Parents, ada berapa kira-kira aplikasi atau website khusus belanja online yang sering anda buka setiap harinya?
Ya, semakin maju teknologi, fasilitas untuk belanja pun semakin dipermudah. Tak perlu repot-repot ke pasar atau mall, tinggal duduk, buka web atau aplikasi di ponsel, lalu setiap orang bisa belanja dengan bebas kapan dan dimana saja.
Karena dinilai lebih efisien dan praktis, kini banyak sekali konsumen yang beralih dari transaksi offline ke online, termasuk untuk belanja. Terutama kaum ibu yang nampaknya sangat menikmati aktivitas belanja online ini. Terlebih, banyak promo menarik yang ditawarkan oleh berbagai market place yang membuat kita lupa diri.
Kemudahan, kenyamanan, dan banyaknya promosi dari berbagai market place memang bisa membuat belanja online menjadi candu. Kecanduan ini tentu akan membawa dampak negatif untuk kita, ya, Parents. Terutama, untuk kesehatan finansial keluarga.
Tak hanya mengancam secara finansial, kecanduan belanja online juga bisa mendorong Anda untuk menggunakan gadget secara berlebihan. Karena ingin mendapatkan produk terbaik dengan harga yang murah, seseorang bisa menghabiskan waktu hingga berjam-jam untuk berselancar di dunia maya. Belum lagi program flash sale atau potongan harga produk yang diadakan dalam jangka waktu tertentu, seringkali menjadi hal yang ditunggu-tunggu para pecinta belanja online.
Tanpa disadari, aktivitas belanja ini bisa memakan banyak waktu. Hingga tak jarang mereka yang mulai kecanduan belanja online melupakan banyak hal. Keseimbangan hubungan dalam keluarga pun jadi kacau.
Mengingat beberapa dampak negatif dari belanja online, Parents sebaiknya mawas diri. Mencegah tentu lebih baik dari mengobati, bukan? Kenali tanda-tanda kecanduan belanja online. Jika Anda menemukan tanda-tanda tersebut dalam diri Anda, segeralah untuk kembali ke jalan yang benar.
Tanda-Tanda Kecanduan Belanja Online
1. Belanja untuk Memperbaiki Emosi
Jika Anda belanja untuk tujuan meredakan stress, marah, atau saat sedang kesepian. Bisa jadi Anda termasuk orang yang kecanduan belanja. Normalnya, orang-orang belanja untuk memenuhi kebutuhan. Akan tetapi, jika Anda memang senang belanja saat sedang berada dalam suasana hari yang buruk, hal tersebut sudah masuk ke dalam tahapan kecanduan belanja.
Karena sudah terbiasa belanja saat stress atau marah, mungkin akan susah untuk keluar dari kebiasaan ini. Oleh karena itu, Anda harus punya cara lain untuk mengatasi suasana hati yang buruk dengan hal-hal yang lebih bermanfaat.
2. Terlalu Lama Mengunjungi Market Place atau Situs Web Belanja
Salah satu kenikmatan teknologi adalah kita bisa browsing sepuasnya untuk mencari benda-benda yang kita inginkan. Tanpa sadar, Anda mungkin telah membuka banyak sekali situs belanja dan menghabiskan waktu berjam-jam setiap harinya. Meski akhirnya tidak jadi membeli atau hanya membeli beberapa keperluan penting, orang yang bisa mengabaikan waktu untuk browsing di situs belanja sudah termasuk kecanduan belanja.
Cobalah untuk mengingat, seberapa sering anda menunda melakukan sesuatu saat sedang asyik belanja online? Jika sudah terlalu sering, waspadalah, ini salah satu tanda kecanduan.
3. Mempunyai Keinginan untuk Terus Belanja
Jika seseorang sudah ketagihan belanja online, ia akan terus mempunyai hasrat untuk belanja. Orang tersebut akan terus membeli barang-barang meski akhirnya tidak digunakan dan sekalipun merasa menyesal setelahnya. Ia terus belanja meski tagihan kartu kredit sudah semakin melilit.
Jika hal itu terjadi, segeralah sadar diri dan kendalikan keinginan berbelanja Anda. Kecanduan belanja sudah masuk gangguan kesehatan mental, ya Parents.
4. Cemas Saat Tidak Membuka Situs Belanja
Pernahkah mengalami kecemasan yang berlebihan ketika tidak bisa membukan situs belanja atau toko online kesayangan? Merasa gelisah menunggu jam flash sale padahal tidak tahu apa yang mau dibeli?
Seperti berbagai jenis kecanduan yang lain, kecemasan ini adalah tanda awal dari kecanduan. Jika mulai merasakan ini, segeralah sadari bahwa anda mulai kecanduan belanja online.
Cara Mengatasi Kecanduan Belanja Online
Tidak ada yang salah dengan aktivitas belanja. Aktivitas tersebut baru akan menjadi masalah ketika dilakukan secara berlebihan. Bagaimanapun, setelah kita berumah tangga, kondisi finansial tidak hanya berkaitan dengan hari ini, tetapi juga ke masa depan. Semakin bertambahnya usia perkawinan, tentu akan semakin banyak kebutuhan keluarga yang harus dipenuhi.
Jika Anda merasa bahwa diri Anda sudah mulai kecanduan belanja online, segera atasi hal tersebut. Karena bukan hanya kondisi ekonomi keluarga saja yang bisa berantakan, tetapi juga keluarga Anda. Berikut adalah cara terbaik mengatasi kecanduan belanja online.
1. Lebih Peka terhadap Kondisi Keuangan Keluarga
Bersikap konsumtif hanya akan membawa Anda kepada sesuatu yang menghancurkan. Terimalah kenyataan bahwa saat ini Anda sedang bermasalah dengan hasrat untuk berbelanja. Kemudian, pekalah terhadap kondisi keuangan keluarga. Lihatlah bagaimana anda dan suami bersusah payah untuk menghasilkan uang. Tentu uang itu akan sangat sia-sia jika hanya digunakan untuk membeli barang-barang yang kurang penting.
2. Musnahkan Kartu Kredit
Bisa jadi keinginan Anda untuk berbelanja “difasilitasi” oleh kepemilikan kartu kredit. Anda mungkin tidak merasa berat membeli sesuatu karena semua proses pembayaran dilakukan melalui kartu kredit. Akan tetapi, hal tersebut berimbas pada tagihan kartu kredit yang membengkak.
Jika Anda tahu dan sadar bahwa kartu kredit adalah pemicu Anda untuk berbelanja, segeralah musnahkan kartu kredit. Ini sangat efektif untuk menekan keinginan belanja Anda.
3. Jangan Terjebak Diskon
Percayalah bahwa diskon hanyalah strategi marketing yang sengaja dilakukan untuk menarik hasrat Anda untuk berbelanja. Jangan mudah tergiur dengan diskon. Manfaatkan diskon untuk membeli barang-barang yang memang Anda butuhkan.
4. Buat Daftar Belanja Kebutuhan
Meski Anda sedang berbelanja online, bukan berarti Anda tidak butuh daftar belanjaan. Daftar ini sangat penting untuk mencegah Anda membeli barang-barang tidak penting. Meski Anda sangat paham betul tentang kebutuhan dan keinginan, sering kali dua hal tersebut terlupakan saat sedang browsing di situs belanja.
5. Mengikuti Konseling
Jika Anda sudah merasa kesulitan untuk mengendalikan hasrat belanja, datang ke terapis atau ahli adalah hal yang terbaik. Tidak ada salahnya menjalani konseling atau terapi. Semua ini dilakukan untuk menyembuhkan Anda dari kebiasaan-kebiasaan yang buruk.
Baca Juga:
Gabung Member Premium
Mulai perjalanan memahami emosi diri dan keluarga
Nikmati akses Kelas Video Belajar kapanpun & dimanapun
Gabung SekarangSudah Member Premium? Masuk Di Sini