Bagaimana menyelaraskan jadwal “Me time” dengan suami? Sebagai Ibu yang setiap hari bergelut dengan seabrek pekerjaan rumah tangga yang seakan tidak pernah ada habisnya, sesekali kita ingin sekali menyempatkan diri untuk me time, misalnya pergi ngopi bersama teman-teman, tenggelam dalam buku bacaan, atau sekadar mandi tanpa gangguan. Sayangnya, keinginan seperti ini tak jarang mendapatkan tanggapan yang berbeda dari sang suami.
“Bunda bosan ya ngurus rumah?”
“Mama kan udah gak single lagi.”
“Tapi Ayah kan minggu depan ada acara.”
Sikap ayah yang kayak gini kadang-kadang bikin kesel ya, Moms. Nah, agar me time tidak bertabrakan dengan jadwal suami dan tak salah paham dengan maksud me time kita, ada baiknya kita jelaskan dulu beberapa hal berikut ini.
1. Bahwa me time itu untuk kepentingan bersama
Mungkin suami tidak mengerti betapa pentingnya me time bagi seorang ibu rumah tangga seperti Anda. Untuk itu, jelaskan kepadanya bahwa me time untuk untuk kepentingan bersama. Katakan bahwa Anda ingin menjadi istri dan ibu yang baik untuk keluarga Anda. Untuk bisa menjadi istri yang baik, Anda juga membutuhkan me time untuk mengurangi stress menjalani peran baru sebagai ibu rumah tangga. Intinya, sampaikan dengan baik-baik agar suami mengerti.
2. Dengarkan dan penuhi kebutuhan keluarga terlebih dahulu
Ketika me time, bukan berarti Anda lepas tanggung jawab sebagai Ibu dan Istri, misalnya dengan pergi seharian serta mematikan alat komunikasi. Jika hal ini Anda lakukan, wajar saja kalau suami Anda marah. Suami pasti merasa terganggu karena merasa dijauhi. Me time juga jangan digunakan sebagai cara untuk lari dari konflik rumah tangga karena hal tersebut tidak akan pernah menyelesaikan masalah.
Supaya tidak menimbulkan kesalahpahaman dan konflik, pastikan kebutuhan suami dan anak sudah terpenuhi, baru memenuhi kebutuhan Anda sendiri. Jika Anda dan suami sama-sama memenuhi kebutuhan tersebut, pasti tidak akan ada hal-hal yang menimbulkan masalah.
3. Kompromi
Untuk menghindari segala macam kesalahpahaman yang mungkin terjadi, kompromikan dengan suami tentang berapa lama Anda akan menghabiskan waktu untuk me time, bersama siapa saja, dan akan melakukan apa. Meski awalnya suami sudah setuju. Pahamilah bahwa ia mungkin akan kerepotan mengurus anak dan rumah sendirian. Jika Anda bisa pulang lebih cepat, ini jelas akan membuatnya merasa bahwa Anda sangat peduli kepadanya.
4. Sesuaikan dengan Me Time Suami
Jika Anda ingin me time, suami Anda pun berhak mendapatkan me time-nya. Biasanya, pria senang nonton film, main game, ngoprek mobil atau motor, dan olahraga. Jika suami sudah mulai terlihat stress dengan pekerjaannya, bujuk dia untuk meluangkan waktu untuk menyenangkan diri dengan melakukan hal-hal yang disukainya. Akan lebih baik lagi jika me time dilakukan bergantian secara rutin. Hal ini akan mendukung kebahagiaan keluarga.
5. Jangan Lupakan We Time
Meski Anda dan suami punya jadwal me time masing-masing, jangan lupa untuk meluangkan waktu untuk pergi bersama. Meluangkan waktu untuk pergi berdua atau pergi dengan anak-anak juga penting untuk menjaga keharmonisan rumah tangga. Jadi, pastikan setiap bulan Anda dan keluarga punya waktu berkualitas untuk dihabiskan bersama-sama.
Itu dia beberapa hal yang harus Anda diskusikan dengan suami supaya tidak terjadi salah paham terkait me time. Ingat, jangan lupakan we time ya, supaya kekompakan dan kedekatan keluarga bisa terus berjalan dengan baik. Be happy, Parents!
Baca Juga :
Gabung Member Premium
Mulai perjalanan memahami emosi diri dan keluarga
Nikmati akses Kelas Video Belajar kapanpun & dimanapun
Gabung SekarangSudah Member Premium? Masuk Di Sini