Menyakiti Diri Sendiri, Benarkah Cara Berekspresi?

15 Januari 2020

Mungkin selama ini kita pernah mendengar ada remaja atau bahkan orang dewasa yang berusaha menyakiti diri mereka sendiri, seperti menyilet tangan, memukul dinding atau menjambak-jambak rambut sendiri. Bagi kita hal tersebut terkesan aneh dan mengerikan. Kita mungkin tak pernah terbayang akan melakukan hal serupa, apalagi melihat anak-anak melakukan tindakan yang cenderung mengancam nyawa sendiri. 

“Apa yang sebenarnya terjadi? Kenapa harus menyakiti diri sendiri?”

Perilaku menyakiti diri sendiri, biasa disebut dengan self-harm. self-harm, merupakan perilaku yang “tidak” bertujuan untuk bunuh diri. Perilaku ini muncul sebagai cara untuk mengatasi emosi yang tak tertahankan, (meskipun bukanlah satu-satunya cara). 

Bagi sebagian orang, nyeri fisik yang  menyakitkan memberikan efek pelarian dari tekanan emosional. Namun, bagi sebagian lainnya, menganggap bahwa rasa sakit akibat self-harm merupakan bentuk dari tingkat percaya diri yang rendah atau sebagai cara untuk menghukum diri sendiri. Bahkan, perilaku self-harm juga bisa mengarah ke percobaan bunuh diri.  

Kapan self-harm Bisa Muncul?

self-harm  bisa muncul saat seseorang sedang marah, tekanan depresi, merasa ketakutan, merasa tidak percaya diri, atau khawatir. Semua perasaan tersebut bisa muncul karena banyak hal, misalnya :

  • Stres dan tekanan karena ujian.
  • Hubungan dengan pasangan hingga menuju putus hubungan.
  • Trauma karena suatu masalah, misalnya dengan keluarga.
  • Keinginan keluar dari masalah tertentu.
  • Perasaan ditolak, tidak berdaya, kecemasan, tidak berhasil mencapai sesuatu.
  • Kesulitan untuk berkomunikasi atau mengekspresikan emosi.
  • Mendapatkan perilaku bullying.
  • Menjadi korban pelecehan seksual atau kekerasan psikis.

Benarkah self-harm, Merupakan Cara Seseorang Mencari Perhatian? 

Banyak yang masih beranggapan bahwa self-harm merupakan upaya seseorang mencari perhatian. Padahal, seseorang yang melakukan self-harm, biasanya melakukannya dengan sembunyi-sembunyi.

Siapa Saja yang Bisa Melakukan self-harm?

Bukan hanya perempuan yang bisa melakukan self-harm, kenyataannya self-harm juga bisa dilakukan oleh laki-laki. Bukan hanya orang dewasa, remaja pun juga bisa melakukan self-harm. 

Apa yang Perlu Dilakukan Parents?

Ada beberapa hal yang perlu dilakukan Parents, saat melihat anak sedang menghadapi masalah atau kesedihan:

  • Memperhatikan tanda-tanda perilaku tertentu seperti mengurung diri di kamar, perubahan kebiasaan makan hingga peningkatan atau penurunan berat badan, depresi, mulai mengkonsumsi minuman keras atau obat-obatan terlarang, selalu menggunakan pakaian panjang untuk menutupi luka akibat self-harm.
  • Perhatikan tanda-tanda kekerasan pada tubuh anak. Misalnya goresan-goresan pada kulit, tambalan luka, memar pada bagian tubuh, luka bakar, dsb.
  • Dukung anak untuk berbicara dan dengarkan semua cerita anak tanpa menghakimi.
  • Minta bantuan pada ahli untuk membantu anak melewati situasi ini.

Cara lain Menyalurkan Emosi Tanpa melakukan self-harm 

Alih-alih melakukan self-harm, ajak anak atau orang disekitar Anda untuk menyalurkan dan meluapkan emosinya melalui beberapa hal positif berikut

    • Menggenggam es sampai meleleh
    • Menggambar di tangan
    • Mandi air dingin
    • Olahraga
    • Mendengarkan atau bermain musik
    • Berteriak 
    • Menulis perasaan yang sedang dirasakan, lalu mencoret-coret tulisan tersebut

Apa yang harus dilakukan saat kita cenderung melukai diri sendiri (self-harm)?

  1. Berbicara dengan seseorang yang kita percaya, atau minta bantuan pada ahli.
  2. Kadang akan lebih mudah berbicara pada orang lain saat kita berdua sedang melakukan kegiatan bersama, misalnya sedang makan siang, memasak, atau berkendara. Akan lebih mudah bagi kita untuk membuat list apa saja hal yang ingin kita ceritakan pada orang lain.
  3. Pikirkan tentang hal apa yang kita inginkan kedepannya dan bantuan apa yang kita ingin peroleh.
  4. Mintalah bantuan pada ahli, misalnya psikolog, atau konselor sekolah.

Self-harm, bisa terjadi kapan saja, di mana saja dan pada siapa saja termasuk anak-anak. Sebaiknya, pahami lebih jauh tentang self-harm, dan jangan menunggu untuk melakukan pertolongan yang dibutuhkan.

Baca Juga:

  1. Anak Remaja Memberontak, Wajar?
  2. Hadapi Pengaruh Buruk dari Teman Remaja, Semudah Ini!
Bagaimana Menurut Anda?
+1
0
+1
1
+1
0
Share with love
Member Premium SOP Member Premium SOP

Gabung Member Premium

Mulai perjalanan memahami emosi diri dan keluarga

Nikmati akses Kelas Video Belajar kapanpun & dimanapun

Gabung Sekarang

Sudah Member Premium? Masuk Di Sini

Contact Us School of Parenting
×

Info Masa Keanggotaan

Perpanjang Paket