Ini Dia “Lemak Jahat” di Media Sosial!

26 Mei 2021

Siapa sih yang tidak punya media sosial alias medsos di zaman sekarang? Rasanya hampir semua orang, baik tua maupun muda memilikinya. Medsos memang sudah dianggap sebagai “menu wajib” dalam kehidupan. Cek saja berapa banyak dari kita yang tidak menengok medsos dalam sehari? Mulai dari WA, Instagram, Twitter, Facebook, Youtube dan lainnya.

Memang banyak yang beralasan menggunakan medsos untuk hal-hal bermanfaat, seperti menjalin pertemanan, berbagi informasi penting tentang pekerjaan, bahkan media untuk bisnis. Namun, tahukah Anda bahwa medsos juga bagai makanan yang mengandung “lemak jahat”? Ya, “lemak jahat” yang bisa mengganggu kesehatan jiwa.

Apa Saja Sih “Lemak Jahat” Medsos?

  • Mulai Membandingkan Diri Sendiri dengan Orang Lain

Salah satu “lemak jahat” yang bisa mengganggu kesehatan jiwa jika terlalu sering menggunakan medsos adalah perilaku membandingkan diri sendiri dengan orang lain. Bagaimana tidak, banyak sekali postingan entah status ataupun foto orang lain yang kita anggap lebih baik, lebih keren dan lebih positif dari kehidupan kita. Akhirnya, tak jarang kita merasa sedih, stres dan bertanya-tanya mengapa tidak bisa seperti si A, si B, bahkan si C yang mungkin lebih mesra dengan pasangan, lebih hebat dalam karir , dan sebagainya.

  • Menimbulkan Depresi

Banyak loh yang mengunggah foto atau video hanya untuk mendapatkan banyak like, follower, komentar-komentar bahkan agar lebih terkenal. Sayangnya, tidak setiap saat foto maupun video yang diunggah mendapatkan komentar yang positif. Salah-salah justru mendapat cibiran dan komentar negatif. Ekspektasi yang berbeda dengan kenyataan nilah yang bisa membuat seseorang menjadi depresi.

  • Takut dan Resah Ketinggalan Berita Terkini

Nah, “lemak jahat” lainnya yang ditimbulkan akibat penggunaan medsos berlebih adalah ketakutan tertinggal berita terkini, termasuk gosip terkini. Orang-orang yang merasa takut bahkan resah ini biasanya ditimbulkan karena keresahan tidak diterima di dalam kelompok sosialnya. Sehingga, banyak orang yang memacu diri sendiri untuk selalu menggunakan medsos. Nah, kecemasan atau keresahan yang ditimbulkan ini bahkan bisa mengganggu aktivitas keseharian Anda loh, misalnya aktivitas tidur. Ya, banyak orang yang mengaku kesulitan tidur jika tidak membuka medsos dulu.

  • Sulit Berkonsentrasi

Sulit berkonsentrasi dalam hal belajar maupun pekerjaan juga disebut-sebut bisa timbul akibat penggunaan medsos yang berlebihan. Siapa nih yang tidak selesai-selesai mengerjakan pekerjaan rumah karena terlalu sibuk di medsos? Jika Anda salah satunya, maka Anda sudah terserang dampak dari “lemak jahat” medsos.

  • Suka Berkomentar Negatif dan Bergosip

Bergosip dan menyampaikan komentar negatif bisa timbul akibat penggunaan media sosial secara berlebihan. Mungkin pada awalnya Anda hanya iseng membaca isu tertentu, namun lama kelamaan Anda bisa terbawa suasana. Sembari scroll komentar netizen lain yang juga berbau negatif, akhirnya Anda berpikir “ah mungkin tidak apa-apa berkomentar negatif, toh yang lainnya juga melakukan hal yang sama”.

Inilah lemak jahat yang akhirnya juga Anda konsumsi tanpa sadar. Semakin sering Anda kecanduan dengan medsos, lemak jahat tersebut akan menumpuk semakin banyak. Nah, beberapa komentar negatif yang cukup sering diposting misalnya “sudah jelek, gendut, sok cantik, jijik deh”, “orang kayak gini enaknya musnah aja dari muka bumi, gak pantes hidup dia”.

Menurut Taufan Teguh Akbari, M.Si, Dekan Business Studies LSPR Jakarta, komentar negatif atau komentar jahat memang sengaja ditujukan kepada target untuk merendahkan harga diri. Menurutnya orang suka berkomentar negatif di media sosial karena cara yang paling aman dan nyaman untuk mengutarakan komentar negatif tanpa harus diketahui langsung oleh penerima.

Siapa Sih yang Sering Terserang Dampak dari “Lemak Jahat” Medsos?

Kira-kira siapa yang yang paling sering terkena dampak dari lemak jahat medsos? Nah, tahukah Anda sebuah penelitian yang dilakukan oleh Paw Research Center di Washington DC terhadap 1.800 orang, menemukan fakta bahwa perempuan lebih banyak mengalami stres dibandingkan laki-laki. Hal ini karena perempuan lebih banyak menggunakan perasaan dalam menghadapi situasi tertentu atau istilahnya baper.

Tak hanya itu, dilansir dari tabloid Nova, penelitian pada tahun 2014 yang dilakukan di Austria bahkan menyebutkan bahwa suasana hati para responden lebih rendah setelah mereka bermain Facebook selama 20 menit.

Nah, untuk mengurangi dampak dari lemak jahat medsos demi kesehatan jiwa, maka kita perlu nih yang namanya diet media sosial. Banyak yang bilang diet bukan berarti sama sekali tidak makan. Diet bisa diartikan mengurangi makan dan bijak dalam memilih makanan sehat. Memilih tidak makan saat diet justru akan memperparah kesehatan. Hal ini juga berlaku bagi penggunaan media sosial.

Lalu diet seperti apa sih yang bisa dilakukan bagi generasi milenial sekarang ini? Diet media sosial untuk generasi milenial dianggap cukup sulit. Hal ini karena generasi milenial memang tumbuh dari lingkungan serba digital. Namun, jangan khawatir, langkah berikut bisa Anda gunakan untuk mengurangi lemak jahat akibat penggunaan medsos berlebihan.

Trik Diet Medsos:

Matikan Ponsel

Mematikan ponsel bisa Anda gunakan sebagai salah satu cara untuk diet medsos. Mungkin terdengar sedikit ekstrim bagi Anda yang sangat bergantung pada ponsel. Tapi tenang, Anda bisa mematikannya hanya untuk sementara waktu kok. Dengan mematikan ponsel, kita bisa sejenak berkonsentrasi untuk hal-hal tertentu. Misalnya mengerjakan pekerjaan kantor, melakukan hobi Anda, hingga quality time bersama dengan keluarga tercinta.

Sebaiknya, tentukan batas waktu kapan Anda harus mematikan ponsel dan kapan harus mulai mengaktifkannya untuk membuka media sosial serta kapan waktu yang tepat untuk menyelesaikan pekerjaan rumah. Penentuan waktu ini memang seharusnya dilakukan sendiri karena hanya Anda yang tahu keadaan diri Anda sendiri.

Mengatasi Rasa tertekan media sosial

Pilih Hari Tanpa Medsos

Cara lain yang bisa ditempuh adalah dengan memilih hari tanpa medsos. Seperti yang telah disebutkan bahwa generasi milenial memang sangat sulit untuk tidak hidup tanpa medsos. Itulah mengapa Anda perlu memilih hari-hari tertentu untuk tidak menggunakan medsos. Misalnya Anda memilih 2 hari dalam seminggu di hari libur, yaitu Sabtu dan Minggu.

Gunakan 2 hari ini untuk melakukan aktivitas bersama dengan suami dan anak. Jika Anda memang belum bisa mematikan ponsel karena alasan tertentu, cobalah untuk mematikan paket internet. Cara ini cukup ampuh untuk menjauhkan Anda sejenak dari dunia maya dan medsos. Setelah Anda mampu melalui 2 hari tanpa medsos, durasinya bisa ditambah menjadi 3 hari, 5 hari, seminggu, 2 minggu bahkan sebulan.

Menyaring Pertemanan

Alih-alih menghapus medsos yang justru akan membuat Anda semakin stres dan depresi, sebaiknya lakukan penyaringan terhadap pertemanan di medsos. Pilihlah teman dan akun-akun tertentu yang memang membawa dampak positif dalam kehidupan Anda. Setidaknya jauhi akun yang memicu kebencian atau membanding-bandingkan kehidupan Anda.

Kenali Tujuan Anda

Banyakan orang yang tidak mempedulikan tujuannya bermedia sosial. Padahal tujuan menggunakan media sosial memang cukup penting. Hal ini menghindarkan kita dari penggunaan media sosial yang tidak bermanfaat. Misalnya menggunakan media sosial hanya untuk stalker akun-akun yang memberi dampak negatif bagi kehidupan.

Untuk itu, mulailah kenali diri Anda sendiri. Sebaiknya hanya gunakan medsos untuk kepentingan yang membawa dampak positif bagi kehidupan Anda. Misalnya menggunakan media sosial untuk berbagi informasi tentang parenting atau menggunakan media sosial sebagai media berjualan.

Cari Kegiatan Lain

Sebelum Anda memutuskan untuk diet media sosial, ada baiknya Anda mencari kegiatan penggantinya. Alihkan fokus Anda dari media sosial dengan melakukan aktivitas lain yang menjadi kesenangan Anda. Misalnya melakukan olahraga, memasak atau membaca buku-buku yang tentunya juga bisa menambah wawasan dan informasi dalam hal tertentu.

 

Penggunaan media sosial memang bagaikan menu makanan wajib yang selalu dikonsumsi setiap orang. Namun, Anda juga perlu memahami bahwa ada lemak jahat yang mengintai dari kelebihan penggunaan media sosial ini. Untuk itu lakukanlah diet media sosial agar kesehatan jiwa Anda tetap terjaga.

Baca Juga:

  1. Sindrom Popularitas Instan Dan Aksi Unjuk Kebodohan
  2. Bikin Akun Media Sosial untuk Anak, Perlukah?
  3. Ingin Membuatkan Akun Media Sosial untuk Anak? Pertimbangkan Tiga Hal Ini
Bagaimana Menurut Anda?
+1
2
+1
0
+1
0
Share with love
Member Premium SOP Member Premium SOP

Gabung Member Premium

Mulai perjalanan memahami emosi diri dan keluarga

Nikmati akses Kelas Video Belajar kapanpun & dimanapun

Gabung Sekarang

Sudah Member Premium? Masuk Di Sini

Contact Us School of Parenting
×

Info Masa Keanggotaan

Perpanjang Paket