahun
  • Anda tidak bisa menjadi satu-satunya orang yang memberikan bantuan, karena terlalu banyak tanggung jawab yang harus Anda tanggung sendiri lainnya
  • Teman Anda mungkin bisa memberitahu anggota keluarga terdekat, guru, orang tua, atau dokter, jika situasi yang dialami cukup membahayakan nyawa. 

Ingat! Anda Tak Sendirian

Dalam situasi pelik, teman mungkin berpikir hanya Anda yang bisa diajak bicara, namun situasi ini juga kurang baik bagi kesehatan mental Anda sendiri. Menyerap emosi teman dan menjadi support system baginya, tentu bukan hal yang mudah. Untuk itu, jangan ragu tanyakan pada teman : “apakah ada anggota keluarga, teman lain, atau konselor yang mungkin bisa membantumu?” 

Membentuk tim kecil untuk mendukung teman Anda adalah cara yang baik dalam mencegah stres pada diri Anda sendiri. 

Lakukan Perawatan Diri

Anda mungkin perlu mengenakan topeng kehidupan dahulu sebelum membantu orang lain. Tentunya, kita tak bisa membantu orang lain jika dalam keadaan emosi yang tidak stabil. Untuk itu, lakukan beberapa perawatan diri, seperti menarik napas dalam-dalam untuk menenangkan diri, mengambil waktu sebentar agar pikiran kembali jernih, dan hal lainnya yang bisa menjernihkan pikiran Anda. 

Seringkali kita berempati pada orang lain, namun jika rasa empati tersebut terjadi secara mendalam hingga mengganggu kesehatan mental Anda, maka tak ada salahnya memahami apa yang sedang terjadi. Bisa jadi Anda adalah seorang emotional sponge, dan Anda mulai perlu menyeimbangkan emosi demi kesehatan mental diri sendiri. 

Baca Juga:

  1.  Memahami Mental Load : Stres karena Pekerjaan Tak Terlihat tapi Nyata
  2.  Toxic Positivity : Racun Sebenarnya untuk Ibu yang Kelelahan
Bagaimana Menurut Anda?
+1
10
+1
5
+1
0
Share with love
Member Premium SOP Member Premium SOP

Gabung Member Premium

Mulai perjalanan memahami emosi diri dan keluarga

Nikmati akses Kelas Video Belajar kapanpun & dimanapun

Gabung Sekarang

Sudah Member Premium? Masuk Di Sini

Contact Us School of Parenting
×

Info Masa Keanggotaan

Perpanjang Paket