Sehatkah Pernikahanku? Apakah Aku Berada Dalam “Toxic Marriage”?

06 Februari 2019

Tak ada pernikahan yang mulus atau bebas dari berbagai masalah. Setiap pasangan mengalami babak tersulit dalam kehidupan rumah tangganya sendiri.

Ada yang berhasil melewatinya, namun tak sedikit juga yang akhirnya terpaksa mengambil jalan lain, seperti perceraian. Adakalanya Anda bertanya, apakah pasangan adalah orang yang tepat mengisi dan menemani kehidupan Anda selama ini? Atau apakah hubungan pernikahan ini harus dipertahankan? Sehatkah pernikahanku saat ini?

Pertanyaan tersebut sebenarnya wajar dipertanyakan. Apalagi saat Anda sedang menghadapi badai dalam rumah tangga. Nah, jika Anda seringkali mengalami kondisi seperti ini, maka bisa jadi Anda mengalami “Toxic Marriage”.

Apa Saja Tanda Anda Mengalami “Toxic Marriage”?

√ Seringkali Menangis

Salah satu tanda Anda mengalami toxic marriage adalah saat Anda sering menangis selama menjalani pernikahan.

Bisa saja Anda menangis saat sedang melakukan berbagai aktivitas, seperti saat pulang kerja, sebelum tidur, atau saat sedang melakukan aktivitas rumah tangga lainnya. Kondisi seperti ini mungkin terjadi karena banyak hal yang sedang Anda pikirkan terkait kehidupan rumah tangga. Sehingga emosi yang selama ini tertahan diluapkan melalui tangisan Anda. Jika kondisi ini terus dialami, kemungkinan Anda mengalami “Toxic Marriage”.

√  Rasa Cemburu Berlebih dan Tidak Ada Kepercayaan

Jika pasangan terus mengirim pesan, menelpon, menanyakan keberadaan Anda, seringkali cemburu, bahkan secara jelas ingin membatasi aktivitas Anda, kemungkinan Anda berada dalam toxic marriage.

Rasa cemburu berlebihan dan rasa tidak percaya dalam suatu hubungan adalah salah satu tanda bahwa pernikahan Anda sedang bermasalah. Apalagi, jika pasangan Anda sering mengancam melakukan hal buruk apabila Anda tidak menuruti keinginannya.

√ Pasangan Sering Menyalahkan Anda

Siapa sih yang suka disalahkan? Seringkali kita tidak ingin terlalu disalahkan atas berbagai hal. Lalu, bagaimana jika pasangan sering menyalahkan Anda, bahkan hampir di semua perbuatan? Mungkin Anda merasa tidak pernah berbuat benar karena selalu disalahkan.

Namun, ketahuilah tidak ada hal yang selalu benar dan tidak ada yang selalu salah dalam pernikahan. Yang ada adalah bagaimana Anda dan pasangan bersama-sama memperbaiki setiap kesalahan tanpa harus saling menyalahkan.

Jadi, jika pasangan seringkali menyalahkan Anda tanpa pernah instropeksi diri, kemungkinan Anda hidup dalam “toxic marriage”.

√ Anda Berbohong Pada Teman dan Keluarga Tentang Kehidupan Rumah Tangga

Memang sudah sewajarnya Anda tidak menceritakan “aib” atau permasalahan rumah tangga pada teman atau pada keluarga. Namun, jika Anda memang sedang mengalami masalah dalam kehidupan rumah tangga hingga membuat depresi dan frustasi, lalu tetap saja mengatakan bahwa pernikahan Anda baik-baik saja, tentu ini menjadi salah satu tanda “toxic marriage”.

Alih-alih terus berbohong dan menyembunyikannya, Anda bisa menceritakan hal yang sebenarnya pada teman atau keluarga yang bisa anda percaya.

Tidak perlu secara detail hingga menjelekan pasangan. Cukup katakan apa yang sedang terjadi di dalam rumah tangga. Cara ini bisa dilakukan agar Anda juga bisa menemukan tempat berbagi dan solusi dalam menyelesaikan masalah yang terjadi.

√ Terputusnya Hubungan Intim dengan Pasangan

Hubungan intim memang diperlukan bagi pasangan yang sudah menikah untuk terus menjalin kedekatan dan bonding dengan pasangan. Namun, bagaimana jika hubungan intim ini mulai terputus? Bahkan pasangan seringkali menolaknya?Tentu saja menjadi pertanyaan besar bagi Anda bukan? Nah, jika kondisi ini terus berlanjut, maka inilah tanda Anda mengalami “toxic marriage”.

√   Menarik Diri dari Kehidupan Sosial

Beberapa orang mungkin sering menarik diri dari kehidupan sosial ketika mengalami masalah dalam rumah tangganya. Kondisi ini dilakukan mungkin karena Anda tidak ingin menambah beban pikiran, karena harus menjawab dan menjelaskan kepada teman atau keluarga tentang kehidupan rumah tangga Anda yang sedang dalam masalah.

Akhirnya, Anda mengalami depresi dan frustasi karena merasa sendirian. Jika hal ini terus berlanjut, kemungkinan Anda sedang mengalami “toxic marriage”.

√ Punya Keinginan Kuat Meninggalkan Pasangan

Tanda lainnya Anda mengalami “toxic marriage” adalah Anda mulai memiliki keinginan untuk meninggalkan pasangan. Hal ini dialami karena Anda sudah merasa tidak nyaman, terlalu lelah,  bahkan mungkin tidak memiliki cinta untuk pasangan lagi. Sehingga meninggalkan pasangan adalah jalan terbaik menurut Anda.

√ Interaksi yang Buruk dengan Pasangan

Jika Anda sering bertengkar, jarang berkomunikasi atau mengalami interaksi yang buruk bersama dengan pasangan, kemungkinan Anda sedang mengalami “toxic marriage”. Kondisi ini akan semakin memburuk jika Anda dan pasangan tidak berusaha memperbaikinya.

√ Anda Tidak Ingat Kapan Terakhir Kali Bahagia dalam Pernikahan

Kebahagiaan dalam pernikahan seharusnya bisa dirasakan oleh tiap pasangan terus menerus. Setidaknya Anda tetap merasa bahagia walaupun sesekali pernah bertengkar. Tapi, jika kebahagiaan tersebut hampir tidak pernah lagi dirasakan atau Anda ingat, mungkin Anda sedang terjebak dalam “toxic marriage” bersama pasangan.

Hidup dalam “Toxic Marriage” memang sangat melelahkan dan menguras energi karena Anda sama sekali tidak bisa menemukan kebahagiaan bersama pasangan. Untuk itu, kenali tanda Anda mengalami “toxic marriage” dan ambil langkah tepat untuk menyelesaikannya.

Jangan pernah merasa layak hidup dalam rasa sakit terus menerus hanya karena malu dengan perkataan orang lain. Ingatlah, kebahagiaan anda ada di tangan anda sendiri.

Baca juga:

  1. Rumah Tangga dalam Masalah? Cara Ini Bisa Membantu Anda!
  2. Jangan Lakukan Hal ini Ketika Bertengkar dengan Pasangan!
Bagaimana Menurut Anda?
+1
4
+1
1
+1
0
Share with love
Member Premium SOP Member Premium SOP

Gabung Member Premium

Mulai perjalanan memahami emosi diri dan keluarga

Nikmati akses Kelas Video Belajar kapanpun & dimanapun

Gabung Sekarang

Sudah Member Premium? Masuk Di Sini

Contact Us School of Parenting
×

Info Masa Keanggotaan

Perpanjang Paket