Terlalu Mengontrol Anak, Bahaya?

23 Desember 2020

“Dek, milih teman itu yang A, B, C, D dong, yang baik sama kamu.”

Seberapa sering Anda mengontrol anak? Mungkin, sebagai orang tua kita berdalih bahwa mengontrol anak itu bertujuan agar anak disiplin atau paham aturan. Meski, mengontrol anak untuk hal tertentu itu baik, namun terlalu mengontrol anak untuk semua hal dalam kehidupannya tak bisa dikatakan baik loh!

Ada 2 Tipe Orang Tua Pengontrol 

1. Kontrol Perilaku

Kontrol perilaku adalah pengawasan dan pengendalian perilaku anak yang dilakukan oleh orang tua. Dalam hal ini, orang tua mendisiplinkan perilaku anak, memantau keberadaan anak serta mengawasi kehidupan sosial mereka. Pengendalian perilaku anak (behavioral control) dimaksudkan untuk mengatur tingkah laku anak agar sesuai dengan norma keluarga atau sosial yang berlaku. 

Kontrol perilaku yang dilakukan oleh orang tua sebenarnya memiliki tujuan baik, selama tidak dilakukan secara berlebihan. Ingat bahwa anak, perlu memiliki otonomi atas dirinya sendiri. Otonomi ini memungkinkan mengembangkan identitas mereka terlepas dari orang tua. Proses otonomi ini sangat penting khususnya bagi anak remaja yang bersiap untuk masa dewasa.

Namun, pada saat yang sama orang tua perlu menyiapkan struktur memadai bagi anak untuk belajar menghambat perilaku yang dianggap mengganggu serta memahami apa perilaku yang diterima secara sosial. 

Kontrol perilaku sampai batas tertentu, sangat penting dalam perkembangan anak yang sehat. Tujuannya, untuk memantau, mengajar dan mengatur perilaku yang sesuai. Namun, ketika orang tua berlebihan dan mengontrol setiap detail kecil dari perilaku anak, mereka menjadi orang tua yang terlalu mengontrol

2. Kontrol Psikologis

Kontrol psikologis terjadi apabila orang tua tidak responsif terhadap kebutuhan emosional dan psikologis anak. Dalam hal ini, orang tua cenderung membatasi, membatalkan dan memanipulasi pengalaman psikologis anak-anak. 

Orang tua dengan tipe pengontrol ini, memanipulasi perasaan, pikiran, atau gagasan anak-anak menggunakan rasa bersalah, penarikan cinta, menunjukkan kekecewaan, ketidaksetujuan, dan rasa malu anak-anak. Selain itu, mereka ingin membuat anak-anak bergantung secara emosional pada orang tua. Orang tua tipe pengontrol ini biasanya bersikap terlalu protektif, posesif, direktif, dan mengendalikan melalui rasa bersalah.

Cara Orang Tua Mengontrol Anak 

1. Kontrol Internal 

Kontrol internal adalah cara yang sering diambil orang tua tipe pengontrol psikologis. Biasanya orang tua memberikan isyarat verbal yang halus. Kekuatan kontrol  internal  terletak pada peraturan yang ada dalam diri anak. Pengendalian secara internal biasanya dilakukan secara terselubung. 

Namun, tak semua orang tua tipe pengontrol psikologis memilih cara kontrol internal. Beberapa orang tua secara bergantian terlibat dalam serangan pribadi atau perilaku emosional yang tidak menentu seperti berganti-ganti antara mengasihi dan menyerang anak-anak mereka.

2. Kontrol Eksternal  

Mengontrol anak secara eksternal biasanya dilakukan secara terbuka. Tindakan berteriak, memukul, menghukum dan memberi penghargaan adalah strategi umum yang digunakan untuk mengontrol perilaku anak. 

Mengatasi perilaku orang tua pengontrol anak

Orang Tua yang Terlalu Mengontrol Anak, Berbahaya?

Banyak psikolog sependapat bahwa perbedaan level mengontrol anak, berdampak pada psikologis anak. 

Terlalu membebaskan anak atau kurangnya kontrol pada menyebabkan anak kurang mampu mengendalikan perilaku mengganggu. 

Sedangkan, terlalu mengontrol anak akan berdampak negatif pada perkembangan anak yang terbawa hingga mereka dewasa. 

Orang tua yang terlalu mengontrol anak akan merusak kepercayaan diri seorang anak terhadap kemampuan mereka. Bantuan orang tua yang berlebihan selama mengerjakan tugas akan mengganggu proses pemecahan masalah anak. 

Akhirnya, anak mulai merasa ragu atas kompetensi yang dimilikinya. Rasa percaya diri anak menjadi lebih rendah dan kurang mampu mengontrol diri sendiri. Kondisi ini juga bisa berpengaruh pada prestasi akademik anak. 

Psikolog berpendapat bahwa kontrol psikologis pada level tinggi sebenarnya berbahaya untuk anak. Cara manipulatif yang digunakan orang tua dalam mengontrol anak secara internal menimbulkan perasaan tergantung yang berlebihan. Kepatuhan pada anak-anak didorong oleh keinginan untuk menghindari perasaan bersalah atau kehilangan cinta orang tua. 

Anak-anak yang tumbuh dalam pola asuh orang tua yang terlalu mengontrol anak secara psikologis, cenderung memiliki masalah kesehatan mental. Seperti, kecemasan, depresi, dan perilaku anti sosial. 

Di sisi lain, orang tua yang terlalu mengontrol secara eksternal, berdampak pada perilaku anak. Anak-anak cenderung mencontoh perilaku orang tua yang cenderung agresif. Jika kondisi ini terus berlanjut, maka anak rentan menjadi penindas atau korban penindasan. Mereka bahkan cenderung meneruskan pola asuh ini terhadap generasi berikutnya.  

Apakah Saya Termasuk Orang Tua yang Terlalu Mengontrol Anak?

Hal ini dipengaruhi oleh beberapa kombinasi faktor, yaitu:

  • Jenis kontrol (perilaku vs psikologis)
  • Cara mengontrol (kontrol internal vs eksternal)
  • Tingkat kontrol pada anak (level sedang vs tinggi)

Bentuk Pola Asuh Cenderung Mengontrol Anak:

  • Menuntut kepatuhan anak kepada orang tua secara ekstrim
  • Tidak mengizinkan anak berpartisipasi/mempertanyakan keputusan orang tua
  • Tidak membiarkan anak mengambil keputusan sendiri
  • Tidak mendorong anak mandiri
  • Mendikte setiap aspek kehidupan anak
  • Membantu anak tanpa diminta oleh anak
  • Sering menggunakan alasan karena “Ayah/Ibu melakukannya untuk mendisiplinkan mu”
  • Sering membuat anak merasa bersalah dan menarik cinta untuk anak-anak
  • Sering menggunakan hukuman dan paksaan untuk mendisiplinkan anak
  • Selalu menggunakan ekspresi dan kritik negatif, seperti kekecewaan atau rasa malu

Jika Saya Adalah Orang Tua Pengontrol, Apa yang harus Saya Lakukan?

Jika Anda cenderung menjadi orang tua yang terlalu mengontrol anak, maka hal yang bisa dilakukan adalah segera mencari bantuan profesional untuk diri Anda sendiri. Bantuan profesional bisa Anda peroleh di mana saja termasuk di School of Parenting bersama para ahli kami di bidangnya di sesi Tanya Ahli. 

Baca Juga:

  1. Ajarkan Anak Mengendalikan Diri Sendiri
  2. Bela Diri, Tidak Selalu Secara Fisik
  3. Yuk, Cocokkan Pola Asuh dengan Temperamen Ana
Bagaimana Menurut Anda?
+1
6
+1
5
+1
0
Share with love
Member Premium SOP Member Premium SOP

Gabung Member Premium

Mulai perjalanan memahami emosi diri dan keluarga

Nikmati akses Kelas Video Belajar kapanpun & dimanapun

Gabung Sekarang

Sudah Member Premium? Masuk Di Sini

Contact Us School of Parenting
×

Info Masa Keanggotaan

Perpanjang Paket