Kebenaran yang menyedihkan adalah bahwa kebanyakan orang tidak mengetahui informasi ini, yaitu bahwa Anda bisa mengetahui alasan anak menolak makan bahkan saat mereka masih kecil. Lima alasan anak menolak makan berikut ini, bisa terjadi pada anak manapun, tidak peduli berapa usia anak Anda.
1. Koneksi Sensorik
Makan adalah pengalaman sensoris, kita orang dewasa memutuskan untuk memakan sesuatu berdasarkan indera kita. Berdasarkan tampilannya, bagaimana baunya, bagaimana teksturnya dan bagaimana rasanya.
Anak pun sama, mereka memutuskan untuk memakan sesuatu berdasarkan apa yang dirasakan oleh indra mereka. Ada sejumlah besar anak yang menolak makan karena mereka tidak menyukai penampilan, rasa, rasa, atau baunya.
Kita sebagai orang tua perlu mempelajari situasi ini. Tekstur seperti apa yang mereka sukai, bagaimana bau makanan tertentu yang tidak disukai anak-anak, hingga rasa makanan yang anak suka atau tidak.
Sangat penting untuk pertama-tama selalu mempertimbangkan apa yang terjadi dari sudut sensorik ketika kita mencoba mencari tahu mengapa anak-anak kita menolak untuk makan.
Langkah ini akan membantu kita menjadi sedikit lebih sabar dan penuh kasih terhadap anak-anak. Dan tentunya tidak terus menerus mengira bahwa anak-anak melakukan ini dengan sengaja atau karena mereka tidak menyukai masakan kita.
Misalnya mereka anak yang menolak makan agar-agar atau puding, kemungkinan besar karena mereka tidak menyukai teksturnya dan bukannya tidak menyukai agar-agar atau puding buatan kita.
2. Kekuatan Motorik Mulut
Alasan edua mengapa anak-anak Anda menolak makan mungkin akan mengejutkan Anda.
Kondisi Ini adalah salah satu yang jarang sekali dibicarakan, yaitu kemampuan anak Anda untuk mengunyah makanannya.
Seiring bertambahnya usia anak-anak, kita kerap kali abai tentang kemampuan mengunyah mereka. Banyak orang tua mengira kemampuan mengunyah anak terjadi dengan sendirinya dan tidak butuh perhatian khusus.
Saat bayi atau balita Anda misalnya, sedang belajar cara makan atau saat mereka memasukkan makanan ke dalam mulut dan kemudian meludahkan makanan tersebut bahkan makanan tersebut selalu “jatuh” dari mulut mereka — kondisi ini perlu mendapat perhatian lebih.
Bisa jadi, kondisi ini merupakan tanda awal bahwa anak mungkin tidak memiliki koordinasi dan kekuatan yang mereka butuhkan untuk bisa mengunyah makanan dengan baik. Istilah untuk hal ini adalah oral motor skills, yang mengacu pada kekuatan dan koordinasi yang anak butuhkan untuk mengunyah.
Jika anak-anak tidak mendapatkan bantuan saat mereka membutuhkannya, itu bisa menjadi bola salju dan menjadi masalah yang lebih besar. Bisa saja saat anak-anak semakin besar, mereka tidak tahu cara mengunyah makanan dengan tepat.
Ada pula anak-anak yang selalu takut tersedak karena tidak dapat mengunyah dengan baik.
Dan saat kondisi ini terjadi, mereka akan mulai menghindari makan sama sekali. Atau Anda akan melihat anak-anak yang seperti ini cenderung lebih menyukai makanan yang sangat lembut yang langsung meluncur ke tenggorokan mereka. Mereka ingin makan puding dan jelly.
Maka, jika si kecil menolak makan, mulailah memperhatikan kemampuan motorik oral mereka. Perhatikan hal-hal seperti tidak melihat mulutnya banyak bergerak atau makanan terus-terusan “jatuh” dari mulutnya, atau ketika anak tidak dapat menggerakkan lidahnya dari satu sisi ke sisi lain.
Semua itu adalah indikator besar bahwa anak mungkin membutuhkan bantuan lebih lanjut tentang cara mengunyah makanan.
3. Masalah Medis
Jika Parents tidak menemukan masalah sensorik sama sekali, dan tidak melihat bahwa mereka mengalami masalah saat mengunyah atau memindahkan makanan ke dalam mulut, cobalah untuk mengevaluasi apakah ada masalah medis pada anak
Ada banyak anak yang mengalami silent acid reflux dan tidak terdiagnosis selama bertahun-tahun.
Silent acid reflux atau istilah medisnya laryngopharyngeal reflux, adalah kondisi ketika asam lambung bersentuhan dengan esofagus atau pita suara. Hal ini mengakibatkan iritasi, rasa tidak nyaman, dan sensasi seperti terbakar. Sayangnya, kondisi ini baru terasa setelah gejala yang lebih serius muncul dan menyebabkan kerusakan tertentu.
Pada anak-anak, kondisi ini kerap tidak terdeteksi karena mereka kesulitan untuk mendeskripsikan apa yang dirasakan. Anak bahkan tidak menyadari bahwa itu adalah penyakit, tetapi secara naluriah mereka tahu makan adalah hal yang membuat tidak nyaman.
Silent acid reflux mungkin masalah yang paling umum, tetapi bisa jadi ada banyak jenis penyakit medis lain yang dapat terjadi pada anak dan membuat mereka menolak makan.
Meskipun tidak ada tanda-tanda yang mencolok, untuk meyakinkan diri sendiri, berkonsultasilah dengan dokter anak untuk pemeriksaan lebih lanjut ketika anak-anak kerap menolak makan.
4. Fase Pilih-pilih
Alasan anak-anak Anda menolak makan lainnya adalah karena mereka telah mencapai fase makan pilih-pilih, dan ini adalah hal normal.
Sebagian besar anak-anak mengalami fase ini di rentang usia 1-2 tahun dan mereka dapat terus mengalaminya sampai berusia 3,5 – 5 tahun. Ada perbedaan yang sangat jelas antara apa yang biasanya pilih-pilih makan sebagai fase perkembangan yang dialami banyak anak, dan picky eater yang lebih ekstrim.
Anak-anak ini biasanya cenderung tidak menyukai sayuran, beberapa jenis daging yang tidak mereka sukai, tetapi masih mau makan untuk daging yang umum seperti ayam. Sebagai orang tua, kita biasanya berharap anak-anak akan makan lebih banyak buah dan sayuran. Sayangnya, di sanalah mereka mulai mengalami kesulitan, yaitu menolak untuk mengkonsumsinya.
Jika anak Anda dalam tahap perkembangan pilih-pilih makan, Parents dapat tetap memantau dan mengontrol pola makan anak agar gizinya tercukupi.
Para ahli mengatakan, setelah anak berusia lebih dari lima tahun, anak akan mulai lebih terbuka dan dapat mencoba berbagai macam makanan lain.
5. Masalah Perilaku
Kadang-kadang ketika makan pilih-pilih normal terjadi, itu bisa menjadi bola salju di luar kendali juga.
Sebagai orang tua, kita panik, kita mulai melakukan berbagai macam cara, yang sayangnya malah memperburuk situasi.
Orang tua mulai mengancam anak, memaksa mereka membuka mulut, hingga menakut-nakuti saat mereka menolak makan.
Tetapi, sebenarnya ada masalah lain yang mungkin terjadi dalam diri anak.
Saat anak berhadapan dengan orang tua yang mencoba mengatur seluruh aspek hidup anak seperti jam tidur, jam bermain hingga saat mandi, maka anak mencoba cara lain untuk mendapatkan kembali kendali atas hidupnya.
Ya, perilaku menolak makan atau pilih-pilih makanan salah satu cara pertama yang akan mereka lakukan untuk mendapatkan kontrol atas hidupnya lagi.
Jika ini yang terjadi, cobalah untuk menganalisa apa yang mungkin coba disampaikan oleh anak. Lakukan pendekatan personal, dan jika memang dibutuhkan,jangan ragu untuk berkonsultasi dengan psikolog terpercaya.
Baca Juga:
- Dampak Berbohong Demi Kebaikan (White Lies)
- Atasi Gerakan Tutup Mulut (GTM) Pada Anak
- “Mengenalkan Bahasa Rasa” Melalui Stimulasi Sensorik
Gabung Member Premium
Mulai perjalanan memahami emosi diri dan keluarga
Nikmati akses Kelas Video Belajar kapanpun & dimanapun
Gabung SekarangSudah Member Premium? Masuk Di Sini