e Sport, Olahraga Digital Generasi Milenial

10 September 2018

Masih belum bisa move on dari yang namanya olahraga, karena ajang bergengsi yang baru saja digelar di Indonesia? Ya Asian Games 2018 ternyata membawa dampak sangat positif, khususnya bagi anak muda. Sepak terjang para atlet di arena lapangan, membuat banyak anak muda mulai menggemari berbagai cabang olahraga. Seperti bulutangkis, taekwondo bahkan Jestski.

Sebagai orangtua pasti bangga dan mendukung keinginan anak untuk menekuni cabang olahraga tertentu. Selain baik bagi kesehatan, olahraga juga bermanfaat untuk melatih sportifitas anak.

Tapi bagaimana dengan olahraga yang tidak dilakukan di area terbuka seperti lapangan? Melainkan hanya melalui layar? Loh, memangnya bisa? Ya, ternyata ada juga olahraga yang tidak dilakukan di lapangan atau arena olahraga, ini adalah eSports.

Apa itu eSports?

eSports (Electronic Sport) atau olahraga elektronik adalah bidang olahraga yang menggunakan game sebagai kompetitif utamanya. Tidak ada bedanya dong dengan bermain game? Eits, jangan salah sangka dulu, ternyata eSports juga memiliki perbedaan dengan bermain game biasa.

Pengamat gaming dan eSports, Dedy Irvan  menjelaskan kepada Kompas.com bahwa walaupun pada dasarnya eSports adalah tentang bermain game. Namun eSports lebih dipandang sebagai profesi, sedangkan gaming hanya sekedar rekreasi.

Apa Saja Persamaannya dengan Cabang Olahraga Lain?

Parents tidak perlu khawatir, ternyata eSports juga memiliki kesamaan dengan cabang olahraga lain. Berikut ulasanya:

  • Sportivitas

Karena eSports juga olahraga, maka sportivitas antas pemain tentu menjadi yang utama. Ada contoh kasus pemain eSports dunia yang karirnya terhenti karena melakukan kecurangan.

  • Punya Pelatih

Sama seperti cabang olahraga lain,eSports juga memiliki pelatih. Layaknya pelatih cabang olahraga lain, pelatih eSports juga melatih kebugaran atlet agar tetap fit di area pertandingan.

  • Membawa Nama Bangsa

Ya, atlet eSports juga membawa nama bangsa Indonesia. Karena ada banyak kompetisi eSports di seluruh dunia, maka atlet eSports yang bertanding juga akan mengharumkan nama bangsa Indonesia.

  • Hadiah Besar

Tak perlu khawatir dengan hadiah yang diperoleh jika memenangkan pertandingan eSports. Dilansir dari mineski.net, salah satu atlet eSports asal China mendapatkan hadiah sebesar USD 1,998,632. Sumber lain juga menyebutkan tentang hadiah para pemain eSports yaitu sebesar 2,8 juta dolar AS pada ajang pertandingan The International for Dota 2.

Apa Yang Harus Parents Lakukan Jika Anak Tertarik eSports?

Sebagai orangtua seharusnya mendukung setiap kegiatan positif bagi anak-anaknya. Tak terkecuali jika mereka tertarik dengan dunia  eSports. Ini hal yang bisa Parents lakukan saat anak tertarik eSports:

  • Pahami Anak

Hal pertama yang dirasakan orangtua saat melihat anak bermain game adalah ketakutan. Ya takut anak kecanduan main game, takut kesehatan anak terganggu karena berada di depan layar komputer terlalu lama, takut anak malas belajar karena bermain game. Serta ketakutan lainnya yang kadang membuat orangtua melarang anak bermain game.

Larangan ini justru menimbulkan permasalahan lain. Anak mungkin mencuri-curi waktu bermain game, sehingga jam belajarnya pun terganggu. Mungkin juga, anak mencuri uang untuk bermain game di warnet. Tentunya bukan ini yang orangtua inginkan.

Karena itu, cobalah memahami anak. Tanyakan pada anak apa saja yang anak inginkan dari bermain game.

  • Ajak Diskusi

Alih-alih langsung melarang anak bermain game, ajaklah anak berdiskusi tentang positifnya bermain game.

Ajak anak berdiskusi tentang game yang sedang ia mainkan, siapa saja lawannya, serta kompetisi apa saja yang bisa ia ikuti.

Berilah informasi dan pemahaman tentang eSports. Karena kebanyakan atlet eSports memang berasal dari anak-anak yang hobi bermain game.

  • Atur Waktu

Berikan jadwal yang pasti pada anak. Kapan anak harus belajar, kapan anak harus berlatih, kapan anak harus istirahat dan kapan anak harus bersosialisasi dengan temannya,  eSports membutuhkan banyak waktu di depan layar komputer, sehingga kesehatan anak juga harus diperhatikan.

Selain kesehatan, aspek penting lain seperti pendidikan dan sosial juga tidak boleh dilupakan. Jangan sampai menekuni eSports memberikan dampak negatif bagi anak-anak

  • Dampingi Anak

Hal yang paling penting untuk mendukung anak menjadi profesional di bidang eSports adalah pendampingan orang tua. Dampingi anak bahkan saat ia kalah bertanding. Mungkin anak akan meluapkan amarahnya dengan memukul keyboard atau hal negatif lainnya.

Saat seperti inilah peran orangtua dibutuhkan. Orangtua bisa mengajarkan anak pengendalian diri yang positif saat ia kalah dalam bertanding.

  • Siap Terima Kenyataan

Sebagai Parents harus siap menerima keputusan anak ingin menjadi profesional di bidang eSports. Dengan begitu Parents mampu melindungi anak dari efek negatif bermain game.

Memang masih banyak pro dan kontra terkait apakah  eSports termasuk olahraga atau bukan. Namun, terlepas dari pengertian eSports, sebagai orangtua haruslah bijak dalam menanggapinya. Dukunglah anak-anak yang memang memiliki ketertarikan di dunia game digital ini. Dukungan dari orangtua akan melindungi anak dari dampak negatif permainan game saat ini.

Baca Juga :

  1. Anak Jadi Atlet? Seimbangkan Dunia Pendidikan dan Sosialnya
  2. Gaming Disorder: Penyakit Kecanduan Game
Bagaimana Menurut Anda?
+1
1
+1
0
+1
0
Share with love
Member Premium SOP Member Premium SOP

Gabung Member Premium

Mulai perjalanan memahami emosi diri dan keluarga

Nikmati akses Kelas Video Belajar kapanpun & dimanapun

Gabung Sekarang

Sudah Member Premium? Masuk Di Sini

Contact Us School of Parenting
×

Info Masa Keanggotaan

Perpanjang Paket