Sudah tanggal muda nih! Kira-kira berapa jumlah pendapatan yang Anda peroleh bulan ini? Adakah bonus tambahan? Sudahkah berbelanja keperluan rumah tangga? Masih adakah uang yang tersisa untuk biaya tak terduga bulan ini? Atau justru semua sudah habis digunakan untuk membayar cicilan rumah tangga lainnya? Alias pendapatan bulanan hanya mampir saja di tabungan.
Wah pasti pusing ya bagi para Ibu yang ditugasi untuk mengelola keuangan keluarga? Bagaimana tidak, Anda harus berkutat dengan semua hal yang berhubungan dengan pembayaran bulanan. Seperti pembayaran listrik, air, telepon, internet dll. Tak jarang kebutuhan lainnya yang tidak terlalu penting, justru ikut menguras isi kantong Anda.
Acapkali karena baru saja menerima pendapatan dari hasil kerja keras selama sebulan, Anda lantas sedikit boros dalam membelanjakannya. Misalnya pergi ke cafe untuk ngopi, makan siang bersama dengan teman-teman kantor, atau memilih untuk makan di luar bersama dengan keluarga daripada memasak sendiri di rumah. Nah berikut ini drama keuangan di tanggal muda yang bisa menguras isi kantong Anda
Lebih Besar Pasak daripada Tiang
Lebih besar pasak daripada tiang, mungkin peribahasa ini yang cocok disematkan bagi Anda yang sering menghabiskan uang melebihi jumlah pendapatan Anda. Kebiasaan ini akan memberikan efek negatif bagi keuangan Anda.
Misalnya saat membelanjakan lebih dari yang didapat per bulan, Anda cenderung akan mengandalkan kartu kredit untuk menutup sisanya. Nah, kredit ini akan datang dengan bunga dan menjebak Anda dalam hutang. Semakin banyak Anda membelanjakan barang melebihi pendapatan, maka akan semakin besar hutang yang harus Anda bayar.
Tergoda Diskon
Siapa sih yang tidak suka dengan diskon. Kebanyakan dari kita selalu saja mencari diskon saat belanja. Dari barang-barang kebutuhan rumah tangga hingga kebutuhan pribadi seperti baju, tas atau sepatu. Tapi jangan sampai Anda tergoda diskon hingga membuat keuangan keluarga justru tekor ya.
Misalnya saat Anda melihat harga tas incaran Anda bulan lalu, harganya berubah, 50% lebih murah. Anda langsung saja membelinya, padahal Anda tahu benar bahwa saat ini sedang tidak membutuhkan tas tersebut. Tak hanya itu, tergoda diskon juga berlaku bagi Anda yang ingin membeli kebutuhan rumah tangga seperti peralatan untuk kebersihan.
Misalnya, Anda melihat sabun pembersih kerak dengan harga normal untuk pembelian 1 botol, sedangkan untuk pembelian 2 botol akan mendapat gratis 1 botol lagi. Saat inilah Anda harus benar-benar cermat. Pikirkan kembali manfaatnya untuk kebutuhan rumah tangga. Apakah pembersih kerak akan selalu digunakan setiap hari? Atau hanya saat-saat tertentu saja?
Jika memang hanya digunakan saat tertentu, maka manfaat dari pembersih kerak ini belum terlalu penting. Alih-alih membeli 2 botol untuk dengan harga yang lebih tinggi, maka sebaiknya belilah 1 botol dengan harga yang normal. Dengan begitu Anda bisa menghemat pengeluaran untuk keperluan lain yang lebih penting.
Mengikuti Tren
Mengikuti tren memang cukup penting, khususnya bagi Anda yang bekerja yang memerlukan penampilan rapi & stylish. Gaya berbusana juga bisa digunakan untuk menunjang karir.
Alih-alih membeli banyak pakaian dalam satu waktu, pilih satu atau dua jenis saja pakaian yang memang cukup penting dan bisa dipadu-padankan. Dengan begitu uang yang Anda gunakan untuk membeli pakaian tidak akan sia-sia karena pakaian tersebut bisa digunakan dalam berbagai acara atau event.
Belanja Tanpa Perencanaan
Berbelanja tanpa perencanaan biasanya akan membuat Anda lapar mata dan membeli segala sesuatu yang sebenarnya tidak penting. Anda pun akan menghabiskan pendapatan untuk hal-hal yang tidak penting.
Misalnya, saat Anda ingin membeli diapers untuk si kecil, kemudian Anda melihat ada baju lucu. Nah tanpa berpikir panjang Anda pun membelinya untuk si kecil. Padahal si kecil sudah memiliki banyak baju dengan motif atau style serupa di rumah.
Membeli Barang untuk Jaga-Jaga
Pernahkah Anda melakukan hal ini? Ya, membeli barang untuk jaga-jaga, alias membeli barang yang sebenarnya belum terlalu dibutuhkan saat ini. Misal, membeli pakaian pesta, dan berpikir akan Anda gunakan di acara yang sesuai. Kebiasaan inilah yang beresiko untuk keuangan Anda. Beberapa dari Anda mungkin justru akan lupa pernah membeli pakaian tersebut.
Nah, untuk mengatasi drama keuangan di tanggal muda, tips berikut ini bisa Anda praktekkan dalam mengatur keuangan rumah tangga
√ Buat Rencana Belanja
Rencana belanja memang cukup penting bagi Anda untuk mengatur pendapatan dan pengeluaran. Catatlah berapa jumlah pemasukkan Anda dan jumlah kebutuhan dalam satu bulan. Kemudian bandingkan antara jumlah pendapatan dan pengeluaran. Jika pengeluaran lebih besar, maka pangkas beberapa kebutuhan Anda. Gunakan skala prioritas untuk memangkas pengeluaran Anda. Belanjakan dulu kebutuhan yang paling penting.
√ Gunakan Dua Rekening Bank
Untuk menyiasati mengatur keuangan rumah tangga, gunakan dua rekening bank. Rekening pertama khusus digunakan sebagai pembayaran kebutuhan rumah tangga seperti biaya listrik, air, gas, asuransi, cicilan rumah dll. Sedangkan rekening kedua khusus Anda gunakan untuk menabung. Khusus untuk rekening kedua, sebaiknya pilih bank yang menerapkan biaya administrasi rendah dan jaringan ATM terbatas. Hal ini agar Anda tidak tergoda untuk mengambil uang yang sudah ditabung untuk belanja.
√ Prioritaskan Hutang dan Cicilan
Sebaiknya segera lakukan pembayaran untuk hutang dan cicilan rumah tangga segera setelah Anda menerima gaji bulanan. Hal ini dilakukan agar Anda hutang dan cicilan dapat dilunasi tepat waktu. Selain itu dengan memprioritaskan hal tersebut, Anda akan lebih mudah dalam mengatur kebutuhan dalam satu bulan.
√ Kendalikan Diri Dan Berkomitmen
Jangan lupa untuk berkomitmen dan mengendalikan diri dalam melakukan pengeluaran tiap bulannya. Pengendalian diri memang diperlukan agar pendapatan yang sudah diterima di awal bulan tidak cepat habis untuk kebutuhan yang tidak penting.
Mengatur keuangan rumah tangga memang tidak mudah. Setiap saat kebutuhan rumah tangga selalu saja bertambah. Untuk itu, perlu adanya rencana belanja, agar Anda tidak mudah lapar mata dalam berbelanja. Pengelolaan keuangan rumah tangga sebaiknya menjadi peran kedua pasangan, yaitu suami dan juga istri.
Artikel Terkait:
Rekomendasi Kelas Online Bersama Ahli : Harryka Joddy P., S.Psi., CFP
Keluarga Sehat Finansial saat Pandemi
Gabung Member Premium
Mulai perjalanan memahami emosi diri dan keluarga
Nikmati akses Kelas Video Belajar kapanpun & dimanapun
Gabung SekarangSudah Member Premium? Masuk Di Sini