Memiliki anak remaja sama seperti menyimpan bom waktu di dalam rumah. Emosi remaja yang bisa meledak setiap saat tentu membuat orang tua merasa kewalahan. Namun, ada beberapa hal yang bisa Anda lakukan untuk mengatasi situasi ini. Hal terpenting yang perlu Anda lakukan adalah memahami alasan anak mengalami ledakan emosi agar Anda bisa mengelola respon dengan lebih bijak. Ini bisa membantu anak dalam mengelola ledakan emosi tersebut.
Namun sebelum itu, sebaiknya pastikan juga bahwa anak dan orang lain di sekitarnya dalam keadaan aman. Artinya, tidak terdampak perilaku kasar anak yang membahayakan.
Ubah Pola Pikir Anda Terhadap Anak Remaja
Saat anak remaja mengalami ledakan emosi, Anda mungkin terpancing dan kehilangan kesabaran hingga membentak, menghukum atau memarahi anak. Nah, alih-alih merespon dengan perilaku negatif, mari kita ubah pola pikir terhadap anak remaja. Mengubah cara Anda melihat perilaku anak remaja dapat membantu Anda mengelola respons dari diri sendiri. Mengubah pola pikir juga akan membantu Anda untuk mengingat bahwa anak remaja sedang tidak berdaya dan membutuhkan dukungan Anda sebagai orang tua. Saat Anda mampu melihat ledakan emosi anak sebagai respon terhadap suatu masalah, dan bukan masalah itu sendiri, maka Anda mampu mengelola perasaan dan respon Anda untuk kemudian membantu anak dalam menghadapi masalah yang menyebabkan ledakan emosinya.
Memahami Bagaimana Otak Remaja Bekerja
Masa remaja adalah masa dimana banyak perubahan yang terjadi, termasuk perubahan pada otak mereka. Perubahan ini mempengaruhi cara remaja merespon stres, yaitu respon fight-or-flight (menyerang atau melarikan diri) saat menghadapi masalah tertentu. Bahkan, provokasi sekecil apapun mampu membuat anak remaja tidak sadar akan rasa sakit, lapar, serta kemampuan untuk menunjukkan kesadaran emosional dan empati.
Ingat! Anak Remaja Anda sedang Tak Berdaya
Alih-alih selalu mencari cara untuk mengendalikan anak remaja yang sedang mengalami ledakan emosi, cobalah untuk mengingat bahwa anak remaja Anda sedang tidak berdaya. Saat anak remaja Anda menyerang, otak mereka merespon apa yang mereka lihat sebagai ancaman dan mereka tidak mungkin mendengarkan apapun yang Anda katakan dan bahkan mungkin tidak tahu apa yang mereka katakan. Pada saat ini, seberapa keras usaha Anda untuk menenangkan anak, hal terbaik yang bisa Anda lakukan adalah dengan merespon anak.
Cara Merespon dengan Bijak
Cara bijak merespon ledakan emosi remaja adalah dengan tenang dan tidak mengontrol mereka. Beberapa cara berikut ini bisa Anda lakukan :
- Rendahkan nada bicara
- Pelankan kecepatan bicara
- Kontrol ekspresi wajah, gerak tubuh dan postur serileks mungkin
- Bayangkan anak Anda adalah anak teman – ini membantu Anda mengontrol emosi dan membuat Anda tetap tenang
- Biarkan anak Anda pergi sementara waktu untuk menenangkan diri ke kamar atau ke taman
- Hindari meminta maaf atau penjelasan pada anak saat ia sedang marah, sebaliknya, beritahu mereka dimana Anda berada saat anak lebih tenang. Jangan lupa temukan waktu untuk bicara dengan anak saat situasi sudah kembali tenang
Menemukan Alasan di balik Ledakan Emosi Anak
Menemukan alasan yang melatarbelakangi ledakan emosi anak adalah langkah penting dalam membantu anak mengelola emosinya. Setiap remaja itu berbeda sehingga memiliki pemicu yang berbeda-beda pula. Beberapa perubahan perilaku atau situasi pada anak remaja berikut ini bisa Anda gunakan sebagai referensi untuk menemukan alasan di balik ledakan emosi anak :
- Perhatikan dan dengarkan saat anak Anda bergaul dengan teman-temannya. Misalnya saat berdiskusi dalam mengerjakan PR, sekolah online, hingga bermain game online. Perhatikan apabila ada pola interaksi yang memicu ledakan emosi anak
- Bicara pada orang dewasa lain di rumah, seperti pasangan Anda atau anggota keluarga lain di rumah untuk turut serta memantau situasi yang mungkin membuat anak remaja mengalami ledakan emosi
- Bicara pada guru anak remaja Anda, barangkali guru ikut mengamati berbagai situasi yang memicu ledakan emosi anak
- Menanyakan langsung pada anak apa yang membuat mereka mengalami ledakan emosi. Tentunya saat mereka sudah tenang, Anda bisa menanyakan, “apa yang membuatmu marah, kecewa, khawatir atau sedih? Cerita saja sama Ayah atau Ibu, mungkin kami bisa membantu.”
Mari berpikir realistis pada anak remaja kita
Penelitian telah menemukan bahwa ketika anak-anak mengalami stres yang berlebihan, mereka tampil lebih buruk di sekolah. Mengajari anak-anak dan remaja untuk mengendalikan diri sendiri dapat membantu mereka mengatasi stres dan mengetahui bagaimana merespons saat mereka merasakan adanya ledakan emosi.
Kita juga mengetahui dari penelitian bahwa pematangan otak remaja, bersama dengan kemampuan untuk mengatur diri sendiri, belum sepenuhnya berkembang sampai usia pertengahan dua puluhan. Jadi, penting untuk memiliki ekspektasi yang realistis tentang seberapa baik anak Anda dapat mengatur emosinya. Sebab, tidak semua anak mampu mengendalikan diri dengan baik.
Daripada terus memaksa anak remaja untuk mengendalikan diri sendiri saat mengalami ledakan emosi, sebaiknya sebagai orang tua kita memberikan bekal sebanyak-banyaknya pada anak untuk mampu mengendalikan diri sendiri. Misalnya melalui berbagai aktivitas olahraga, mendengarkan musik, menulis jurnal atau berbicara pada orang dewasa yang dipercaya oleh anak.
Baca Juga:
Gabung Member Premium
Mulai perjalanan memahami emosi diri dan keluarga
Nikmati akses Kelas Video Belajar kapanpun & dimanapun
Gabung SekarangSudah Member Premium? Masuk Di Sini