Reuni: Sekedar Kumpul Atau Ajang Pamer?

24 Mei 2019

Mendengar kata reuni, tentu mengingatkan kita tentang sebuah acara yang bertujuan untuk mempertemukan teman-teman lama. Misalnya teman-teman SD, SMP, SMA bahkan teman-teman kuliah yang dianggap sebagai teman seperjuangan dalam hidup. Acara reuni ini sering diselenggarakan berdasarkan lamanya waktu perpisahan semasa sekolah dulu. Misalnya reuni yang diadakan setelah kelulusan SMA 10 tahun yang lalu atau ada juga reuni yang diadakan tiap tahun sekaligus sebagai acara halalbihalal misalnya.

Melalui acara reuni, kita semua bisa menjalin persahabatan yang mungkin sempat terputus karena kesibukan masing-masing. Diharapkan, melalui acara ini semua pihak merasa gembira karena telah bertemu dengan teman-teman dan sahabatnya dulu semasa sekolah.

Sayangnya, tidak semua acara reuni membawa kebahagiaan yang sama. Bisa saja ada hal yang membuat seseorang merasa tidak nyaman berada dalam acara reuni tersebut. Biasanya hal ini dipicu karena “kebiasaan” menyombongkan diri atau kebiasaan pamer barang-barang,pekerjaan,karir,dll yang dilakukan oleh teman-temannya di acara tersebut.

Sebagai contoh, seorang teman di acara reuni bisa bertanya pada Anda, “Sekarang kerja di mana?”, “Sudah punya anak berapa?”, “Anaknya sekolah di mana?”, atau “Suaminya kerja di mana?”

Semua pertanyaan ini dianggap pertanyaan wajar yang akan didengar saat acara reuni. Namun ternyata tidak semua orang senang mendengarnya. Ada juga yang merasa minder dengan pertanyaan-pertanyaan tersebut karena merasa tidak sehebat teman-temannya yang lain.

Selain itu, nyatanya sikap pamer seseorang saat reuni juga bisa didorong melalui pertanyaan-pertanyaan tersebut. Misalnya, seseorang mulai pamer memiliki karir yang cemerlang, atau pamer memiliki anak yang pandai dan masuk ke sekolah favorit dan lain sebagainya.

Alhasil, bukannya menjalin persahabatan yang lama terputus, acara reuni justru membuat beberapa orang memiliki musuh baru karena sikap saling pamer tersebut.

Lalu, apa saja sih yang perlu diingat saat menghadiri acara reuni agar tidak menimbulkan permusuhan?

  1. Pastikan Reuni untuk Menjalin Silaturahmi

Sebaiknya tanamkan dalam benak Anda bahwa acara reuni adalah acara untuk menjalin silaturahmi. Artinya, jangan gunakan acara reuni sebagai ajang balas dendam pada teman lama dengan cara pamer jabatan, kekuasaan atau hal lainnya.

Pastikan juga, jangan membahas hal-hal yang terlalu mendalam seperti curhat pada teman lama karena hanya akan menimbulkan sikap saling ingin tahu satu sama lain. Artinya, entah Anda atau teman mulai terdorong untuk membanding-bandingkan kehidupan pribadi satu sama lain.

Gunakan acara reuni sebagai salah satu cara untuk menjalin hubungan pertemanan. Misalnya dengan menanyakan dan menyimpan nomor baru tema-teman, sehingga Anda tetap terhubung dengan mereka setelah acara reuni selesai.

acara reuni untuk pamer

  1. Hindari Sikap Pamer

Penting bagi Anda untuk tidak menunjukkan sikap pamer, baik disengaja ataupun tidak. Misalnya, Anda diminta untuk memberikan pidato oleh panitia karena dianggap sebagai penyumbang terbesar dalam acara reuni. Jika hal ini terjadi pada Anda, usahakan untuk memberikan pidato singkat tanpa melibatkan pernyataan yang menimbulkan rasa iri teman lain.

  1. Usahakan untuk Membaur (Jangan Nge-Geng)

Usahakan untuk selalu membaur selama acara reuni diselenggarakan dan hindari membentuk geng dengan kelompok tertentu. Membentuk geng hanya akan menimbulkan perbedaan kelas sosial antara teman satu dengan lainnya. Tentunya hal ini sangat tidak disukai dan bisa menimbulkan permusuhan.

Jika Anda merasa ingin bertemu kembali secara intens dengan beberapa teman lain, jadwalkan acara lain di luar reuni. Misalnya, Anda bisa mengundang beberapa teman untuk minum kopi bersama, atau sekedar pergi ke suatu teman bersama.

  1. Jangan Pernah CLBK

Beberapa dari Anda mungkin pernah mengalami CLBK (Cinta lama bersemi kembali) saat acara reuni. Nah, sebaiknya hindari CLBK saat reuni karena toh biasanya mantan Anda juga sudah memiliki keluarga sendiri. CLBK hanya akan menimbulkan permusuhan, terutama jika istri atau suami dari mantan adalah teman Anda sendiri. Jangan sampai CLBK ini mengganggu kehidupan pernikahan Anda.

Reuni memang menjadi salah satu acara yang menyenangkan bagi sebagian besar orang karena melalui acara tersebut seseorang bisa menjalin silaturahmi kembali. Sebaiknya jangan gunakan acara reuni sebagai ajang pamer jabatan dan kekuasaan yang bisa menimbulkan permusuhan satu sama lain.

Ingatlah beberapa tips di atas agar reuni yang Anda selenggarakan tidak menimbulkan permusuhan satu sama lain.

Baca juga:

  1. Menghadapi Ibu-Ibu Kompetitif Tak Perlu Ikut Terpancing, Cobalah Cara ini!
  2. Ibu-Ibu Kerap Iri dan Cemburu, Masa Sih? Ini Faktanya!
Bagaimana Menurut Anda?
+1
0
+1
0
+1
0
Share with love
Member Premium SOP Member Premium SOP

Gabung Member Premium

Mulai perjalanan memahami emosi diri dan keluarga

Nikmati akses Kelas Video Belajar kapanpun & dimanapun

Gabung Sekarang

Sudah Member Premium? Masuk Di Sini

Contact Us School of Parenting
×

Info Masa Keanggotaan

Perpanjang Paket