
Berita kekerasan seksual yang marak diangkat media, banyak orang semakin menyadari ada yang diperlukan lebih dari pendidikan seksual di bangku sekolah.
Pencegahan kekerasan seksual kerap kali menitik beratkan kepada korban. Apa yang harus seharusnya dilakukan korban, bagaimana korban harusnya berpakaian, bagaimana korban harusnya bisa ini atau itu, dan hal-hal lain yang berfokus pada korban. Hal ini memicu diskusi yang lebih serius, bagaimana jika alih-alih hanya fokus pencegahan dari sisi korban, masyarakat juga sebaiknya mulai berfokus untuk mengedukasi dari sisi laki-laki, yang menurut statistik adalah pelaku mayoritas.
Educate your son.
Didiklah anak-anak lelakimu. Kalimat ini muncul dan menjadi isu besar setelah kasus kekerasan seks muncul ke permukaan secara masif. Banyak pro dan kontra terkait isu ini. Tahun 2017 sebuah artikel di New York Times pernah menulis wawancara dengan ibu pelaku kekerasan seksual di kampus, ia menyatakan “Kami tidak benar-benar perlu mengajari putra kami untuk tidak memperkosa,” kata ibu salah seorang terdakwa.