Berkembangnya teknologi membuat dunia menjadi semakin terbuka. Budaya dari berbagai belahan dunia pun masuk dengan mudahnya. Tak bisa dipungkiri, generasi sekarang ini cenderung lebih menggemari budaya dari negeri dan bangsa lain daripada dari negerinya sendiri.
Apakah ini hal yang buruk? Memang bukan hal buruk untuk mengenal atau bahkan menyukai budaya dari belahan dunia manapun. Namun apa yang sebaiknya tidak luntur dalam diri anak-anak Indonesia adalah rasa nasionalisme. Mencintai bangsanya, dan punya cita-cita untuk negerinya. Sebuah ikatan yang akan terbawa dimanapun mereka berada kelak.
Oleh karena itu, menanamkan konsep nasionalisme pada anak pun bukan hal yang mudah. Tak hanya karena gempuran budaya asing yang penuh pesona, orangtua juga seringkali kurang punya rasa nasionalisme. Ini menjadikan anak-anak sulit memahami apalagi menumbuhkan nasionalisme dalam dirinya.
Mendidik anak adalah tentang mendidik diri sendiri. Sebelum mengajarkan anak untuk bisa mencintai negerinya, Parents pun harus belajar mencintai Indonesia. Suka tidak suka, konsep nasionalisme sangat penting untuk diajarkan kepada anak-anak. Jika generasi penerus tidak mencintai negerinya sendiri, beberapa tahun ke depan, bangsa Indonesia akan kehilangan jati dirinya.
Ada banyak cara untuk mengajarkan anak konsep nasionalisme. Di sekolah, anak mendapatkan materi tentang Sejarah, Bahasa Indonesia, Pendidikan Kewarganegaraan, dan materi-materi lain yang bisa menumbuhkan nasionalisme. Namun, selain dari pendidikan formal tersebut, ada cara yang lebih menyenangkan untuk mengajarkan anak mencintai dan bangga pada bangsa sendiri.
Manfaatkan Momen ASIAN Games 2018
Pesta Olahraga terbesar di ASIA akan diselenggarakan pada 18 Agustus – 2 Desember 2018. ASIAN Games ke-18 ini akan diselenggarakan di dua kota di Indonesia, yaitu Jakarta dan Palembang. Bagi ayah, acara olahraga ini tentu menjadi acara yang sudah ditunggu-tunggu. Yuk, yah, jangan ragu ajak Bunda dan anak untuk ikut menonton pertandingan.
Dalam kejuaraan se-Asia tersebut, ada sekitar 40 cabang olahraga yang akan diselenggarakan, termasuk di dalamnya sepak bola, basket, bulu tangkis, dan masih banyak lainnya. Menonton acara pertandingan bersama keluarga pun akan menjadi momen yang menyenangkan.
Berbeda dengan pelajaran di sekolah, ikut langsung menonton pertandingan olahraga lintas negara akan menimbulkan rasa memiliki dalam diri anak. Meski tak benar-benar mengenal siapa atletnya, anak akan tetap mendukung Indonesia. Mengapa? Karena anak tahu bahwa atlet tersebut sedang berjuang demi negara kita.
Berawal dukungan sederhana bagi atlet Indonesia, akan tumbuh rasa cinta anak bangsanya. Dengan begitu, meski terpapar budaya asing, anak-anak Indonesia akan tetap memiliki perhatian untuk negerinya sendiri.
Menanamkan Nasionalisme di Rumah
Jika Anda merasa nasionalisme itu penting, Anda juga harus berperan dalam mengajarkan konsep nasionalisme kepada anak. Konsep nasionalisme ini bisa ditanamkan sejak anak masih balita. Caranya dengan melakukan beberapa hal berikut.
1. Mengenalkan Budaya Indonesia
Indonesia adalah negeri yang kaya akan warisan budaya dan adat istiadatnya. Orangtua bisa mulai mengenalkan anak pada budaya sendiri, seperti bahasa daerah, lagu daerah, makanan khas, hingga seputar cerita rakyat.
Dari sekian aspek tersebut, anak-anak biasanya lebih antusias dengan cerita rakyat. Cerita rakyat seperti Danau Toba, Gunung Tangkuban Perahu, dan Malin Kundang sangat disukai oleh anak-anak.
Selain dapat menumbuhkan kecintaan terhadap budaya lokal, cerita rakyat juga bisa menstimulasi anak untuk gemar membaca.
2. Mengunjungi Tempat Wisata Bersejarah
Liburan adalah hal yang menyenangkan bagi anak-anak. Tak hanya bagi anak-anak, orangtua juga sangat suka berlibur. Sekali-kali, Anda bisa mengajak anak berlibur ke tempat wisata bersejarah. Di setiap kota pasti punya ikon wisata bersejarah. Ajak anak mengunjungi tempat tersebut sambil menceritakan sedikit tentang sejarahnya.
3. Mendidik Anak Menghargai Perbedaan
Anak-anak harus belajar untuk menghargai perbedaan, terutama dalam konsep nasionalisme. Mencintai negeri sendiri bukan berarti bebas untuk menghina negara lain. Mencintai budaya sendiri juga bukan berarti bebas menghina budaya lain. Anak-anak harus diajari bagaimana cara menghargai perbedaan.
4. Mengenalkan Permainan Tradisional
Adanya game online memang membuat anak-anak semakin jauh dengan permainan tradisional. Untuk itu, Anda harus turun tangan untuk memperkenalkan permainan daerah. Permainan tradisional seperti kelereng dan congklak bisa dimainkan secara sederhana.
Itulah cara terbaik mengenalkan sikap nasionalisme kepada anak. Sebagai warga negara Indonesia yang baik, kita harus bangga dengan Nusantara dengan segala kebudayaannya.
Baca Juga:
Masih Pentingkah Mengajarkan Bahasa Daerah?
Tips Menghadapi Perilaku Remaja yang Konsumtif
Gabung Member Premium
Mulai perjalanan memahami emosi diri dan keluarga
Nikmati akses Kelas Video Belajar kapanpun & dimanapun
Gabung SekarangSudah Member Premium? Masuk Di Sini