Suami Enggan Bekerja. Bagaimana?

17 April 2022

“Suami saya nggak mau kerja. Padahal kebutuhan makin banyak dan saya lelah kalau harus banting tulang sendirian sementara dia bermalas-malasan.”

Apakah hal tersebut juga menimpa keluarga Anda?

Jika iya, sebelum Anda berspekulasi dan mencetuskan masalah yang lebih besar lagi, ada baiknya cari tahu terlebih dahulu apa yang melatarbelakangi sikap suami yang enggan berkerja. Bukan untuk mengomelinya, tetapi untuk bisa menyelesaikannya sampai ke akar masalah.

Di balik keengganan suami dalam mendapatkan pekerjaan, ada hal lain yang penting tengah dipertaruhkan. Yaitu keadaan emosinya dan seberapa kuat pernikahan Anda mampu dipertahankan. Dan inti dari masalah itu adalah seberapa baik Anda berkomunikasi antara satu sama lain. Jadi, meski mungkin terasa tidak nyaman–pasti– luangkan waktu untuk duduk bersama dan berbicara.

Hal-hal yang perlu Anda cari tahu dari suami 

Ketika suami enggan bekerja atau mencari nafkah untuk keluarga, sebelumnya ada hal-hal yang perlu Anda temukan jawabannya, seperti berikut:

  • Apakah sesuatu terjadi pada pekerjaan terakhirnya dan menghancurkan harga diri serta kepercayaan dirinya?
  • Apakah dia menghadapi depresi klinis?
  • Apakah ada sesuatu yang membuatnya tidak mau menafkahi keluarganya?
  • Apakah dia sebenarnya hanya malas, egois, dan narsis?
  • Bagaimana suami Anda melihat perannya dalam keluarga?
  • Bagaimana Anda melihat peran Anda sebagai seorang istri?
  • Apa harapan Anda satu sama lain?
  • Apakah itu harapan yang sama dengan yang Anda miliki saat pertama kali menikah?

Jika suami Anda tetap tidak mau bekerja bahkan menolak untuk membantu melakukan pekerjaan  rumah setelah Anda mencoba mengkomunikasikannya, maka sudah waktunya untuk beranjak ke cara lain yang lebih tegas. Ini adalah titik di mana Anda perlu menerapkan sikap yang lebih rasional untuk memotivasinya.

Anda mungkin perlu menciptakan krisis dengan memberikan ultimatum. Katakan sesuatu seperti, “Jika kamu mengalami masalah, mari kita konsultasi ke psikolog bersama.” atau

“Kamu harus mencari tempat lain untuk hidup sampai kamu siap untuk membantu menyelesaikan masalah ini.”

suami enggan bekerja

Dia masih tidak mau berupaya mendapatkan pekerjaan? 

Anda mungkin perlu mempertimbangkan untuk berpisah untuk sementara waktu.

Bukan karena sudah tidak cinta atau tidak mau menerimanya, tapi biarkan suami mencari tahu bagaimana rasanya memasak, mencuci pakaian, atau mengurus kebutuhannya sendiri.

Hal ini disebut pemisahan terapeutik, yaitu pemisahan formal dengan pedoman dan batasan yang jelas dan spesifik. Perceraian bukanlah tujuannya. Intinya adalah untuk memberikan suami Anda kenyataan sehingga memotivasinya dalam mencari pekerjaan.

Jika perpisahan terapeutik itu memang perlu, akan lebih baik jika suami Anda yang pindah. Dengan begitu masalah itu tidak akan mengganggu rutinitas Anda atau mengganggu masa tumbuh kembang anak-anak.

Namun jika dia tidak mau, mungkin harus Anda yang mengalah untuk pindah bersama anak-anak. Dalam hal ini, pastikan Anda memiliki sistem pendukung dan tempat tinggal. Buatlah rencana dan pengaturan lebih awal daripada secara reaktif pergi dengan tergesa-gesa.

Satu hal yang juga perlu diingat untuk tetap beri tahu pasangan Anda bagaimana Anda dapat dihubungi serta jelaskan bahwa Anda akan memulai kembali negosiasi segera setelah dia bersedia bekerja sama. Pemisahan sementara ini mungkin diperlukan bagi suami untuk menyadari betapa seriusnya masalah ini.

Baca Juga :

  1. Ribut Bicara Soal Uang dengan Pasangan? Coba Cara Ini Yuk Biar Damai!
  2. Merasa Tidak Didengar Pasangan? Ini Alasannya!

Yang bisa dijadikan bekal oleh istri ketika suami enggan bekerja

 

  • Menjadi mandiri itu penting

 

Jika dia tidak mau menafkahi keluarga dengan baik, Anda adalah satu-satunya orang yang bisa diandalkan. Jika dia tidak tertarik pada pendidikan, mungkin ada baiknya Anda mulai mengikuti berbagai pelatihan atau bisnis kecil-kecilan. Hal itu bisa menunjang penambahan penghasilan. Mungkin terdengar tidak ideal. Ya, itu akan melelahkan karena harus melakukannya sembari mengurus anak dan rumah. Tapi uang tidak bisa dicapai dengan berdiam diri. Jika dia tidak mau, maka istri harus secara mandiri melakukannya.

 

  • Mengelola keuangan dengan baik

 

Jika Anda tidak memungkinkan untuk bekerja karena memiliki bayi yang tidak bisa ditinggal atau ada alasan-alasan lain yang menjadi kendala, maka Anda harus mengelola keuangan dengan baik dan terperinci supaya pengeluaran menjadi lebih hemat. Buatlah sebuah proyek untuk mencari tahu bagaimana cara menekan pengeluaran namun tetap tidak mengganggu keberlangsungan hidup keluarga. Anda bisa mempelajarinya dengan membaca artikel-artikel terkait secara gratis di internet.

 

  • Temukan support system dari lingkungan sekitar

 

Terkadang, apa yang diperlukan seorang pria untuk bisa termotivasi mendapatkan pekerjaan adalah dengan dikelilingi oleh orang-orang yang bertanggung jawab yang dapat menunjukkan kepadanya, “inilah artinya menjadi seorang suami.” Jika memungkinkan, mintalah keluarganya untuk memberikan motivasi.

Kelilingi diri Anda dengan orang-orang yang dapat membantu. Jika Anda memperluas lingkaran sosial, maka Anda bisa mendapatkan pandangan-pandangan lain yang bisa jadi solusi untuk masalah ini. Lingkungan yang baik juga mampu meredakan kekecewaan Anda sebagai seorang istri. Bergabung dengan komunitas seperti School of Parenting yang tidak menghakimi dan bisa membantu Anda mengembangkan diri bisa jadi salah satu solusi.

 

  • Kesehatan mental diri Anda adalah Prioritas

 

Ini jelas adalah situasi yang membuat mental istri tertekan. Jika ini yang Anda hadapi, prioritaskan kesehatan mental Anda. Menjauhlah sebisa mungkin dari orang atau situasi yang toxic. Jangan lupa untuk menyayangi diri Anda dan hindari mempersalahkan diri sendiri. Jika membutuhkan bantuan profesional seperti konsultasi atau terapi, Tanya Ahli tersedia untuk membantu Anda.

Memiliki pasangan yang enggan bekerja adalah sesuatu yang tidak pernah kita inginkan di kehidupan rumah tangga kita. Banyak orang jarang mengantisipasi bahwa ini akan menjadi masalah dalam pernikahan. Padahal seperti yang kita tahu pernikahan tidak hanya berisikan suka tapi juga berisikan struggle dan duka.

Demikian halnya dengan Anda dan pasangan. Masalah pasti akan terjadi. Namun demikian, pastikan untuk tidak mentolerir dan membiarkan sikap buruk untuk terus berlanjut karena itu bisa berubah menjadi masalah yang lebih besar.

Dan nasihat terbaik yang sering diberikan untuk pasangan yang hendak menikah adalah pikirkan matang-matang dengan siapa Anda akan menikah. Apakah Anda akan berbagi visi misi yang sama? Atau hanya berlandaskan perasaan dan tetap lanjut ke jenjang pernikahan meski tahu pasangan Anda mempunyai ciri-ciri sikap malas bekerja?

Bagaimana Menurut Anda?
+1
5
+1
0
+1
0
Share with love
Member Premium SOP Member Premium SOP

Gabung Member Premium

Mulai perjalanan memahami emosi diri dan keluarga

Nikmati akses Kelas Video Belajar kapanpun & dimanapun

Gabung Sekarang

Sudah Member Premium? Masuk Di Sini

Contact Us School of Parenting
×

Info Masa Keanggotaan

Perpanjang Paket