Membesarkan anak merupakan tantangan, seperti apapun kondisi orang tua. Tapi ada hambatan yang lebih besar lagi bagi orang tua dengan disabilitas fisik atau mental. Bagi orang tua yang memiliki disabilitas fisik, tugas sehari-hari mungkin lebih sulit atau menantang bagi Anda. Anda mungkin mengalami kesulitan menjemput atau menggendong anak atau melakukan hal-hal seperti belanja, bersih-bersih maupun memasak. Anda juga mungkin merasa kesulitan untuk mengikuti anak ketika ia masih dalam masa yang sangat aktif.
Sebagai orang tua yang memiliki disabilitas, Anda mungkin juga mengalami diskriminasi atau penghakiman dari sekitar. Selain juga masalah pekerjaan yang mungkin akan terbatas, juga kerap ditemukan perasaan menjadi beban teman atau keluarga, dan takut dihakimi sebagai orang tua yang punya banyak kekurangan atau tidak layak. Ini mungkin membuat orang tua dengan disabilitas sulit untuk meminta bantuan atau mendapatkan dukungan masyarakat.
Namun, kondisi ini harusnya tak membuat orang tua yang memiliki disabilitas menjadi patah semangat atau menyerah. Ada kehidupan anak-anak yang membuat banyak dari orang tua ini menjadi lebih dari sekadar pahlawan super. Bagaimana orang tua dengan disabilitas bisa beradaptasi?
Adaptasi dengan kehidupan sebagai orang tua dengan disabilitas fisik
Sesungguhnya, orang tua yang memiliki disabilitas juga tak kalah luar biasanya. Sebagai satu contoh kisah hebat, salah seorang Ibu dengan kebutuhan khusus menuturkan bahwa ketika anak-anak masih kecil, ia berhasil merancang dan memodifikasi hal-hal yang sesuai dengan kebutuhannya. Ketika anak-anak mulai merangkak, ia akan memakaikan mereka dengan pakaian terusan supaya memudahkan. Ia juga memiliki meja ganti dan keranjang bayi yang dimodifikasi agar sesuai dengan kursinya dan menggunakan bak mandi yang menopang bayi dengan baik.
Jika Anda memiliki disabilitas fisik, Anda mungkin sangat pandai menemukan cara-cara kreatif dan praktis untuk mengatasi setiap tantangan yang Anda hadapi. Anda mungkin segera menyadari bahwa Anda lebih mengandalkan instruksi verbal daripada bimbingan fisik dalam interaksi sehari-hari Anda dengan anak-anak Anda.
Bahkan anak-anak Anda yang lebih kecil mungkin tahu bahwa mereka akan aman jika mereka mendengarkan Anda dan melakukan apa yang Anda katakan. Dan seiring bertambahnya usia anak-anak, komunikasi terbuka menjadi semakin penting dalam setiap bidang kehidupan keluarga, termasuk menerapkan kebiasaan disiplin.
Adalah ide yang baik untuk berbicara secara terbuka dan jujur dengan anak-anak tentang disabilitas Anda. Ini akan membantu mereka memahami keterbatasan fisik yang mungkin Anda miliki – misalnya, mengapa Anda menggunakan kursi roda, mempelajari bahasa isyarat atau mengapa Anda mudah lelah. Anak-anak lebih mudah dan cepat beradaptasi dengan lingkungan mereka dan anak-anak akan mengubah perilaku mereka sesuai dengan kebutuhan orang tua dan dirinya sendiri.
Ada banyak manfaat dari mengasuh anak dengan disabilitas fisik. Anak dari orang tua berkebutuhan khusus akan pandai beradaptasi dengan situasi.
Misalnya, Anda mungkin menemukan bahwa Anda membesarkan anak-anak yang lebih peduli dan baik hati, sensitif dan responsif terhadap kebutuhan orang lain, toleran dan penuh kasih sayang, dewasa, menghargai kesehatan mereka sendiri, bertanggung jawab, mandiri, dan berempati.
Kondisi orang tua yang “berbeda” mungkin membantu anak-anak mengembangkan nilai dan rasa percaya diri yang sehat. Itu karena mereka merasakan nilai dari diri mereka sendiri, belajar tentang tanggung jawab, dan memahami betapa besar kontribusi yang mereka berikan untuk kehidupan keluarga.
Baca Juga :
Efeknya Terhadap Anak
Tentang efek negatif
Kurangnya penelitian relatif di bidang ini mengarah pada prasangka bahwa orang tua berkebutuhan khusus berdampak negatif pada anak-anak mereka. Namun hal ini tidak sepenuhnya akurat. Seperti yang dinyatakan oleh studi berkualitas tinggi, sumber masalah yang terjadi dalam mengasuh anak penyandang disabilitas sama dengan yang terjadi pada pola asuh non-disabilitas.
Akan tetapi ada satu hal yang kiranya perlu diperhatikan. Yakni dalam bidang pendidikan. Secara luas dianggap bahwa partisipasi anak dalam pendidikan akan dipengaruhi secara negatif oleh kondisi orang tua mereka. Survei tahun 1998 tentang Disabilitas, Penuaan, dan Pengasuh memberikan data luas yang menunjukkan dampak semacam ini relatif rendah dengan membandingkan jumlah anak yang berpartisipasi di sekolah dari keluarga dengan dan tanpa orang tua penyandang disabilitas.
Tentang efek positif
Anak-anak yang memiliki orang tua penyandang disabilitas memiliki perkembangan rata-rata hingga lebih baik dari rata-rata. Anak-anak dari keluarga dengan orang tua penyandang disabilitas lebih terampil dalam memecahkan masalah, lebih berbelas kasih, lebih menghargai disabilitas dan perbedaan, lebih peka terhadap keadilan, dan juga lebih mandiri. Orang tua dengan disabilitas intelektual selalu memiliki ikatan keluarga yang kuat dan hangat dengan anak-anak mereka, bahkan ketika beberapa anak diasingkan oleh sistem kesejahteraan. Dan sebagian besar anak dari orang tua yang cacat menganggap masa kecil mereka sebagai kenangan bahagia.
Para peneliti di Universitas Bar Ilan Israel telah menyampaikan sebuah penelitian dan hasilnya menunjukkan bahwa anak-anak yang memiliki orang tua dengan gangguan sensorik lebih berempati dan menunjukkan kesadaran emosi yang lebih tinggi. Sisi positif lain dari anak-anak dengan orang tua berkebutuhan khusus yakni mereka memiliki kedewasaan yang lebih besar, kepekaan yang lebih tinggi, dan pengalaman hidup yang lebih berlimpah.
Apa yang bisa dilakukan oleh orang tua berkebutuhan khusus?
Tentu akan berbeda tantangannya untuk orang tua yang mengalami disabilitas dalam waktu yang belum lama. Untuk orang tua berkebutuhan khusus yang bukan merupakan bawaan lahir, ada banyak hal yang bisa mulai Anda terapkan dan biasakan, di antaranya :
-
Meminta bantuan ekstra kepada anak-anak Anda
Anda bisa mulai mengajarkan anak untuk mengambil tanggung jawab di sekitar rumah guna membantu Anda. Seperti menyiapkan makanan atau menyiapkan adik-adiknya ke sekolah. Ini mungkin berdampak pada pekerjaan sekolah mereka atau jumlah waktu luang yang mereka miliki untuk bermain atau bertemu teman-teman mereka, maka sebisa mungkin bicarakan hal ini dengan baik dan juga minta kebersediaan mereka.
-
Merasa aman untuk meminta bantuan
Anda mungkin merasa sulit untuk mencari bantuan karena Anda khawatir orang akan melihat Anda sebagai orang tua yang kurang mampu. Hal ini akan membuat Anda terkungkung di dalam keterbatasan yang Anda ciptakan sendiri. Tidak apa untuk meminta bantuan. Sebab itu tidak akan mengubah value Anda sebagai orang tua.
-
Mengelola stres
Mungkin ada saat-saat ketika Anda menjadi tidak sehat dan tidak dapat melaksanakan tanggung jawab mengurus keluarga seperti biasa, atau harus dirawat di rumah sakit. Hal ini dapat menyebabkan masalah praktis, stres, dan kekhawatiran bagi keluarga. Maka, baik untuk Anda supaya tetap bahagia. Jalani hidup dengan penuh makna.
Tidak ada satupun kekurangan yang perlu membuat Anda merasa bersalah dalam membesarkan anak. Namun, kondisi orang tua yang memiliki disabilitas bisa saja membuat rasa bersalah menjadi besar, ditambah dengan pandangan orang lain. Pesan kami, lakukan apa yang menurut Anda terbaik. Sebab disabilitas Anda bukan halangan untuk memberikan cinta yang sepenuhnya untuk anak dan keluarga.
Jika Anda mengalami kesulitan untuk menghadapi tekanan mental yang datang karena kondisi Anda, berkonsultasi secara privat dengan psikolog kami di Tanya Ahli dapat membantu Anda mencari solusi masalah kesehatan mental yang sedang dihadapi.
Gabung Member Premium
Mulai perjalanan memahami emosi diri dan keluarga
Nikmati akses Kelas Video Belajar kapanpun & dimanapun
Gabung SekarangSudah Member Premium? Masuk Di Sini