Apa yang Salah: Kenapa Anakku Menolak Sekolah?

“Mama, aku ndak mau sekolah ah hari ini!”

“Loh, memangnya kenapa? Adek sakit? Apa tidak enak badan?”

“Aku capek Mah sekolah terus.”

——————————————————————————-

Bayangkan jika Anda mengalami situasi di atas. Kira-kira apa sih yang akan Anda lakukan? Tetap memaksa anak untuk berangkat sekolah meskipun dengan rewel dan tantrum? Atau justru langsung mengizinkan anak untuk tidak berangkat sekolah saat itu juga?

Banyak dari Anda yang mungkin memilih jawaban pertama, yaitu membujuk anak dengan berbagai macam cara agar tetap mau berangkat sekolah. Tapi, ada loh orang tua yang langsung menyetujui keinginan anak tersebut. Alasannya beragam, ada orang tua yang merasa kasihan karena anak benar-benar terlihat capek atau lelah. Ada juga yang beranggapan, “Ah tidak apa-apa lah toh hanya sehari tidak masuk.” Bahkan ada juga nih orang tua yang merasa cukup beruntung karena di hari yang sama, lelah mengantar anak sekolah.

Duh, untuk alasan yang terakhir ini, tolong dihindari ya Parents. Bagaimanapun juga sekolah tetap penting bagi anak-anak, karena di sana lah tempat mereka menimba ilmu sekaligus bersosialisasi dengan teman-teman. Memang, adanya aturan terkait panjangnya jam belajar di beberapa sekolah tertentu cukup membuat anak menjadi kelelahan. Itulah mengapa Parents harus jeli saat mau memilih sekolah. Jangan sampai aturan yang diberikan oleh sekolah tersebut terasa memberatkan bagi anak.

Tapi, kira-kira kenapa ya anak menolak sekolah? Benarkah hanya karena lelah, ataukah ada alasan lain di baliknya yang seharusnya diketahui oleh Parents. Nah, alih-alih langsung menyetujui keinginan anak untuk tidak mau berangkat sekolah, yuk cek dulu alasannya. Jangan-jangan ada permasalahan di sekolah yang membuat anak merasa tidak nyaman belajar.

Kenapa Anak Menolak Sekolah?

Keinginan anak untuk tidak mau berangkat sekolah, biasa disebut dengan “school refusal”. Nah, penolakan anak tersebut biasanya dipengaruhi karena permasalahan yang sedang dihadapi di sekolah. Namun tak hanya itu, penolakan anak untuk berangkat sekolah juga bisa disebabkan oleh beberapa hal lainnya, seperti:

🎒 Peristiwa yang membuat stres di sekolah atau di rumah dengan teman sebaya.

🎒 Adanya konflik keluarga dan teman sebaya.

🎒 Adanya masalah akademik, misalnya kesulitan dalam hal belajar.

🎒 Peristiwa pindah sekolah, pindah rumah sehingga memiliki lingkungan baru yang asing bagi  anak.

🎒 Adanya intimidasi, bullying, ejekan dari teman-teman.

🎒 Terjadi masalah dengan guru di sekolah, misalnya anak menjadi “incaran” guru karena tidak mampu dalam mengerjakan tugas tertentu yang diberikan di sekolah.

Nah, dengan adanya masalah di atas, anak-anak kemungkinan akan menolak untuk bersekolah. Dengan menolak bersekolah, kemungkinan anak merasakan beberapa hal berikut:

🎒 Terhindar dari ketakutan akan hal tertentu, misalnya terhindar dari masalah dengan guru, terhindar dari ejekan teman, dan lain sebagainya.

🎒 Anak mampu keluar dari situasi sosial yang tidak menyenangkan seperti situasi bersama dengan teman-teman dan guru di sekolah.

🎒 Terhindar dari kecemasan akan hal tertentu di sekolah.

🎒 Mendapatkan banyak perhatian dari kedua orang tua.

Apa Saja Ciri Perilaku Anak Menolak Sekolah?

Saat anak-anak menolak untuk bersekolah, maka kegiatan pagi sebelum berangkat sekolah sama seperti medan perang, karena Anda harus bersitegang dulu dengan anak agar dia mau berangkat sekolah. Berikut ini beberapa tanda perilaku saat anak menolak untuk sekolah:

  1. Sering menangis dan tantrum berlarut-larut ketika waktu berangkat sekolah tiba.
  2. Menolak untuk berangkat dan sering bersembunyi di tempat tertentu agar tidak diminta untuk berangkat sekolah.
  3. Terus memohon untuk tidak pergi ke sekolah.
  4. Mengajukkan banyak alasan agar tidak berangkat sekolah. Alasan yang paling umum adalah mengeluh sakit, seperti sakit perut atau sakit kepala. Tapi, ajaibnya rasa sakit anak ini akan hilang ketika mengizinkan mereka tidak bersekolah.
  5. Sering menunjukkan tingkat kecemasan yang tinggi. Misalnya ditandai dengan perubahan fisik berupa raut wajah yang pucat, hingga berkeringat.
  6. Membuat ancaman tertentu, hingga mengancam untuk melukai diri sendiri.

Apa Akibat Anak Menolak Sekolah?

Jika penolakan untuk bersekolah semakin ditunjukkan oleh anak, maka kemungkinan kecemasan anak tentang sekolah akan terus meningkat dan semakin buruk. Anak-anak cenderung tertinggal dengan tugas sekolah dan merasa terisolasi secara sosial karena jarang bertemu dengan teman-teman sebaya di sekolah. Semakin lama anak-anak menolak dan jauh dari sekolah, maka semakin sulit anak-anak untuk kembali bersekolah. Rasa malu karena terlalu lama tidak masuk sekolah akan terus menghantui, terlebih masalah kecemasan yang dirasakan oleh anak akan semakin buruk.

Bagaimana Mengatasinya?

Menghadapi anak yang menolak untuk bersekolah tentu menjadi tantangan tersendiri. Untuk itu, ada beberapa hal yang bisa Anda lakukan dalam menghadapi masalah ini, seperti:

  • Berbicara dengan Anak

Hal pertama yang bisa Anda lakukan adalah berbicara dengan anak. Sebaiknya tanyakan pada anak, apa saja yang bisa Anda lakukan untuk membantunya bersekolah. Dalam hal ini, Anda memang harus memahami alasan utama anak tidak mau berangkat sekolah. Tanyakan secara perlahan dan mulailah membangun rasa percaya diri anak dengan mengatakan hal-hal positif tentang anak Anda. Gunakan kalimat yang menenangkan agar anak tidak merasa takut lagi berangkat sekolah. Gunakan juga kalimat tegas dan langsung seperti Saat adek berangkat sekolah besok…” hindari kalimat Kalau adek berangkat sekolah besok..”. Jangan lupa katakan juga bahwa, Anda sangat berharap anak berangkat sekolah.

  • Tetap Tenang Meski Anak Khawatir

Anak yang menolak sekolah tentu memiliki kekhawatiran sendiri. Usahakan untuk tenang dalam menghadapi kekhawatirannya. Jika Anda juga bersikap khawatir maka anak akan tambah stres dan frustasi. Sikap tenang bisa Anda tunjukkan melalui, tetap menyiapkan pakaian sekolahnya, menyiapkan bekal sekolah dan melakukan rutinitas lainnya sama seperti saat anak berangkat sekolah.

Tapi, jika anak tetap menolak sekolah, pastikan bahwa keadaan di rumah lebih “membosankan” dari pada di sekolah. Misalnya dengan tidak memperbolehkan anak melihat televisi, bermain gadget, bermain video game, mendapatkan akses internet, atau melakukan kegiatan menyenangkan lainnya.

Anda juga bisa menggunakan konsekuensi seperti meminta anak untuk tidur cepat tiap malam, dan membatasi waktu kebersamaan anak dengan anda di malam hari. Bantulah anak untuk memenuhi kebutuhan tidur cukup. Artinya tidak berlebihan sehingga dia memiliki alasan mengantuk saat waktunya berangkat sekolah.

  • Ubah Kebiasaan Berangkat Sekolah

Anda bisa mengubah kebiasaan berangkat ke sekolah agar anak tidak berat berpisah dengan Anda. Misalnya mintalah orang lain untuk mengantarnya ke sekolah. Kebanyakan anak akan lebih mudah berpisah dengan orang tuanya saat di rumah daripada saat di sekolah. Tambahkan pujian pada anak, bahwa anak sudah sangat berani berangkat sekolah. Bila perlu, Anda bisa memberinya hadiah. Tapi jangan berlebihan dan jangan membuat hadiah sebagai kebiasaan untuk anak.

  • Bekerjasama dengan Pihak Sekolah

Penting sekali untuk bekerjasama dengan pihak sekolah terkait kondisi anak yang menolak berangkat sekolah. Tanyakan pada guru dan pihak sekolah mengenai penyebab anak menolak untuk sekolah. Jangan lupa meminta saran pada guru dan pihak sekolah untuk menghadapi masalah ini.

  • Konsultasi dengan Ahli

Jika anak terus mengalami kondisi seperti ini, segeralah berkonsultasi dengan ahli. Anda bisa meminta pihak sekolah untuk memberi referensi terkait dengan ahli yang bisa menangani hal ini.

Ada beragam alasan anak menolak untuk sekolah. Namun, apapun alasannya, jika kondisi ini terus berlanjut, maka Anda perlu memberikan perhatian lebih pada anak. Alih-alih memarahi anak, ajaklah pihak sekolah untuk membantu Anda mengatasi hal ini. Apabila kondisi semakin buruk, maka segera hubungi ahli yang kompeten di bidangnya.

Baca juga:

  1. Mau memilih Sekolah? Cek Dulu Daftar Ini!
  2. Memilih Sekolah untuk Anak Berkebutuhan Khusus
Bagaimana Menurut Anda?
+1
0
+1
0
+1
0
Share with love
Member Premium SOP Member Premium SOP

Gabung Member Premium

Mulai perjalanan memahami emosi diri dan keluarga

Nikmati akses Kelas Video Belajar kapanpun & dimanapun

Gabung Sekarang

Sudah Member Premium? Masuk Di Sini

Contact Us School of Parenting
×

Info Masa Keanggotaan

Perpanjang Paket