Wajarkah Bayi Sering “Kagetan”?

14 November 2018

Kira-kira wajar tidak ya kalau bayi sering “kagetan”? Mungkin pertanyaan ini yang sering muncul di benak Anda saat sedang memperhatikan anak yang baru lahir (newborn). Kebanyakan orang tua menganggap hal ini wajar dan sering terjadi pada bayi. Namun, tak jarang orang tua lain justru merasa sedikit khawatir terkait hal ini. Lalu bagaimana sih penjelasannya?

Sebenarnya bayi sering kaget (kagetan) memang wajar terjadi,Parents. Bahkan, hal ini akan terjadi selama beberapa bulan. Ternyata kondisi ini justru menunjukkan bayi dalam keadaan normal. Kondisi seperti ini juga disebut sebagai refleks Moro (Moro Reflex).

Refleks Moro adalah suatu respon kejut (kaget) yang ditunjukkan oleh bayi karena dipicu hal-hal tertentu, misalnya suara pintu yang ditutup atau suara langkah kaki. Bahkan bagi bayi yang cukup sensitif, suara bisikan juga bisa mengagetkan dan membuatnya menangis. Tak hanya berbagai macam suara, sentuhan lembut seperti saat Anda berusaha menyelimuti badannya pun juga bisa membuat bayi kaget. Selain suara dan sentuhan, refleks kaget juga akan ditunjukkan oleh bayi saat Anda berusaha meletakkannya di tempat tidur dari posisi gendongan Anda.

Kenapa Sih Bisa Kagetan?

Bayi sering “kagetan” karena belum terbiasa dengan sesuatu hal. Misalnya saat bayi kaget mendengar suara pintu tertutup, hal ini berarti bayi belum terbiasa mendengar suara tersebut. Dengan kata lain suara pintu tertutup memang masih asing baginya. Tak hanya itu, refleks kaget saat diletakkan di tempat tidur juga bisa terjadi karena bayi seakan-akan merasa jatuh.

Apa yang Terjadi Saat Bayi Kaget?

Nah, bayi yang kaget biasanya ditunjukkan melalui gerakan kedua lengannya yang tiba-tiba terangkat dengan lutut yang menekuk. Beberapa bayi lain bahkan menangis saat sedang kaget.

Bagaimana Cara Mengurangi Kagetan Pada Bayi?

Walaupun “kagetan” adalah bentuk dari refleks yang umum terjadi pada bayi dan bisa hilang dengan sendirinya, namun bagi Anda yang cukup merasa khawatir tentang refleks ini bisa melakukan beberapa hal berikut untuk menguranginya :

? Jaga Bayi Dekat dengan Tubuh Parents

Usahakan untuk selalu mendekatkan tubuh Anda dengan bayi selama mungkin saat ingin meletakkan bayi di tempat tidur. Kemudian mulai jauhkan tubuh Anda saat punggung bayi sudah menyentuh tempat tidurnya. Hal ini akan mencegah bayi mengalami sensasi jatuh, yang dapat memicu refleks kaget.

? Tepuk atau Usap Lembut

Tepukkan dan usapan lembut di perut atau kening bayi bisa mengurangi kaget yang dialami oleh bayi. Anda juga bisa menambahkan nyanyian atau senandung lagu lembut agar bayi terlelap kembali.

? Biasakan dengan Suara

Kagetan memang bisa dialami oleh bayi yang belum terbiasa mendengar suara-suara tertentu. Untuk itu biasakan bayi mengenal berbagai macam sumber suara. Misalnya suara alat musik, suara orang-orang berbicara, dan suara lain yang memicu sensasi kaget pada bayi.

? Bedong Bayi

Membedong bayi memang memiliki fungsi agar bayi merasa aman dan nyaman layaknya saat berada di rahim Ibu. Namun, Anda perlu memperhatikan cara membedong yang baik. Usahakan bedong bayi dengan kain yang nyaman (tidak terlalu tebal) dan jangan membedong bayi terlalu kencang.

? Buat Posisi yang Nyaman Saat Tidur

Pastikan bayi memiliki posisi yang nyaman saat tidur. Misalnya ditemani boneka atau guling kesayangannya, atau di tempat dengan cahaya yang tidak terlalu terang.

? Latih Bayi untuk Bergerak

Latihlah bayi untuk melakukan gerakan-gerakan sederhana yang bisa mengurangi refleks kagetnya. Caranya adalah dengan memberikan bayi ruang gerak agar Ia bisa menggerak-gerakkan tangan dan kakinya. Hal ini akan membantu bayi untuk memperkuat otot-otot mereka. Anda juga bisa membantu menggerakkan kepala dan leher bayi, namun lakukan dengan lembut dan hati-hati saat memegangnya.

Sampai Kapan Bayi Mengalami “Kagetan” ?

“Kagetan” atau refleks Moro pada bayi akan berlangsung sementara, yaitu sekitar usia 3-6 bulan lamanya sejak bayi lahir.

Kapan Harus Berkonsultasi dengan Dokter?

Anda harus mulai berkonsultasi dengan dokter saat bayi justru tidak menunjukkan refleks Moro atau refleks kaget di usianya yang masih dini. Atau, saat bayi menunjukkan refleks kaget hanya pada salah satu sisi tubuhnya. Hal ini bisa terjadi karena ada masalah pada saraf.

Jangan terlalu khawatir dengan kondisi ini, Parents. Dokter anak Anda akan melakukan observasi terhadap kondisi ini. Jika Dokter memiliki kekhawatiran tertentu, maka pengujian lebih lanjut mungkin akan diperlukkan untuk memeriksa otot dan saraf bayi.

Adakah Refleks Lainnya yang Ditunjukkan oleh Bayi Baru Lahir?

Banyak sekali refleks yang bisa ditunjukkan bagi bayi yang baru saja lahir (newborn), misalnya

? Rooting

Rooting adalah gerakan memutar wajah yang dilakukan oleh bayi. Gerakan ini merupakan salah satu refleks yang terjadi saat Anda menyentuh pipi bayi dengan lembut. Biasanya bayi akan memutar wajah, membuka mulut ke arah tangan atau payudara Ibu. Gerakan ini dilakukan bayi secara naluriah untuk mencari makanan. Ini nih yang bikin gemes ya, Parents.

? Menghisap atau Menyedot

Pernah melihat bayi suka membuat gerakan bibir seperti menghisap walaupun sedang tidak minum ASI? Ya, gerakan ini sebenarnya salah satu gerakan refleks yang terjadi. Biasanya akibat sentuhan yang dirasakan bayi di mulut atau bibir mereka.

? Mencengkram

Pernahkah bermain-main dengan hari-jari bayi Anda? Bagi Anda yang suka sekali menyentuh telapak tangan bayi, pasti akan menyadari gerakan refleks yang dilakukan oleh bayi. Gerakan tersebut adalah gerakan mencengkram yang dilakukan oleh jari-jari kecilnya kapan saja Anda berusaha menyentuh telapak tangannya.

? Melangkah

Saat Anda berusaha mengangkat bayi, sehingga posisi bayi seperti berdiri, maka bayi akan melakukan gerakan seperti melangkah. Gerakan ini adalah salah satu gerakan refleks yang dilakukan oleh bayi. Ternyata, gerakan ini justru bagus bagi perkembangan berjalan bayi yang akan segera mereka dapatkan.

Refleks Moro atau refleks kagetan yang sering dialami oleh bayi memang sangat wajar dan merupakan suatu kondisi normal yang dialami oleh bayi. Namun, Anda perlu sering memperhatikan bayi jika refleks Moro yang ditunjukkan oleh bayi sudah mengarah pada kondisi yang kurang normal.

Baca Juga :

  1. Bayi Tidur Nyaman di Malam Hari Bukan Lagi Impian
  2. Budaya “Bedong Bayi”, Amankah ?
Bagaimana Menurut Anda?
+1
0
+1
0
+1
0
Share with love
Member Premium SOP Member Premium SOP

Gabung Member Premium

Mulai perjalanan memahami emosi diri dan keluarga

Nikmati akses Kelas Video Belajar kapanpun & dimanapun

Gabung Sekarang

Sudah Member Premium? Masuk Di Sini

Contact Us School of Parenting
×

Info Masa Keanggotaan

Perpanjang Paket