
Anak-anak memang tidak diwajibkan untuk puasa. Akan tetapi, bukan berarti mereka tidak boleh berpuasa. Bagaimanapun, kelak ketika anak-anak sudah akil baliq, mereka wajib berpuasa. Untuk membiasakan diri menahan lapar dan memperbanyak ibadah saat bulan Ramadhan, mereka harus belajar. Proses belajarnya pun tidak bisa singkat. Harus ditumbuhkan sejak dini. Melatih anak puasa pun bisa dimulai dari balita. Mulai dari puasa beberapa jam, setengah hari, hingga seharian penuh. Proses belajar ini tentu harus dilakukan secara bertahap.
Nah, dalam mengajari berpuasa, sebagian besar orangtua memotivasi anak dengan hadiah. Iming-iming hadiah ini memang menjadi hal yang lumrah dan cukup sukses untuk membujuk anak agar mau berpuasa. Akan tetapi, apakah cara ini efektif? Apa dampak positif dan negatifnya?
Sisi Positif Memberikan Hadiah
Pada dasarnya anak-anak memang sangat senang dengan hadiah. Memberikan iming-iming hadiah bisa sangat efektif dalam menumbuhkan motivasi mereka untuk berpuasa. Ini juga menjadi trik yang bagus untuk masa latihan anak.