Mengajarkan anak untuk merawat dan menjaga kesehatan gigi sejak kecil memang penting Parents. Hal ini berfungsi untuk mencegah anak dari masalah gigi sejak dini. Nah, salah satu cara yang paling umum dilakukan untuk mencegah masalah gigi adalah dengan rajin gosok gigi.
Saat ini sudah banyak jenis pasta gigi dan sikat gigi yang khusus digunakan untuk anak usia dini. Berbagai macam rasa dari pasta gigi pun mulai ditawarkan. Dari rasa jeruk, apel, bahkan strawberry.
Berbagai macam jenis sikat gigi juga ditawarkan di pasaran. Kebanyakan berwarna-warni dengan gambar karakter-karakter kartun super hero agar si kecil tertarik dan tambah rajin menyikat gigi.
Tapi, bagaimana nih kalau si kecil justru tidak mau menyikat gigi? Padahal baik pasta gigi maupun sikat gigi sudah dipilihkan khusus bagi anak-anak. Bahkan, si kecil memilih sendiri sikat gigi dan rasa pasta gigi kesukaannya.
Jangan salah Parents, memilih sikat gigi juga harus teliti. Jangan sampai Anda dan si kecil hanya tertarik dengan bentuk sikat gigi yang lucu, tanpa memikirkan lebih jauh tentang bentuk kepala sikat gigi dan bulu sikat gigi tersebut.
Beberapa anak mungkin enggan menyikat gigi karena sikat gigi yang tidak nyaman digunakan. Mungkin juga karena bulu sikatnya yang terlalu keras sehingga sakit saat mengenai gusi anak.
Lalu, sikat gigi apa nih yang tepat bagi anak-anak?
Usia 0-12 Bulan
Usia 0-12 memang dianggap usia yang masih sangat kecil untuk membersihkan gigi, karena biasanya gigi bayi baru tumbuh setelah 6 bulan. Tapi walaupun masih bayi, kebersihan area mulut juga perlu dijaga dan diperhatikan Parents.
Jika bayi Anda belum tumbuh gigi maka cukup bersihkan gusinya. Anda bisa membersihkan gusi si kecil dengan kain kasa atau kapas yang dicelup air hangat. Lilitkan kapas atau kain kasa di ujung jari Anda, lalu mulailah membersihkan lidah dan gusi bayi dengan mengusapnya secara perlahan. Dengan begitu gusi si kecil tetap bersih dan bebas dari sisa ASI atau susu formula yang menempel.
Nah, jika bayi Anda sudah mulai tumbuh gigi, Anda pun masih bisa menggunakan kapas dan kain kasa basah, atau gunakan sikat gigi khusus yang lunak (biasanya dari karet) untuk membersihkan giginya. Hindari penggunaan pasta gigi pada usia ini. Tapi, Anda mulai bisa membiasakan bayi menyikat gigi 2 kali sehari, yaitu pagi hari dan malam hari sebelum tidur.
Usia 1-3 Tahun
Pada usia ini, gigi anak sudah tumbuh, sehingga anak memang perlu menggunakan sikat gigi khusus untuk balita usia 1-3 tahun. Untuk itu, pilihlah sikat gigi berbulu lembut dan kepala sikat yang kecil, sehingga bisa menjangkau gigi bagian belakang anak. Nah, Anda juga bisa menggunakan pasta gigi khusus anak yang aman jika tertelan. Gunakan cukup sedikit saja dan tipis-tipis hingga anak berusia 2 tahun.
Setelah anak berusia 3 tahun, Anda bisa memberi anak pasta gigi dengan jumlah sebesar kacang polong. Jangan lupa untuk selalu membantu anak saat proses menyikat gigi. Pada usia ini, posisikan kepala si kecil di pangkuan orang tua. Lalu, sikatlah secara perlahan. Jangan lupa untuk membersihkan lidahnya juga. Setelah itu minta anak untuk berkumur dengan benar.
Sambil membersihkan gigi si kecil Anda bisa memperhatikan kondisi giginya. Bawa si kecil ke dokter gigi untuk memeriksa kesehatan giginya. Setidaknya 6 bulan sekali agar si kecil terbiasa dan tidak takut dengan dokter gigi.
Usia 3-5 tahun
Pada usia ini, anak sudah mampu menyikat gigi sendiri. Namun, tetap lakukan pengawasan saat anak menyikat gigi. Anda bisa menyikat gigi bersama di depan kaca agar kegiatan gosok gigi semakin menyenangkan bagi anak. Lakukan cara ini sambil membimbing anak gosok gigi dengan benar.
Kapan Anak Boleh Menggunakan Sikat Gigi Dewasa?
Nah, anak baru boleh menggunakan sikat gigi untuk orang dewasa saat berusia sekitar 9 tahun ke atas. Namun, tetap pilih bulu sikat gigi yang lembut sehingga tidak melukai gusi anak.
Kapan Harus Mengganti Sikat Gigi?
Sharon Cooper, PhD, seorang profesor klinis University Florida College of Dentistry mengatakan bahwa, sikat gigi sebaiknya diganti setiap 3-4 bulan sekali, atau saat sikat gigi sudah tidak nyaman digunakan, meskipun belum mencapai 3 bulan. Hal ini karena bulu sikat gig yang sudah berantakan tidak bisa membersihkan gigi dan gusi dengan baik.
Tak hanya itu, sebaiknya ganti juga sikat gigi setelah anak sakit. Sikat gigi yang digunakan saat seseorang sakit akan menyimpan banyak bakteri dan kuman. Jadi, usahakan untuk membuang sikat gigi setelah anak sakit dan gantilah dengan yang baru.
Jangan lupa untuk menghindari menggunakan sikat gigi secara bergantian. Penggunaan sikat gigi secara bergantian akan menularkan berbagai penyakit gigi. Menurut Cooper, masalah gigi adalah penyakit yang menular, sehingga dengan menggunakan sikat gigi secara bergantian akan menularkan berbagai jenis penyakit.
Bagaimana Memilih Bulu Sikat Gigi untuk Anak?
Nah, saat Parents membelikan anak sikat gigi, maka perhatikan label yang tertulis pada kemasan. Biasanya pada label sikat gigi tertulis soft, medium atau hard. Sebaiknya pilihlah bulu sikat gigi yang soft (lembut) untuk anak-anak.
Bagaimana Membersihkan Sikat Gigi?
Setelah sikat gigi digunakan maka, cucilah sikat gigi di bawah air yang mengalir atau di bawah kran air untuk membersihkan sisa makanan yang menempel di bulu sikat. Anda juga bisa merendam sikat gigi tersebut di dalam cairan pencuci mulut antibakteri.
Bagaimana Menyimpan Sikat Gigi yang Baik?
Tahukah Anda bahwa menyimpan sikat gigi di tempat tanpa sirkulasi udara justru akan menumbuhkan bakteri? Nah, sebaiknya setelah sikat gigi dibersihkan, letakkan di rak atau di dalam cangkir terbuka sampai bulu sikatnya kering. Setelah itu, baru masukan sikat gigi di tempat yang tertutup yang masih terdapat celah udara. Atau masukan ke dalam penutup khusus jika ada.
Kesehatan gigi dan gusi memang sangat penting, khususnya bagi anak yang masih belum memahaminya. Untuk itu, orang tua wajib mengajarkan anak merawat kesehatan gigi dan gusi dengan cara menyikat gigi secara teratur. Sebaiknya gunakan sikat gigi sesuai dengan usia anak agar proses menyikat gigi bisa nyaman dan tidak menyakiti gusinya.
Baca Juga:
Gabung Member Premium
Mulai perjalanan memahami emosi diri dan keluarga
Nikmati akses Kelas Video Belajar kapanpun & dimanapun
Gabung SekarangSudah Member Premium? Masuk Di Sini