Kuis : Seberapa Paham Parents tentang CONSENT?

26 Oktober 2020

Parenting

Mengajarkan anak tentang consent atau persetujuan sama halnya dengan tidak memaksakan pendapat sendiri sebagai orang tua, dan mulai untuk menghargai dan menerima pendapat anak.

Apa yang mereka setujui dan apa yang mereka tolak, wajib kita hargai. Consent juga mengajarkan kita untuk tidak memaksa anak mengubah keputusan atau pendapat melalui ancaman, dan intimidasi.

Pertanyaannya kemudian, seberapa paham Parents mengenai Consent? Kita belajar melalui kuis berikut ini yuk!

Suatu hari Anda akan dinas ke luar kota. Saat ingin berpamitan, Anda hendak mencium dan memeluk anak. Apa yang Anda lakukan?

Langsung peluk dan cium

Bertanya lebih dulu, "Ayah boleh minta cium dan peluk gak, Kak?"

Correct! Wrong!

Consent berarti menanamkan pemahaman bahwa anak memiliki otoritas atas tubuh mereka sendiri. Maka penting bagi orang tua selalu meminta izin saat ingin menyentuh, memeluk atau mencium anak.

Anda mengajak anak jalan ke mall untuk membeli baju. Menurut Anda baju warna pink lebih cocok untuk anak daripada baju warna kuning. Apa yang Anda lakukan?

Tetap meminta pendapat anak untuk memilih

Langsung membeli baju warna pink saja karena cocok menurut Anda

Correct! Wrong!

Otoritas atas tubuh anak juga berarti mengizinkan anak memilih mana yang nyaman mereka kenakan. Inilah contoh lain penanaman consent dalam kehidupan sehari-hari.

Anda seorang Vlogger dan ingin mengajak anak untuk mengisi salah satu konten di vlog Anda padahal anak baru selesai belajar daring. Yang Anda lakukan?

Memohon pada anak untuk mau mengisi konten Anda dengan mengintimidasinya.

Menghargai apapun keputusan Anak saat Anda memintanya

Correct! Wrong!

Menghargai keputusan anak terkait hal tertentu adalah salah satu wujud dari consent. Orang tua sebaiknya tidak menekan, memaksa atau mengancam anak untuk mengubah keputusan mereka tentang sesuatu yang membuat anak merasa tidak nyaman.

Anda sedang mengikat rambut si kecil. Sebelum selesai mengikat, si kecil meminta Anda untuk berhenti. Apa yang Anda lakukan?

Berkata “Udah tahan dulu, udah mau selesai!” Tetap melanjutkan

Berhenti dan bertanya pada anak "Kenapa?"

Correct! Wrong!

Memaksa anak melakukan sesuatu yang membuat ia merasa tidak nyaman bukanlah sebuah consent.

Anak sedang makan dan Anda ingin mengabadikan momen tersebut dengan video. Apa yang Anda lakukan?

Bertanya pada anak "Apakah Ibu boleh merekam Adek?"

Langsung mengambil video

Correct! Wrong!

Meminta izin pada anak saat ingin memotret atau mengopload foto/video yang berisi tentangnya, adalah contoh lain penerapan consent dalam kehidupan sehari-hari.

Seberapa Paham Anda Tentang Consent?

Selamat Anda sudah memahami tentang CONSENT!