✓ Si Kecil takut memegang buah salak dan rambutan?
✓ Panik melihat kecoa, cicak dan ulat?
✓ Gelisah di keramaian?
✓ Sesak napas berada di tempat gelap dan sempit?
Kemungkinan anak Parents mengalami Phobia. Lalu apa Sih Phobia itu?
Menurut American Psychological Association, Phobia adalah gangguan kecemasan atau ketakutan berlebih terhadap objek atau situasi tertentu yang sangat mengganggu. Berbeda dengan kecemasan biasa, kecemasan ini bisa bertambah parah apabila tidak ditangani dengan tepat.
Ada beragam penyebab timbulnya phobia. Bisa karena pengalaman buruk dengan satu hal, karena budaya, atau bisa juga karena pengaruh eksternal misalnya karena menonton film dimana tokohnya dikejar-kejar pembunuh berkostum badut, akan bisa memicu phobia seseorang terhadap badut.
Bagaimana Tandanya?
Tanda phobia bisa terlihat saat seseorang mengalami kecemasan berlebih dengan melihat atau memegang objek tertentu. Kecemasan ini juga ditandai dengan beberapa tanda seperti
- Pusing atau sakit kepala, mual, detak jantung meningkat, dada terasa nyeri dan sesak napas
- Gemetar dan berkeringat
- Menangis terus dan takut ditinggal sendiri terutama pada anak-anak
- Rasa ingin buang air kecil terus menerus
- Kebingungan
- Telinga berdengung dan mulut terasa kering
- Takut mati
Dalam beberapa kasus tanda tersebut bisa meningkat dan mengakibatkan seseorang mengisolasi diri. Seseorang yang mengisolasi dirinya sangat kesulitan berhubungan dengan orang lain dalam kehidupan sehari-hari. kecemasan yang berlangsung terus menerus mengakibatkan seseorang mulai berimajinasi tentang kematian yang segera terjadi.
Apa Saja Tipe Phobia?
Phobia sosial: kecemasan terhadap situasi sosial tertentu. Misalnya, kecemasan berbicara di depan umum. Seseorang yang mengalami kecemasan berada dalam situasi sosial tertentu biasanya berpikir bahwa mereka akan dipermalukan secara publik.
Phobia Komplek: Phobia spesifik dan sosial yang muncul secara bersamaan. Misalnya takut pada ketinggian dan ruang terbuka.
Phobia Spesifik: phobia ini adalah kecemasan berlebih pada objek tertentu. Misalnya badut, kupu-kupu, jarum suntik, ketinggian dll
Siapa Saja Yang bisa Mengalami Phobia?
Semua orang bisa mengalami Phobia, tak terkecuali anak-anak.
Bagaimana Menangani Phobia Pada Anak?
√ Peran Orangtua
Orangtua bisa membantu anak untuk mengatasi Phobia yang mereka alami dengan beberapa langkah seperti:
-
Ajak Anak Berkenalan dengan Sumber Rasa Takut
Pada anak yang mengalami phobia hewan, sebaiknya Parents mulai memberikan informasi terkait hewan tersebut. Gunakan cerita pada buku-buku tentang hewan.
-
Latih Anak Mengatasi Rasa Takut
Misalnya pada anak yang takut ketinggian, Parents bisa melatihnya menghadapi ketinggian. Misalnya mengajak anak naik pada tangga atau pohon bersama orangtua. Lakukanlah secara bertahap.
-
Beri Dukungan
Mengatasi kecemasan bukan perkara yang mudah. Anak butuh dukungan dari orangtua. Misalnya, berikan penghargaan saat anak mencapai kemajuan untuk mengatasi rasa takutnya.
-
Buat Kondisi Senyaman Mungkin
Kondisi yang nyaman akan menimbulkan perasaaan aman bagi anak. Ini sangat penting bagi anak yang mengalami phobia. Dengan begitu anak akan mulai berani menghadapi phobianya.
Jangan juga memaksa anak jika ia enggan melakukan sesuatu. Pemaksaan malah akan mendatangkan trauma dan phobia akan lebih sulit diatasi.
-
Jangan Menertawakan Anak.
Mengatasi Phobia butuh dukungan yang luar biasa dari lingkungan. Sebaiknya jangan menertawakan anak.
-
Lakukan Terus Menerus
Menghilangkan Phobia butuh waktu yang cukup lama dan latihan terus menerus. Sebaiknya latihan yang dilakukan oleh anak dilakukan secara rutin sampai anak benar-benar sudah tidak takut terhadap hal tertentu.
√ Terapi Psikolog :
Penanganan terhadap Phobia bisa dilakukan melalui terapi psikologis. Sejumlah cara akan dilakukan oleh ahli terapi sesuai dengan efektivitas dan jenis phobia pada anak. Beberapa terapi yang dilakukan:
-
Terapi Perilaku Kognitif :
Terapi ini akan memaksa anak untuk terpapar objek yang ditakuti. Melalui terapi ini anak yang mengalami phobia diharapkan mengubah sudut pandang mereka. Tujuannya agar phobia yang dialami dapat berkurang sedikit demi sedikit.
Misalnya, saat anak phobia terhadap kucing. Ahli terapi akan meminta anak tersebut membaca tulisan kucing. Kemudian secara bertahap memperlihatkan gambar kucing, hingga memegang hewan tersebut.
-
Terapi Relaksasi :
Pengaturan pernafasan, dan ketenangan agar anak yang mengalami phobia mampu mengatasi ketakutannya sendiri.
-
Pemberian Obat :
Pemberian obat pada orang yang mengalami phobia dilakukan dalam waktu yang singkat dan dosis yang rendah. Obat yang biasa diberikan yaitu
»Benzodiazepine : obat untuk mengatasi kecemasan yang cukup parah.
»Penghambat Serotonin : Berfungsi untuk mengatur suasana hati
»Penghambat Beta : Berfungsi untuk mengatasi hipertensi dan gangguan jantung akibat rasa cemas.
Tetapi ingat, pemberian obat harus dengan resep dari dokter. Jangan mencoba membeli obat tanpa resep, karena efek samping obat yang bisa berbahaya bagi kesehatan.
Setiap orang memiliki ketakutan dan kecemasan terhadap sesuatu. Tak terkecuali anak-anak. Kecemasan yang berlebihan seperti Phobia bisa Parents atasi dengan langkah yang tepat sesuai dengan jenis Phobia pada anak. Namun, jangan enggan berkonsultasi dengan Psikolog apabila Phobia pada anak sudah sangat mengkhawatirkan dan tidak bisa diatasi sendiri.
Baca Juga :
- Biarkan Anak Bermain dengan Makanan! Fakta Mengejutkan Dibaliknya
- Bagaimana Jika Anak Takut Keramaian?
Gabung Member Premium
Mulai perjalanan memahami emosi diri dan keluarga
Nikmati akses Kelas Video Belajar kapanpun & dimanapun
Gabung SekarangSudah Member Premium? Masuk Di Sini