Banyak orang masih memandang sebelah mata kepada para ibu yang melahirkan lewat operasi Caesar. Kata-kata bernada menghakimi seperti, “Belum jadi perempuan seutuhnya kalau belum melahirkan normal” atau “Wah, kalau Caesar kan tidak sesakit lahiran normal” kerap sekali dilontarkan kepada ibu yang melahirkan lewat pembedahan.
Nyatanya,melahirkan normal atau Caesar pada dasarnya sama. Setiap ibu menempuh perjuangan yang berbeda demi melahirkan buah hatinya ke dunia. Kalau ada pertanyaan “Lebih sakit yang mana?”, tentu saja dua-duanya menanggung kesakitan yang sama besar,dan sama-sama mempertaruhkan nyawanya demi sang anak.
Bagi orang yang hanya melihat sekilas, melahirkan via operasi Caesar memang dinilai lebih mudah. Ibu akan dioperasi oleh dokter ahli. Sebelumnya, ibu akan mendapatkan anastesi supaya tidak merasa sakit. Dengan alasan inilah orang acapkali meremehkan ibu yang melahirkan secara Caesar.
Di sisi lain, bagi ibu yang melakukan caesar, proses yang dirasakan jauh lebih sulit dari apa yang terlihat. Ibu harus menerima beberapa suntikan yang rasanya tak karuan,pemasangan kateter, luka jahitan, dll.
Memang pada saat operasi tidak terasa sakit karena masih dalam pengaruh obat bius, tetapi efek sakit setelahnya jauh dari yang bisa dibayangkan orang-orang.
1. Masa Pasca Operasi
Beberapa jam setelah operasi caesar, Ibu memasuki masa pasca-operasi. Ibu masih berada di bawah pengawasan dokter hingga kondisi tubuh benar-benar pulih. Tim medis akan mengecek kondisi ibu secara berkala, yaitu tekanan darah, suhu tubuh dan seberapa banyak pendarahan.
Pada masa ini, ibu masih belum merasakan sakit karena masih dalam pengaruh obat bius. Jika tidak ada komplikasi, Ibu akan langsung dizinkan untuk menyusui buah hati.
2. Menggunakan Kateter
Kateter adalah alat medis yang digunakan untuk menampung cairan urin.Proses pemasangan kateter dimulai sebelum operasi caesar hingga 1-2 hari setelah operasi. Ibu akan diberikan kateter untuk menampung urin. Meski tidak nyaman, ibu harus tetap menggunakannya.
3. Menggunakan Obat Tidur
Pasca-operasi caesar, sebagian besar ibu mengalami kesulitan tidur. Dalam hal ini, terpaksa dokter akan memberikan obat tidur agar ibu tetap bisa beristirahat dan memulihkan badan. Bayangkan, untuk tidur saja, ibu harus menggunakan obat tidur, apakah ini yang dinamakan enak?
4. Proses Pemulihan Badan Lebih Lama Artinya tubuh pun akan terus merasakan sakit.
Perlu dipahami, ketika seorang wanita harus melahirkan caesar, mereka akan merasakan proses pemulihan badan yang cenderung lebih lama. Luka bekas sayatan masih akan terus sakit ketika bersin atau batuk. Rasa sakit tersebut bahkan masih terus terasa hingga bertahun-tahun kemudian.
Perawatan pasca melahirkan pun harus dilakukan secara intensif agar tidak terjadi infeksi. Saat mandi harus hati-hati agar jahitan yang terbalut tidak basah dan gerakan-gerakan yang dilakukan pun terbatas. Belum lagi jika terjadi masalah pada jahitan,resiko komplikasi mengintai.
5. Bekas Luka Caesar
Ini memang bukan masalah besar, tetapi cukup penting bagi wanita. Setiap wanita tentu mengharapkan kulit tubuh yang mulus, tanpa bekas luka. Akan tetapi, karena melakukan operasi caesar, wanita akan memiliki bekas luka yang tidak bisa hilang.
Itulah beberapa hal yang terjadi pada ibu setelah operasi caesar. Sebagai sesam wanita apalagi sesama ibu, rasanya kurang bijak jika kita terus memojokkan ibu lain yang melakukan operasi caesar. Wanita tetaplah wanita, meski ia tidak melahirkan secara normal. Ia akan tetap berusaha menjadi ibu yang terbaik bagi buah hatinya.
Artikel Pilihan:
Postpartum Depression Atau Baby Blues?
Anak Mengalami Speech Delay, Apa Penyebabnya?
Gabung Member Premium
Mulai perjalanan memahami emosi diri dan keluarga
Nikmati akses Kelas Video Belajar kapanpun & dimanapun
Gabung SekarangSudah Member Premium? Masuk Di Sini