Menghadapi Kebiasaan Mengumpat Anak

“Dasar, gobl*k banget! “

Anak-anak yang mengatakan kata-kata kasar atau memaki mungkin akan membuat jantung setiap orang tua seperti “berhenti sekejap”. Ini memang hal yang mengejutkan.

Anak-anak memang tidak dapat diprediksi. Beberapa anak-anak mungkin mengucapkan kata-kata makian atau kasar, dan ini adalah situasi yang sebenarnya “wajar”. Namun, orang tua akan kerap bertanya-tanya dari mana mereka belajar kata-kata tersebut, dan mengapa mereka mengucapkannya ?

Mengapa anak-anak mengumpat?

Anak balita mengatakan kata kasar karena mereka sedang mengeksplorasi bahasa. Mereka mungkin sedang menguji sebuah kata baru, untuk memahami artinya. Terkadang umpatan terjadi secara tidak sengaja saat anak sedang belajar mengucapkan kata-kata. Anak-anak mungkin juga mencoba mengekspresikan perasaan seperti frustasi. Atau mereka mungkin mengucapkan kata itu karena kedengarannya lucu atau untuk mendapat reaksi. Tak hanya itu, anak-anak mungkin juga meniru orang lain ketika mereka mengumpat dan tidak mengerti bahwa kata-kata tersebut tidak dapat diterima.

cara mengatasi anak yang mengumpat

Ketika Anak Mengumpat: Apa yang Harus Dilakukan?

Jika Anda tahu mengapa anak Anda mengumpat, ini dapat membantu Anda memutuskan cara terbaik untuk merespons.

1. Saat Anak Mengumpat untuk Perhatian

Ada anak yang menyadari bahwa orang tua memberikan perhatian ketika mereka mengumat. Ada orang tua yang malah tertawa, atau bahkan merekam dan menganggap yang dilakukan anak lucu, ini tentu akan membuat mereka terpancing untuk mengulangi.

Jika ini yang terjadi, sebaiknya tanggapi dengan mengabaikan sumpah serapah tersebut sepenuhnya. Tetap tenang dan jangan bereaksi. Hindari melakukan kontak mata, tertawa, marah, atau mengatakan apa pun. Sebaliknya, Anda dapat mberikan banyak perhatian dan pujian positif kepada anak Anda ketika ia menggunakan bahasa yang sopan.

2. Saat Anak Mengumpat karena Marah dan Frustasi

Jika anak mengumpat karena marah atau frustrasi, Parents dapat membantu anak menyebutkan emosi yang ia rasakan – misalnya,

“Mama  lihat kamu jengkel, apa apa ya ?”. Penting bagi anak Anda untuk mengetahui bahwa tidak apa-apa untuk merasakan emosi ini, tetapi lebih baik untuk mengungkapkannya dengan kata-kata yang lebih tepat.

Parents dapat mengajari anak Anda cara lain untuk mengelola perasaan yang kuat, seperti menghitung sampai 10, menarik napas dalam-dalam, atau membicarakan apa yang ia rasakan.

Anda juga dapat mendorong anak Anda untuk menggunakan kata-kata lain yang tidak menyinggung. Misalnya, Anda dapat menyarankan kata ‘flip’ atau ‘menggigil’ atau bahkan kata-kata lucu yang Anda dan anak Anda buat bersama.

3. Saat Anak Mengumpat untuk Mencoba Kata Baru

Terkadang anak mencoba mengucapkan kata baru, yang ia dengar dari tv atau orang lain, atau bahkan dari orang tua sendiri. Dalam situasi ini, ada baiknya untuk mengoreksi apa yang ia ucapan, jelaskan bahwa kata tersebut tidak tepat diucapkan pada seseorang, dan artinya tidak baik.

Bagaimana menjelaskan pada anak-anak? 

Untuk menjelaskan tentang mengapa mereka sebaiknya tidak mengucapkan kata-kata umpatan atau kasar, jelaskan sesuai usia anak :

  • Anak usia dibawah 4 tahun

Anak-anak prasekolah di bawah empat tahun terlalu muda untuk memahami mengapa kata-kata umpatan tidak baik untuk diucapkan anak-anak. Cukup dengan mengatakan, “Itu bukan kata yang bagus”, atau “Nak, jangan menggunakan kata itu, ya”.

  • Anak-anak prasekolah

Anak-anak usia ini tidak selalu memahami arti kata makian, tetapi mereka bisa memahami bahwa kata-kata umpatan dapat menyakiti atau menyinggung perasaan orang lain. Jadi Anda bisa mengatakan, “Nak, kita tidak menggunakan kata-kata yang membuat orang kesal”. Anda juga dapat mengatakan bahwa ada beberapa kata yang tidak boleh diucapkan oleh anak-anak, meskipun mereka mendengar orang lain mengucapkannya.

  • Usia sekolah

Anak-anak usia ini mungkin perlu memberikan penjelasan sederhana tentang arti kata-kata umpatan. Jika menurut Anda anak Anda sudah siap untuk ini, Anda bisa mulai dengan bertanya kepada anak apa arti kata tersebut menurut mereka. Kemudian gunakan istilah yang mudah dipahami untuk menjelaskan mengapa itu tidak baik. Misalnya, Anda bisa mengatakan, “Nak, itu kata yang berarti kotoran, dan itu tidak bagus untuk digunakan, karena bisa menyakiti orang lain.” 

  • Usia remaja

Anak-anak usia pra remaja atau remaja, seharusnya sudah paham dengan arti dari kata-kata kasar atau umpatan yang mereka ucapkan, dan mereka tahu kapan kata tersebut digunakan. Jika anak remaja mengumpat, jelaskan pada mereka konsekuensinya, seperti bagaimana anggapan orang lain, dan sebaiknya ajarkan mereka untuk mengontrol diri sendiri jika memang ada satu situasi yang membuat mereka ingin mengucapkan kata-kata kasar.

Apa yang Bisa Dilakukan Orang Tua ?

  • Berikan Contoh Positif 

Anak-anak berusia muda mencontoh dari kita, orang tuanya sebagai role model. Maka kita harus mengingat agar tidak memberikan contoh yang keliru. Saat kita marah, atau bertemu situasi yang buruk, ingat untuk tidak mengumpat.

  • Ingatkan Anak Tentang Orang Lain

Kata-kata yang mungkin bukan masalah besar di rumah Anda bisa menjadi ofensif di tempat lain, seperti sekolah misalnya. Ingatkan anak-anak untuk mengingat kepada siapa mereka berbicara.

  • Jelaskan bahwa Kata-kata bisa menyakitkan. 

Disebut dengan nama seperti “tolol” atau “brengsek” atau kata kasar yang lain bisa sangat menyakitkan. Dan ini sama buruknya dengan memukul seseorang. Jika ia mencontoh dari Youtube atau TV, tanyakan kepada anak yang sudah lebih besar , bagaimana mereka dapat bereaksi secara berbeda, selain mengumpat.

  • Tekankan bahwa bahasa menunjukkan diri kita. 

Bagi sebagian anak terutama yang beranjak remaja menganggap mengumpat adalah hal keren, tetapi kenyataannya kita tahu, bahwa seseorang yang banyak mengumpat berarti tidak dewasa dan tak beretika. Ingatkan anak-anak untuk mengingat hal itu, terutama saat mereka di jejaring sosial atau komunitas online, dll.

  • Batasi paparan.

Perhatikan apa yang ditonton anak di Youtube atau TV. Cari tahu cara menonaktifkan komentar di Youtube, atau untuk anak-anak usia dini, batasi aksesnya dan hanya boleh menonton dengan pendampingan orang tua.

Menghadapi anak yang sering mengumpat memang tak mudah, beberapa orang tua mungkin sudah mencoba cara di atas, namun anak-anak masih mengumpat. Sehingga perlu sikap yang konsisten dari orang tua terhadap anak. Atau, kita belajar lebih detail bersama ahli di kelas online berikut ini. Klik poster berikut untuk pendaftaran.

Baca Juga:

Merespon Sikap Tidak Hormat Anak

Bantu Anak Atasi Emosi

Bagaimana Menurut Anda?
+1
16
+1
2
+1
0
Share with love
Member Premium SOP Member Premium SOP

Gabung Member Premium

Mulai perjalanan memahami emosi diri dan keluarga

Nikmati akses Kelas Video Belajar kapanpun & dimanapun

Gabung Sekarang

Sudah Member Premium? Masuk Di Sini

Contact Us School of Parenting
×

Info Masa Keanggotaan

Perpanjang Paket