Bulan Ramadhan akan segera datang beberapa hari lagi. Bagi umat Islam yang sudah baligh (cukup umur), berpuasa di Bulan Ramadhan adalah wajib. Lalu, bagaimana dengan anak-anak? Apakah sudah harus diajarkan berpuasa?
Sesuatu hal yang baik memang disarankan untuk diajarkan sejak dini, termasuk puasa. Orangtua bisa mulai mengenalkan puasa pada anak sejak usianya masih balita. Puasa bagi anak-anak hukumnya tidak wajib. Dalam hal ini, konteksnya adalah untuk belajar. Jika mereka sudah belajar sejak dini, akan mudah nantinya untuk siap berpuasa. Lalu, kira-kira, kapan anak akan belajar untuk berpuasa?
Nah, sebab setiap anak berbeda, tidak ada ketentuan pasti mengenai kapan usia tepat untuk mengajarkan anak berpuasa. Yang perlu orangtua lakukan adalah mengenalkannya pada nilai-nilai dan kebiasaan-kebiasaan saat ibadah puasa, seperti sahur, berbuka, dan shalat tarawih. Kenalkan dengan cara yang menyenangkan agar anak rindu momen-momen khusus di Bulan Ramadhan ini.
Apa yang Harus Orangtua Pahami Saat Mengajarkan Puasa pada Balita?
Mengajarkan sesuatu pada anak-anak harus bersifat menyenangkan, termasuk saat mengajarkan anak berpuasa. Beberapa konsep berpuasa memang susah dimengerti si kecil, seperti mengapa ia harus menahan lapar atau mengapa ia harus shalat tarawih. Pada tiga tahun pertama kehidupannya, anak-anak masih berada pada fase konkret. Mereka baru bisa memahami sesuatu yang berwujud, bisa dilihat, dipegang, dan juga dirasakan. Oleh karena itu, orangtua harus mengajarkannya dengan cara yang mudah dimengerti supaya anak pun paham dan ikut serta melakukannya.
Bagaimana Cara Mengajak Anak Berpuasa?
Menginjak usia tiga tahun, anak-anak sebenarnya sudah boleh dikenalkan dan diajak puasa. Pada usia ini, anak biasanya senang mengamati apa yang dilakukan orang-orang di sekitarnya. Jika keluarga bersemangat dan bersukacita menyambut puasa, tanpa disuruh pun, anak pun akan ikut-ikutan melakukan puasa, meski ia belum sepenuhnya mengerti. Jadi, jika Anda ingin mengajak anak untuk ikut berpuasa, hal pertama yang harus Anda lakukan adalah menciptakan suasana yang asyik dan menyenangkan. Lalu, apa selanjutnya?
1. Jangan Memaksa
Pada awal-awal bulan puasa, anak-anak mungkin akan sangat bersemangat ikut-ikutan berpuasa. Akan tetapi, beberapa hari kemudian, mereka mungkin sudah tidak tertarik untuk ikut berpuasa. Saat hal ini terjadi, jangan pernah memaksa si kecil. Anda harus ingat bahwa berpuasa bagi si kecil hanya sebagai pelajaran saja, bukan kewajiban. Jika memang mereka tidak ingin melakukannya, hargai keputusannya. Dengan begitu, Anda akan lebih mudah untuk memotivasinya untuk kembali berpuasa di tahun berikutnya.
2. Lakukan Secara Bertahap
Jika orang dewasa harus berpuasa dari terbit subuh hingga magrib, anak-anak tidak harus melakukan hal yang sama. Bagaimanapun, di masa tumbuh kembang anak, mereka harus mendapatkan nutrisi untuk mendukung tumbuh kembangnya. Berpuasa bagi si kecil adalah menunda waktu makan untuk satu sampai dua jam.
Pada tahap awal, Anda bisa mengajarkan anak berpuasa secara bertahap. Misalnya, jika anak biasa sarapan pukul 07.00, Anda bisa menundanya selama beberapa jam, misalnya pukul 09.00. Lakukan ini di tahun pertama anak puasa. Jangan lupa untuk memberikan pengertian tentang ibadah puasa dengan bahasa yang mudah dimengerti.
3. Berikan Pujian
Agar anak lebih semangat untuk melakukan puasa, jangan segan untuk memberikan pujian. Puji usahanya menahan lapar. Sambil memuji, Anda juga bisa memberikan pengertian tentang manfaat puasa. Meskipun anak belum sepenuhnya mengerti, pelajaran yang diberikan terus menerus akan masuk ke dalam alam bawah sadar anak.
4. Jadilah Contoh yang Baik
Dalam mendidik anak, poin paling penting yang harus selalu Anda ingat adalah jangan hanya memberitahu atau menyuruh saja, tetapi berikan contoh. Anak-anak adalah peniru yang andal. Mereka akan mudah meniru perbuatan seseorang daripada mendengarkan omongan orang. Ketika mengajarkan anak untuk puasa, Anda pun harus memberikan contohnya. Begitupun ketika mengajari hal-hal yang lainnya.
5. Lakukanlah hal yang Sama di Ramadhan Berikutnya
Pada tahun-tahun berikutnya, Anda bisa melakukan hal yang sama untuk mengajari anak berpuasa. Bedanya, kini Anda bisa menambah level berpuasanya. Jika pada tahun pertama anak hanya bisa menahan lapar selama 1 jam. Tahun berikutnya tambah menjadi dua jam. Ajarkan juga ibadah-ibadah yang lain seperti mengaji dan salat tarawih. Untuk menjaga agar nutrisinya terpenuhi, sajikan masakan yang sehat dan bergizi saat sahur dan berbuka puasa.
Penting diingat Parents!
- Ajak anak makan sahur untuk membiasakan diri berpuasa di keesokan harinya
- Apabila anak sudah terlihat pucat dan tidak tahan berpuasa, maka jangan terlalu memaksa anak.
- Alihkan perhatian anak dengan melakukan aktivitas lain agar pikirannya tidak hanya fokus pada rasa lapar atau haus.
- Ajak anak ikut menyiapkan menu berbuka untuk memberinya semangat dan motivasi dalam berpuasa.
- Minta anak segera beristirahat dari aktivitasnya apabila ia sudah mulai merasa lelah.
- Lakukan diskusi dengan orangtua lain terkait melatih anak berpuasa, tujuannya untuk bertukar tips dan trik mangajarkan anak berpuasa.
- Tambah wawasan dalam hal parenting terkait melatih anak berpuasa dengan mengikuti berbagai kelas parenting.
Itulah beberapa cara mengenalkan anak berpuasa. Pada tahun pertamanya, anak-anak mungkin tidak langsung mau berpuasa. Ingat, jangan pernah memaksa, biarkan mereka berproses sesuai dengan kemampuannya. Paksaan hanya akan menimbulkan trauma pada diri anak. Selamat berpuasa.
Baca juga:
- Si Kecil Bohong Saat Puasa?
- Iming-Iming Hadiah Apakah Efektif Melatih Anak Puasa?
- Kelas Online: “Memperkenalkan Buah Hati Puasa Ramadhan” bersama Da’watul Islamiyah, M,Pd.I, Psikolog (khusus anggota komunitas School of Parenting)
Gabung Member Premium
Mulai perjalanan memahami emosi diri dan keluarga
Nikmati akses Kelas Video Belajar kapanpun & dimanapun
Gabung SekarangSudah Member Premium? Masuk Di Sini