Nilla, 4 tahun sedang asyik bermain dengan bonekanya. Seperti biasa dia selalu berbicara sendiri, ya setidaknya berbicara dengan boneka yang sedang dimainkannya sore itu.
“Kamu nanti kan mau ke ulang tahun temanmu, nanti rambutmu aku ikat ya?”
“Rambutmu mau diikat apa? Ikat satu apa dua?”
“Kata Mama biar cantik ikatnya dua aja ya”
Mama yang sudah lama memperhatikan Nilla, sebenarnya penasaran mengapa anak-anak senang sekali berbicara sendiri? Apakah hal ini normal?
——————————
Nah, aktivitas anak bermain boneka sambil berbicara sendiri sebenarnya cukup sering terjadi. Hal ini sering dianggap wajar oleh orang tua. Namun, seperti mama Nilla, banyak juga orang tua yang merasa penasaran mengapa kebanyakan anak sering berbicara sendiri.
Apa itu Berbicara Sendiri (Self Talk)?
Berbicara sendiri adalah aktivitas pembicaraan yang biasanya dilakukan oleh anak dan ditujukan kepada dirinya sendiri atau bukan pada siapapun secara khusus. Lev Vygotsky menyatakan bahwa aktivitas ini merupakan perkembangan dari pembicaraan internal dan eksternal di dalam diri anak. Namun, dalam fase ini anak belum mampu membedakan pembicaraan ke diri sendiri atau ke orang lain.
Psikolog berpendapat bahwa self talk atau aktivitas berbicara sendiri yang dilakukan oleh anak adalah salah satu tanda perkembangan kognitif dan hal ini dianggap normal. Aktivitas ini juga disebut-sebut sebagai representasi dari rasa keingintahuan seorang anak dan kesediaannya untuk mengeksplorasi dan belajar.
Kapan Aktivitas Ini Mulai Terjadi?
Self talk atau berbicara sendiri ini dimulai sejak anak berusia 2-7 atau 8 tahun. Pada masa ini anak mulai mengalami peningkatan kemampuan berkomunikasi, seperti berbahasa, berbicara dan mendengar.
Setelah anak memasuki usia 4 tahun, kemampuan anak berimajinasi juga akan meningkat. Inilah alasan mengapa orang tua sering kali melihat anak perempuan berbicara dan bercerita dengan bonekanya sendiri. Sedangkan anak laki-laki cenderung sering berbicara sendiri saat bermain mobil-mobilan atau tembak-tembakan.
Sampai Kapan Berbicara Sendiri Dialami Anak-Anak?
Semakin anak beranjak dewasa, aktivitas berbicara sendiri ini akan berkurang dan hilang secara perlahan. Namun, akan berubah menjadi suara batin anak (inner thought). Aktivitas berbicara sendiri mulai berkurang saat anak berusia 6-7 tahun. Kemudian, pada usia 10 tahun, aktivitas berbicara sendiri (self talk) akan berubah menjadi suara batin (inner talk).
Adakah Manfaat dari Bicara Sendiri pada Anak?
Aktivitas berbicara sendiri pada anak sebenarnya memiliki beberapa manfaat bagi perkembangan anak, yaitu
1. Merangsang Komunikasi Sosial
Aktivitas berbicara sendiri secara tidak langsung akan merangsang kemampuan verbal anak. Sehingga kemampuan bahasa anak pun akan meningkat. Tak hanya itu, berbicara sendiri juga membuat anak sadar terhadap tindakan dan eksistensi mereka.
2. Cara untuk Mengenali Diri
Berbicara sendiri berperan cukup penting dalam proses pengenalan dan mengamati diri sendiri. Saat anak bermain dan berbicara sendiri, anak akan berpikir dari sudut pandang orang lain yang dijadikan objek dalam pembicaraannya.
3. Membantu Mengingat
Saat anak berbicara sendiri, sebenarnya anak sedang mengelola informasi yang selama ini didapat dengan cara menggali ingatan yang sudah tersimpan pada otak. Pengolahan ini meliputi merasakan, persepsi (penafsiran pesan sederhana), dan memori (menyimpan, menahan dan menggali informasi), serta berpikir.
Berbicara sendiri memang sering dilakukan oleh anak-anak. Namun, Anda tidak perlu khawatir karena kondisi ini sebenarnya normal. Peneliti bahkan menyebutnya sebagai tahap perkembangan anak. Jadi, alih-alih merasa takut dan khawatir saat anak berbicara sendiri, Anda bisa ikut terlibat dalam pembicaraannya lho. Hal ini juga berfungsi untuk meningkatkan kemampuan bahasanya.
Baca Juga:
Tag: Self talk
Gabung Member Premium
Mulai perjalanan memahami emosi diri dan keluarga
Nikmati akses Kelas Video Belajar kapanpun & dimanapun
Gabung SekarangSudah Member Premium? Masuk Di Sini