Log Off Sosmed tanpa Rasa Insecure

23 Oktober 2021

Aku dan Diriku

Berapa dari Anda yang memiliki akun media sosial? Punya satu saja atau lebih dari satu?

Media sosial mungkin merupakan bagian dari rutinitas harian kita. Bangun tidur langsung posting story di Instagram atau TikTok. Pernahkah terpikirkan untuk berhenti membuka Instagram, TikTok, atau platform media sosial yang lain selama sehari?

Media massa sering menerbitkan berita tentang bahaya media sosial. Namun, tidak semua informasi yang dipublikasikan di internet dapat dipercaya. Lalu, muncul pertanyaan: apakah pernyataan ini benar?

Pada tahun 2016, terbit sebuah hasil temuan yang mengevaluasi hubungan antara depresi dan penggunaan media sosial oleh orang dewasa muda di Amerika. Hasilnya menunjukkan bahwa penggunaan jejaring sosial yang lebih besar punya kaitan dengan tingkat depresi yang tinggi.

Sementara di tahun berikutnya, 2017 Jean M. Twenge dan rekannya melakukan penelitian serupa dengan subjek remaja Amerika. Studi tersebut menyimpulkan bahwa mereka yang menghabiskan lebih banyak waktu di jejaring sosial lebih beresiko memiliki masalah psikologis. Sedangkan mereka yang melakukan aktivitas tanpa layar memiliki risiko yang lebih rendah.

Bagaimana sosial media mempengaruhi kesehatan mental kita?

“Melihat foto-foto yang dipilih dan dipoles yang menampakkan hanya momen bahagia atau foto menarik, dapat membuat harapan yang tidak realistis tentang diri kita sendiri dan pengalaman destruktif yang terus-menerus karena kita jadi membandingkan diri sendiri dengan orang lain,” Christine Moutier, MD, psikiater dan kepala petugas medis di American Foundation untuk Pencegahan Bunuh Diri (AFSP), seperti yang dikatakan kepada dari self.com

Dia menjelaskan bahwa kita mungkin merasa “unconnected” dan terisolasi ketika kita terlalu sering menggunakan media sosial. Terutama jika terkait penghargaan terhadap diri, kecemasan, atau depresi. Jadi, jika Anda merasakan salah satu dari perasaan itu, mungkin sudah saatnya untuk istirahat sejenak dari sosial media.

**Manfaat log off dari media sosial untuk sementara waktu**

Penting untuk dicatat bahwa masih belum ada konsensus ilmiah tentang penggunaan media sosial dan kesehatan mental. Faktanya, penelitian yang kami sebutkan di atas menunjukkan korelasi, tetapi bukan kausalitas.

Terlepas dari kenyataan ini, tetap tidak dapat dipungkiri bahwa log off dari media sosial untuk sementara waktu dapat membantu Anda. Berikut beberapa alasannya.

manfaat log off sosmed

1. Mencegah kecemasan, depresi, dan masalah lainnya

Bukan berarti bahwa media sosial itu 100% buruk. Karena yang terpenting adalah bagaimana cara kita menggunakannya. Maka Anda menggunakan media sosial sebagai alat untuk mengembangkan diri Anda, sosial media bisa menjadi alat yang sangat bermanfaat.

Namun, jika menilik dari beberapa hasil penelitian di atas, log off sosmed sementara memang dapat mencegah masalah psikologis, seperti kecemasan dan depresi.

2. Untuk membantu Anda menghindari kecanduan

Di tahun 2010 ada sebuat sebuah artikel ilmiah yang ditulis oleh Sören Krach dan rekannya yang terbit di NCBI , di mana mereka menunjukkan bahwa interaksi sosial yang sukses mendorong pelepasan dopamin. Neurotransmitter ini terlibat dalam sensasi kesenangan. Ini adalah reaksi yang mirip dengan penggunaan narkoba. Dengan cara ini, media sosial membuka jutaan kemungkinan interaksi yang merangsang otak. Namun, itu juga bisa menjadikan perilaku kecanduan.

Orang yang mengalami kecanduan semacam ini merasakan kecemasan dan stres ketika mereka menghabiskan waktu tanpa ponsel mereka. Ini memperburuk kualitas hidup mereka.

Untuk itu, salah satu manfaat dari log-off media sosial untuk sementara waktu adalah Anda tidak akan ketergantungan.

3. Untuk meningkatkan interaksi tatap muka

Faktanya, pandemi ini mengubah banyak dari cara kita berkomunikasi, kita lebih banyak menggunakan platform virtual, termasuk sosial media.Namun, beberapa kemampuan bahasa dan aspek interaksi lainnya menjadi terpengaruh secara negatif. Akibatnya, ikatan bisa menjadi sangat lemah dan komunikasi bisa jadi tidak efektif.

Jadi, menjauh dari media sosial sementara waktu adalah kesempatan bagus untuk berkomunikasi di dunia nyata dengan orang-orang terdekat Anda. Tentu saja, tidak dapat disangkal bahwa platform ini membantu Anda tetap terhubung. Namun, sisi negatifnya adalah, tanpa Anda sadari, mereka juga dapat memisahkan Anda dari orang lain.

4. Untuk lebih mengenal lingkungan Anda

Terkadang, orang begitu tenggelam dalam ruang virtual, mereka lupa bahwa ada dunia di luar. Sedikit demi sedikit, keluarga, teman, atau kolega menjadi individu yang jauh.

Mengurangi waktu yang Anda habiskan di internet dapat membantu Anda terhubung kembali dengan orang-orang yang dekat dengan Anda.

5. Untuk membantu Anda menghindari obesitas dan masalah fisik lainnya

Manfaat meninggalkan jejaring sosial untuk sementara waktu tidak terbatas pada psikologis. Ada juga manfaat fisik.

Bukti ilmiah menunjukkan bahwa kebiasaan scrolling ataupun aktif di internet dalam waktu yang lama berkaitan dengan masalah kesehatan fisik seperti obesitas, kelelahan mata, penyakit kardiovaskular, dll. Untuk menghindarinya, coba gunakan sebagian waktu yang biasanya Anda habiskan di media sosial untuk melakukan aktivitas fisik. Tidak selalu harus olahraga berat, jalan-jalan biasa saja sudah cukup.

6. Menghindarkan Anda dari FOMO

FOMO (Fear of Missing Out) atau rasa takut ketinggalan kerap melanda orang-orang yang aktif di sosial media. Restaurant yang baru dibuka dengan antrian mengular, tempat wisata yang penuh dengan orang , minuman baru yang kerap jadi viral. Ini adalah efek samping dari FOMO.

Dan Anda dapat menghindarinya dengan log-off sementara dari media sosial.

Tapi jelas FOMO berjalan dua arah. Bagi sebagian orang, menghindari media sosial secara aktif dapat membuat FOMO sendiri—misalnya, khawatir Anda akan melewatkan pengumuman penting tentang seorang teman di Instagram atau lupa mengucapkan selamat ulang tahun kepada seseorang.