Adult Tantrum : Tantrumnya Orang Dewasa

19 Februari 2021

“Tantrum pada masa kanak-kanak adalah bagian normal dari perkembangan. Namun, jika berlanjut hingga dewasa, maka akan dianggap masalah.”

Tantrum adalah bentuk dari pelampiasan emosi yang biasa dialami anak usia dini. Tantrum biasa terjadi karena keterbatasan komunikasi dan kurangnya kemampuan mengekspresikan perasaan sesuai dengan norma sosial yang berlaku. Untuk mengatasi tantrum, seseorang perlu mengendalikan emosi yang sedang dirasakan — untuk kemudian dilampiaskan dengan cara yang lebih positif. 

Namun, jika emosi yang sedang dirasakan tidak dapat dikendalikan dan dilampiaskan dengan cara yang lebih positif, tantrum pun tak akan terhindarkan. Apakah, tantrum bisa terjadi pada orang dewasa? Jawabnya, adalah bisa. Ini yang disebut Adult Tantrum

Apa Penyebab Tantrum pada Orang Dewasa?

  • Kesulitan mengelola emosi

Normal untuk merasa marah dan sedih ketika segala sesuatunya tidak berjalan seperti yang Anda harapkan. Namun tanpa keterampilan pengaturan emosi yang baik, beberapa orang kesulitan mengarahkan emosi tersebut dengan cara yang tepat.

“Banyak orang dewasa yang tidak diajarkan keterampilan sosio-emosional saat anak-anak dan remaja, sehingga  sering menggunakan cara-cara yang tidak membantu dan tidak teratur secara emosional untuk mengomunikasikan diri mereka sendiri, inilah yang kita kenal sebagai ‘tantrum orang dewasa,’” kata Meghan Watson, MA, RP, seorang psikoterapis di Toronto dikutip dari wellandgood.com

Kurangnya keterampilan mengendalikan emosi dan coping mechanism yang sehat membuat seseorang yang sedang stres atau mengalami gangguan kesehatan mental lain,mengalami adult tantrum.

Beberapa kasus tantrum pada orang dewasa biasanya terkait medis seperti ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder) atau gangguan kepribadian seperti narsisme.

Nah, amarah pada saat tantrum dapat digunakan sebagai mekanisme untuk memanipulasi orang lain, mengalihkan perhatian dari masalah lain, menutupi ketakutan, rasa malu atau rasa bersalah. 

Semua ini dilakukan untuk mendapatkan perhatian. Tantrum pada orang dewasa juga mungkin terjadi akibat penyalahgunaan zat adiktif tertentu. 

Bagaimana Tantrum Pada Orang Dewasa Terlihat?

Tantrum pada orang dewasa bisa terlihat dalam bentuk fisik, verbal atau keduanya. Misalnya, seseorang mungkin berteriak, mengutuk, membanting pintu, melempar atau menendang benda. Seringkali, tantrum pada orang dewasa dapat ditoleransi meskipun berdampak negatif pada orang lain di sekitarnya. Ledakan kekesalan pada orang dewasa sering dikenal sebagai temper tantrum. 

Tanda Seseorang akan Mengalami Adult Tantrum:

1. Peningkatan agitasi / lekas marah

2. Berjalan cepat / mondar-mandir

3. Melakukan gerakan agresif dengan tangan dan kepala

4. Wajah, bahu dan atau tangan terlihat tegang

5. Berbicara lebih cepat dari biasanya

Apa yang Perlu Dilakukan Saat Orang Dewasa di Sekitar Anda Mengalami Adult Tantrum?

Hal pertama yang perlu Anda lakukan saat mengetahui orang dewasa di sekitar mengalami adult tantrum adalah dengan memahami tanda dari tantrum itu sendiri. Atau mengenali pola-pola yang mengarah pada tantrum. 

Selanjutnya, hal perlu Anda lakukan adalah:

  • Tinggalkan situasi tersebut
  • Alihkan perhatian Anda dengan hal lain sambil menunggu mereka tenang
  • Tarik napas dalam-dalam untuk menenangkan diri

Namun, jika tantrum disebabkan oleh obat-obatan terlarang atau alkohol dan mengancam kesehatan fisik, penting bagi Anda untuk meninggalkan tempat tersebut. Dalam situasi ekstrim dimana seseorang yang mengalami adult tantrum bisa membahayakan dirinya sendiri atau membahayakan orang lain, segera minta bantuan pihak lain yang lebih ahli. 

Apa itu adult tantrum?

Apa yang Perlu Dilakukan Setelah Seseorang Mengalami Adult Tantrum?

Beberapa hal berikut ini perlu Anda lakukan setelah seseorang mengalami adult tantrum:

1. Pahami perasaan mereka.

2. Jelaskan pada seseorang yang mengalami tantrum, bahwa meskipun dia boleh saja menunjukan amarahnya, namun mengekspresikan dengan cara yang negatif tidak sesuai untuk norma sosial.

3. Ajak mereka berdiskusi mengapa mereka mengekspresikan dengan cara demikian.

4. Tanyakan pada mereka, apa yang akan mereka lakukan jika Anda yang mengalami tantrum.

5. Lakukan diskusi apa yang akan dilakukan di masa depan saat perilaku mereka mengarah ke tantrum.

6. Tawarkan untuk solusi kepada orang yang lebih ahli seperti ke psikolog jika orang tersebut mengalami kesulitan untuk mengendalikan perilaku tantrumnya. 

Pada dasarnya mengalami frustasi dan merasakan emosi adalah hal yang wajar, namun yang perlu dipahami adalah bagaimana seseorang mengekspresikan emosi tersebut dengan cara yang lebih positif. 

Baca Juga :

  1. Panik saat Anak Tantrum di Tempat Umum? Lakukan Ini!
  2. Yuk Coba “Reset Activity” Setelah Anak Tantrum 
Bagaimana Menurut Anda?
+1
22
+1
11
+1
0
Share with love
Member Premium SOP Member Premium SOP

Gabung Member Premium

Mulai perjalanan memahami emosi diri dan keluarga

Nikmati akses Kelas Video Belajar kapanpun & dimanapun

Gabung Sekarang

Sudah Member Premium? Masuk Di Sini

Contact Us School of Parenting
×

Info Masa Keanggotaan

Perpanjang Paket