Perpisahaan pasti membawa kesedihan bagi banyak pihak. Misalnya keluarga, anak-anak, dan khususnya bagi Anda yang menjalani. Tak ada yang tahu kapan perpisahan ini terjadi. Termasuk saat Anda memutuskan untuk berpisah dengan pasangan melalui perceraian.
Mungkin Anda berpikir semua berjalan begitu cepat, hingga akhirnya menghadapi kenyataan harus berteman dengan mantan suami atau istri. Ya, banyak mantan pasangan yang akhirnya memutuskan untuk menjalin pertemanan demi anak, agar anak tetap memperoleh kasih sayang dari kedua orang tuanya.
Namun, sesulit apa sih berteman dengan mantan? Bisakah Anda mengontrol perasaan untuk tidak marah, tidak sedih bahkan tidak cemburu saat mengetahui mantan sudah move on?
Psikolog yang juga sering menjadi bintang tamu dalam berbagai acara TV di Amerika Serikat, Seth Meyers, Psy.D, mengatakan, bahwa pasangan yang sudah bercerai sebenarnya tetap memiliki perasaan cinta. Menurut pengalaman klinisnya selama bertahun-tahun cinta tidak akan benar-benar mati.
Mungkin Anda akan merasakan kemarahan, kesedihan bahkan penolakan kepada mantan. Namun, perasaan itu sebenarnya adalah perasaan yang menyelimuti rasa cinta yang sebenarnya. Meyers menjelaskan bahwa, kemarahan yang dialami sebenarnya karena Anda menyadari bahwa ada bagian dalam diri Anda yang masih mencintai mantan.
Inilah mengapa berteman dengan mantan suami atau istri bisa cukup sulit. Lalu, apakah Anda benar-benar tidak bisa berteman dengan mantan? Tentu saja bisa, tapi ada beberapa hal yang harus dipastikan
-
Apakah Anda Benar-Benar Siap?
Sebelum memutuskan untuk berteman dengan mantan, sebaiknya tanyakan pada diri sendiri “Apakah saya siap?” Jika tujuan Anda berteman dengan mantan hanya agar bisa menjalin hubungan kembali, maka Anda belum benar-benar siap.
Loh, kenapa begitu? Bukankah bagus berusaha untuk kembali lagi? Mungkin saja bagus untuk Anda, tapi belum tentu bagus untuk mantan anda. Mungkin juga mantan justru sedang mempersiapkan lembaran baru bersama orang lain. Jika sudah begini maka tujuan Anda sulit tercapai dan justru akan menyakiti Anda kedua kalinya.
Oleh karena itu, sebaiknya tanyakan pada diri anda beberapa pertanyaan berikut:
- “Bagaimana perasaan saya ketika bertemu dengan mantan?”
- “Apa yang saya rasakan saat melihat mantan memiliki pasangan baru?”
- “Apakah wajah saya akan merah saya melihat mantan membawa kekasih barunya?”
- “Apakah mantan akan baik-baik saja saat melihat saya membawa pasangan baru?”
Jika Anda merasa belum siap menghadapinya, maka Anda memang belum siap berteman dengan mantan.
-
Pastikan Anda Memiliki Cukup Waktu Untuk Menyembuhkan Luka
Setiap perpisahan melalui perceraian pasti meninggalkan bekas luka walaupun sedikit. Oleh karena itu, pastikan Anda memiliki cukup waktu untuk menyembuhkan luka sebelum berteman dengan mantan. Sediakan waktu sekitar beberapa minggu bahkan beberapa bulan untuk diri Anda sendiri. Ini berarti Anda sama sekali tidak menghubungi mantan.
Jika beberapa minggu atau beberapa bulan masih belum cukup untuk menyembuhkan luka, maka jangan terlalu tergesa-gesa. Setiap orang berbeda. Ada yang cepat menyembuhkan luka ada juga yang cukup sulit untuk menyembuhkan luka. Berlibur dengan teman atau keluarga, fokus pada hobi, misalnya olahraga atau memasak bisa membantu Anda menyembuhkan luka.
-
Katakan Pada Mantan Anda Ingin Berteman Dengannya
Jika Anda sudah siap berteman dengan mantan,maka katakan padanya Anda ingin berteman. Anda bisa mengirim pesan singkat atau telepon dengan gaya bicara santai seperti layaknya teman. Mantan perlu tahu apa yang Anda inginkan darinya saat ini.
Hal ini juga bisa sebagai sinyal bahwa Anda memang tidak ingin rujuk kembali layaknya suami istri, namun hanya sebagai teman. Dengan begitu mantan tidak akan berharap lebih kepada Anda.
-
Bersabar
Sabar adalah kunci dari memperbaiki hubungan yang telah buruk. Jika mantan nampak belum siap menjalin pertemanan dengan Anda, maka jangan memaksa dan usahakan untuk bersabar. Jangan bersedih, mungkin mantan butuh waktu lebih untuk mengatur perasaannya kembali terhadap Anda.
-
Mulai Urus Diri Sendiri
Alih-alih bersedih saat mantan tidak membalas pesan Anda, sebaiknya mulai sekarang urus saja diri sendiri. Jangan terlalu memikirkan tentang mantan. Ingat Anda sekarang individu yang mandiri. Terlalu mengurus masalah mantan justru akan membuat hubungan semakin buruk.
Apa Yang Harus Dilakukan Di Depan Mantan?
Ada beberapa hal yang harus Anda lakukan di depan mantan agar rencana pertemanan Anda berjalan dengan baik. Nah, beberapa hal berikut ini mungkin bisa menjadi referensi untuk Anda
√ Buat Rencana Non Romantis
Wilayah pertemanan adalah wilayah non romantis. Alih-alih mengajak mantan bertemu di restoran di malam hari yang terkesan cukup romantis, sebaiknya pertemuan Anda sekarang dilakukan di pagi atau siang hari. Hindari tempat-tempat yang dulu pernah Anda kunjungi berdua sebagai pasangan.
Sebaliknya, carilah tempat bertemu yang cukup ramai dan tidak romantis seperti food court atau taman bermain. Bertemu dengan mantan di tempat yang ramai (tempat publik) akan mencegah terjadinya pertengkaran.
√ Mengobrol Dengan Santai
Usahakan untuk mengobrol dengan santai walaupun sulit. Sebaiknya hindari membicarakan kebiasaan buruk saat bersama dulu. Pilih tema percakapan yang tidak menyinggung satu sama lain, misalnya membicarakan tentang anak, acara yang akan Anda hadiri (konser musik, atau pameran), bahkan berita terkini.
√ Jadikan Co-Parenting Sebagai Tema Utama dalam Percakapan dengan Mantan
Ada mantan istri dan mantan suami namun tidak ada yang namanya mantan anak. Seperti itulah kata-kata bijak yang selalu digunakan bagi kedua orang tua yang bercerai dan memiliki anak. Anak tampaknya selalu menjadi prioritas utama saat perceraian terjadi.
Akhirnya banyak pasangan yang terdorong berteman demi anak. Nah, sebaiknya pola asuh anak menjadi tema utama yang perlu dibicarakan lebih lanjut. Sadarilah bahwa keadaan sudah berubah, sehingga Anda dan pasangan perlu mengenal lebih jauh tentang Co-Parenting ini.
√ Usahakan untuk Ramah tapi Tidak Menggoda
Namanya saja mantan, pasti sama-sama tahu hal yang bisa menarik perhatiannya. Nah, saat Anda memang memutuskan untuk berteman dengan mantan usahakan untuk tidak menggoda baik secara verbal, teks maupun bahasa tubuh. Gunakan pakaian yang memang pantas untuk pergi dengan teman. Jangan lupa untuk bersikap ramah layaknya teman.
Hal Yang Perlu Dihindari :
× Jangan Kembali Ke Kebiasaan Lama
Apa saja sih kebiasaan lama Anda dengan mantan dulu? Selalu kirim sms atau menelpon tiap hari? Nah, saat ini posisi Anda sama sekali berbeda dengan dulu. Maka, hindari terlalu sering mengirim pesan. Hal ini karena akan menciptakan harapan palsu untuk kembali bersama.
× Ketahui Kapan Harus Jaga Jarak
Saat Anda dan mantan terlalu terikat, maka perasaan yang dulu akan muncul lagi. Mungkin bukan Anda, namun pasangan yang mulai merasa jatuh cinta kedua kalinya. Nah, jika Anda bahkan tidak merasakan perasaan apapun pada mantan, maka ini saatnya untuk menjaga jarak. Hal ini bijak dilakukan agar mantan tidak merasa Anda memberi harapan lebih padanya, yang pada akhirnya bisa melukai perasaan mantan.
Berteman dengan mantan memang sulit. Sama sulitnya ketika Anda berpisah dengannya melalui perceraian. Namun tidak selamanya Anda harus bermusuhan dengan mantan. Sebaliknya segeralah berdamai dengan mantan demi anak-anak. Berteman bisa menjadi solusi terbaik bagi Anda dan mantan pasangan.
Baca Juga :
- Persiapan untuk Menikah Lagi
- Bercerai Saat Anak Usia Balita, Benarkah Lebih Mudah?
- Mengenal Pola Asuh Co-Parenting
Gabung Member Premium
Mulai perjalanan memahami emosi diri dan keluarga
Nikmati akses Kelas Video Belajar kapanpun & dimanapun
Gabung SekarangSudah Member Premium? Masuk Di Sini