Mengajarkan Anak Matematika sejak Dini, Mudah!

Anak-anak mengembangkan konsep dan keterampilan matematika sejak dini. Sejak mereka lahir, bayi mulai membentuk ide tentang matematika melalui pengalaman sehari-hari dan, yang paling penting, melalui interaksi dengan orang dewasa yang dekat dengan mereka.

Penelitian menunjukkan keterampilan matematika awal adalah prediktor keberhasilan akademis yang lebih baik daripada keterampilan membaca awal – tetapi banyak orang tua yang tidak mengajarkan keterampilan matematika sejak dini. 

Menurut profesor matematika dari Stanford, Jo Boaler, alih-alih  mengajarkan dasar untuk pemecahan masalah dan pemikiran logis di masa depan, kebanyakan orang tua hanya memahami matematika sebatas mengajarkan tentang angka. 

Padahal sebenarnya matematika bisa diajarkan tidak sekadar hanya dengan angka. 

Matematika ada di mana-mana!

Kita menggunakan bahasa matematika dasar sepanjang waktu, tanpa menyadarinya. Misalnya, saat kita memisahkan pakaian berdasarkan warna, kita menggunakan konsep matematika untuk menyortir dan mengklasifikasikan.

Atau saat kita bertanya pada anak tentang kue yang lebih besar atau kecil, ini pun sebenarnya termasuk mengajarkan konsep dasar ukuran. 

Apa itu konsep matematika dasar?

Ketika kita menyadari konsep matematika awal, kita bisa lebih bijaksana dalam interaksi kita sehari-hari dengan bayi dan balita. Berikut adalah lima konsep dasar matematika yang dapat dijalin ke dalam percakapan kita sehari-hari dengan bayi dan balita.

1. Bilangan dan operasi

Ini berarti memahami konsep bilangan, besaran, urutan, cara merepresentasikan bilangan, korespondensi satu-satu (bahwa satu objek bersesuaian dengan satu bilangan), dan berhitung.

Contohnya : 

  •  “Adek punya dua mata, boneka beruangnya juga punya dua mata, loh. 

Mari kita hitung yaaa, 1, 2.”

  •  “ Mama punya lebih banyak biskuit daripada kamu. Lihat, punya 1, 2, 3, dan kamu punya 1, 2.”
  •  “Wah, kamu sudah bisa memanggil ‘Mama’ 3 kali, nih !  ”

2. Bentuk dan hubungan spasial (geometri)

Meliputi mengenal dan menamai bentuk, memahami hubungan fisik antara diri sendiri dan objek lain dan hubungan antar objek.

Contohnya : 

  •  “Kamu duduk di sebelah kanan kakakmu, ya.”
  •  “Kerupuk yang kita miliki saat ini ada yang berbentuk persegi, dan ada juga yang berbentuk bulat.”

cara mengajarkan matematika pada anak usia dini

3. Pengukuran

Ketika kita ingin mengajarkan tentang pengukuran kepada anak balita, tak perlu kok kita selalu menggunakan penggaris atau timbangan. Karena dasar untuk mengajarkan hal ini adalah meliputi ukuran, berat, kuantitas, volume, dan waktu.

Contohnya : 

  •  “Memindahkan kursi itu sulit. Karena kursi ini berat, Nak. ”
  •  “Mari kita hitung berapa banyak langkah yang diperlukan untuk sampai 

ke pintu depan.” 

4. Pola

Ini termasuk mengajarkan untuk mengenali atau melihat hubungan yang membentuk pola dan/atau membuat pengulangan objek, peristiwa, warna, garis, tekstur, dan suara; memahami bahwa segala sesuatunya berubah seiring waktu dan perubahan itu dapat dijelaskan dengan kata-kata matematika. 

Terdengar kompleks ya? Namun sebenarnya tidak serumit itu kok. 

Contohnya:

  • “Lihat Nak, Ayah memiliki garis-garis di kemejanya—putih, biru, putih, biru, putih, biru.” 
  • “Yuk,  kita bertepuk tangan mengikuti irama lagu ini.”
  • “Wah celanamu sudah semakin pendek, sepertinya kamu tambah tinggi , Nak.

5. Mengklasifikasikan 

Keterampilan yang diajarkan adalah mengumpulkan, menyortir, mengklasifikasikan, dan menganalisis informasi (data) untuk membantu memahami apa yang terjadi di lingkungan.

Contohnya : 

  •  “Mari kita letakkan tutup besar di mangkuk besar dan tutup kecil di mangkuk kecil.”
  •  “Mari kita masukkan boneka ke dalam keranjang dan bola di dalam kotak.”

Bagaimana Memulainya ?

Bicarakan tentang matematika dengan anak Anda sebagai hal yang rutin. Misalnya, saat makan atau mandi, ketika jalan-jalan di lingkungan sekitar bisa juga saat belanja. Itu adalah waktu-waktu yang ideal untuk mengajarkan tentang berhitung, menunjukkan bentuk dan ukuran, membicarakan pola atau cara mengklasifikasikan. 

Mengajarkan matematika lewat hal-hal sederhana memperkaya pengalaman belajar sehari-hari untuk bayi dan balita. Anda akan terkejut melihat seberapa banyak yang mereka ketahui dan dapat pelajari. Pengalaman ini juga akan membuat mereka lebih mudah belajar dan memahami matematika yang lebih kompleks seiring perkembangan usianya. 

Baca Juga :

  1.  Tahapan Mengenal Angka dan Berhitung pada Anak Usia Dini
  2.  Usia  6 Tahun Boleh Kok Masuk SD, Asal …
Bagaimana Menurut Anda?
+1
8
+1
0
+1
0
Share with love
Member Premium SOP Member Premium SOP

Gabung Member Premium

Mulai perjalanan memahami emosi diri dan keluarga

Nikmati akses Kelas Video Belajar kapanpun & dimanapun

Gabung Sekarang

Sudah Member Premium? Masuk Di Sini

Contact Us School of Parenting
×

Info Masa Keanggotaan

Perpanjang Paket