Banyak dari orang tua yang ingin jadi tempat curhat atau sosok yang dipercaya oleh anak-anaknya, ketika anak menghadapi masalah atau ingin mendiskusikan beberapa hal, orang tua berharap mereka jadi salah satu sosok yang dipercaya anak.
Namun, yang kerap dilupakan adalah, sebelum anak-anak bisa percaya pada orang tua, mereka juga perlu dipercaya oleh orang tua.
Karena anak-anak belajar dari orang tuanya. Penelitian yang diterbitkan di Psychological Science menunjukkan bahwa keterikatan yang aman (secure attachment) adalah dasar terbaik untuk perkembangan yang sehat.
Hubungan yang sehat antara orang tua dan anak sangat penting untuk pertumbuhan fisik, sosial maupun emosional. Koneksi antara anak dan orang tua yang baik, akan membantu anak dalam segala aspek kehidupannya seperti lebih sedikit kecemasan (anxiety), perkembangan di rasa empati, kreativitas yang lebih besar, dan kemampuan yang lebih baik untuk mengatasi masalah dalam kehidupan.Dan semua ini tak akan bisa dicapai tanpa kepercayaan satu sama lain.
Sebelum keterikatan yang aman (secure attachment) dapat terbentuk atau ada, anak harus mempercayai Anda. Begitu seorang anak merasa yakin bahwa kebutuhannya akan dipenuhi oleh pengasuhnya, otaknya siap untuk belajar. Mereka kemudian bebas menjelajahi dunianya. Namun, tanpa kepercayaan dan keterikatan yang aman, pembelajaran terhambat karena fokusnya adalah memenuhi kebutuhan utamanya.
Yang penting untuk diingat, bahwa Anda dapat menumbuhkan kepercayaan dan terhubung dengan anak dari segala usia. Meskipun yang terbaik adalah memulai pada masa bayi, namun tidak pernah ada kata terlambat untuk memulai. Pahami juga bahwa kadang terjadi kesalahan dan kepercayaan menjadi rusak, tetapi tetap mungkin melakukan perbaikan.
Intinya, berapapun usia anak Parents, ada harapan untuk membangun kepercayaan.
Tahapan Mempercayai anak
- Tunjukkan pada anak Anda bahwa Anda memercayainya.
Kepercayaan dalam hubungan berjalan dua arah, dan dengan memahami dan berempati dengan anak Anda, Anda mengajarinya bahwa apa pun yang dia lakukan, Anda akan selalu ada untuknya.
Berikan anak Anda tanggung jawab untuk melihat apakah dia bisa menangani hal-hal yang jadi tanggung jawabnya. Percayakan tugas untuk melipat pakaian, mencuci piring, memberi makan hewan peliharaan, atau membantu Anda memasak.
Namun, jangan selalu mengharapkan kesempurnaan,turunkanlah standar Anda. Dan cobalah untuk tidak bereaksi terlalu keras jika anak berbuat kesalahan, seperti tidak sengaja memecahkan gelas. Membangun keterampilan adalah proses pembelajaran, memberi tanggung jawab berarti Anda memercayainya. Anak mungkin masih akan kerap membuat kesalahan bahkan setelah beberapa kali melakukan tugasnya, tetapi selalu beritahukan bahwa Anda memiliki keyakinan penuh pada kemampuannya dan percaya bahwa ia akan mampu menyelesaikan tugasnya.
Baca juga:
- Secure Attachment : Percaya Pada Anak Bisa Dibangun Sejak Dini
- Mau Anak Percaya Diri? Pahami Triknya!
- Hormati privasi anak
Kepercayaan juga berarti bahwa Anda menghormati hak anak Anda untuk punya privasi (kecuali dalam kasus di mana perlu untuk campur tangan).
Anak Anda mungkin pulang dengan menangis, dan ketika ia bilang belum ingin mengatakan sebabnya, Anda harus menerima alasannya.
Ia mungkin punya masalah dengan seorang teman dan ingin menyelesaikan masalahnya sendiri. Selama Anak tidak mengalami perubahan perilaku atau mengalami tanda-tanda kekerasan, belajarlah untuk menghormati privasinya.
Sebab ini juga adalah bagian dari tahap perkembangan. Seorang anak perlu merasakan perasaan positif meskipun terpisah dari Anda saat ia membentuk jati dirinya sendiri.
- Lewat Permainan atau Cerita
Untuk anak usia balita atau usia sekolah, bermain dengan anak Anda atau membacakan buku cerita untuknya juga membantu mengembangkan ikatan kepercayaan. Buat cerita dengan boneka misalnya tentang ibu beruang yang harus mengajari anaknya pulang sendiri dari sekolah. Atau cerita anak burung yang diajarkan ibunya untuk terbang.
Ini adalah cara yang baik untuk mengajari anak tentang cara Anda menunjukkan kepercayaan padanya dalam situasi sehari-hari. Menjawab pertanyaan apa pun yang ia ajukan saat bermain akan memberinya rasa yakin bahwa Anda memberinya kepercayaan dan Anda bersedia menjawab rasa ingin tahunya. I
Ini bisa juga digunakan orang tua untuk mengajarkan pada anak tentang orang-orang seperti apa yang bisa ia percayai, dan untuk tak langsung percaya pada semua orang yang ia temui untuk menghindarkan kasus seperti pelecehan seksual atau predator anak.
Kemampuan untuk mempercayai diri sendiri dan orang lain adalah akar dari setiap hubungan yang baik, dan Anda dapat mulai membangun rasa percaya anak sedini mungkin dengan bersikap responsif terhadap kebutuhan fisik dan emosionalnya.
Percayalah pada anak Anda. Sungguh, coba saja. Percayalah bahwa ia melakukan yang terbaik yang ia bisa. Bersabarlah.Tak perlu harapan berlebih. Santai saja. Kesalahan adalah cara manusia belajar. Pikirkan hal yang terbaik dan percayakan pada anak Anda.
Gabung Member Premium
Mulai perjalanan memahami emosi diri dan keluarga
Nikmati akses Kelas Video Belajar kapanpun & dimanapun
Gabung SekarangSudah Member Premium? Masuk Di Sini